6. Jawaban?

77 24 1
                                    

"Selamat datang tuan, tuan Chanyeol sudah menunggu anda. Mari saya antar." Ujar seorang pelayan penuh hormat dan ramah.

Ia mengantarkan Sehun ke ruangan VIP yang ada di restoran jepang itu. Restoran yang sama saat Taehyung bertemu dengan nyonya Oh.

"Wah, anda sudah datang." Ujar Chanyeol dengan nada cerianya saat melihat Sehun yang memasuki ruangan.

Sehun tak mengubris Chanyeol dan lebih memilih duduk berhadapan dengan pria yang tak henti-hentinya tersenyum lebar ke arahnya.

"Jadi apa yang mau kau bicarakan?" Tanya Sehun tegas.

"Hah, seperti rumor yang beredar anda benar-benar tak suka basa-basi."

"Aku penasaran bagaimana istri anda bisa bertahan selama ini." Ujar Chanyeol yang sedang berusaha memancing reaksi apa yang akan di tunjukan oleh seorang Sehun.

Namun angaknya usaha Chanyoel sia-sia, Sehun hanya tersenyum singkat sebelum berujar dengan gaya yang tenang.

"Sepertinya orang suruhanmu tak menjalankan tugasnya dengan baik."

"Ahaha, tak ada yang tak di ketahui oleh Oh Sehun. Tapi apakah dia juga tahu alasanku menyelidiki istrinya?" Tantang Chanyoel.

Sehun menyeruput tehnya sebelum berujar. Ia menatap remeh pada lawan bicaranya.

"Entahlah, mungkin dia tertarik dengan istriku." Jawab Sehun santai.

"Tak hanya tertarik tapi ingin memiliki." Ujar Chanyoel menantang yang kembali di tangapi Sehun dengan tenang. Malah Sehun kini tertawa mendengar jawaban Chanyoel. Tawa singkat tapi cukup memancing emosi Chanyoel. Namun ia mencoba untuk tenang. Ia menunggu kalimat apa yang akan di lontarkan oleh Sehun.

"Dan berapa yang mampu kau berikan sebagai gantinya. Perusahaanmu?" Ujar Sehunbmenyeregai dan semakin lebar ketika Chanyoel hanya terdiam.

"Kenapa tidak." Ujar Chanyoel pada akhirnya.

Lagi-lagi Sehun hanya tertawa.

"Yah, lagi pula kau yang akhirnya akan menang. Itu pikirmu." Tebak Sehun yang sepertinya tepat sasaran.

Chanyoel hanya tersenyum singkat.

"Aku tak menyangka kau akan setega ini pada sahabatmu."

"Ayolah kata-kata itu tak cocok untuk Oh Sehun. Seharusnya kau yang paling tahu pertemanan dan keluarga tak ada artinya dalam dunia bisnis." Ujar Chanyoel mengeregai.

"Dan yang paling menyenangkan adalah, aku berada di kursi pertama dan paling depan untuk melihat apa yang akan di lakukan orang-orang seperti kalian hanya demi seorang wanita." Imbuh Chanyoel dengan wajah bahagianya.

"Entahlah, mungkin aku juga perlu duduk di kursi itu untuk bisa merasakannya." Balas Sehun tenang sembari meminuk tehnya.

"Aku akan sangat menantikan dimana  wajah dinginmu itu benar-benar membiru, Oh Sehub." Chanyoel berujar dengan tatapan menantang, begitupun juga dengan Sehun.
.
.
.
Taehyung berjalan dengan wajah yang tampak berfikir serius, ia bahkan tak mengidahkan sapaan dari teman-teman sekantornya yang ia temui sepanjang koridor. Hingga sebuah tangan menepuk pundaknya dengan sangat keras hingga membuyarkan pikirannya. Awalnya ia ingin marah, namun melihat itu adalah Jonny bukannya marah ia malah menunjukkan wajah senang.

Ia langsung menarik paksa Jonny masuk ke dalam gudang dan menguncinya dari dalam.

"Hey! Kenapa kau kunci? Tapi yang paling penting, ngapain kau ajak aku ketempat sepi dan gelap ini?" Tanya Jonny dengan ekpresi takut sekaligus jijik.

"Hentikan pikiran gilamu, gue masih normal. Gak bakal puas dengan otong kecil loe itu." Ejek Taehyung sembari melihat ke arah bawah, tepat di mana barang kebanggan Jonny berada.

LA VIE EN ROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang