Akhirnya waktu pesta telah tiba dan hampir semua karyawan di kantor menghadiri pesta. Ingat? Siapapun yang di undang boleh mengajak orang yang mereka inginkan tanpa adanya batasan jumlah. Jadi beginilah para tim perancangan gedung mengajak teman-teman mereka dan beberapa orang kantor yang rela membayar imbalan karena di ajak.Mereka semua tampak menikmati pesta yang di adakan di halaman rumah Sehun.bHalaman yang tampak sangat luas dengan air mancur besar di tengahnya kini tampak sangat indah dengan lampu-lampu yang mengantung di sekeliling halaman. Kursi dan meja yang di hias begitu mewah dengan dominasi warna putih.
Alunan musik yang begitu memanjakan teliga, makanan yang berlimpah dan tampak sangat lezat. Benar-benar pesta yang luar biasa untuk rasa terima kasih bahkan ketika gedungnyapun belum 100% selesai.
Semua orang di pesta bercanda gurau membentuk kelompok kecil-kecil.
Yoona? Seperti biasa dia diasingkan. Ia hanya duduk sendiri di meja bundar dengan berberapa piring yang penuh dengan berbagai jenis makanan.
Padahal jika di bandingkan dengan orang-orang yang berada di pesta saat ini. Yoona terlihat sangat cantik. Dengan long dress cream tanpa lengan yang menampilkan bahu mulusnya di tambah rambut yang dia gulung ke atas semakin menbuat bahu putih mulusnya terekspos sempurna.
Maku up natural yang ia gunakan menambah kesan cantik elegan. Seperti bidadari yang membuat siapapun yang melihatnya akan langsung jatuh cinta.
Sayangnya para karyawan khususnya kaum pria terlalu takut mendekati Yoona ketika mereka menyadari sendari Yoona tiba ada sepasang mata yang tak melepaskan pandangannya dari Yoona.
"Biasanya wanita akan menjaga makannya karena takut gemuk." Ujar sebuah deep voice dari arah belakang Yoona.
Yoona yang sudah hafal dengan suara tersebut tetap menikmati makanan yang telah ia ambil. Tak sopan memang, tapi Yoona tak perduli lagi pula pekerjaanya sudah hampir selesai.
"Aku bisa saja memutuskan kerja sama karena sikap tak sopanmu nona Yoona." Ujarnya datar sembari mendudukan dirinya di kursi yang berada tepat di depan Yoona. Sehingga mereka saling berhadapan.
"Tak apa, lagipula anda sendiri yang akan rugi besar tuan Oh." Balas Yoona sembari menatap Sehun yang tengah menyeringai di hadapannya atas jawaban yang di berikan oleh Yoona.
"Mau berdansa denganku?" Ajak Sehun tiba-tiba setelah beberapa menit mereka hanya saling diam.
"Apa anda baru saja mengoda wanita lain di hadapan istri anda?" Ujar Yoona yang masih menikmati makanannya tanpa melihat ke arah Noah.
"Ia tak akan marah." Jawab Sehun singkat dan percaya diri.
"Karena ia tak melihat." Balas Yoona ketus.
"Ia bisa melihat dengan jelas apa yang kulakukan saat ini denganmu, nona Yoona."
"Sepertinya istri anda sangat posesif pada anda tuan Oh." Ujar Yoona yang meletakan garpu dan sendok yang ia pegang di atas piring. Kini ia menatap Sehun yang berwajah datar.
"Karena ia sangat mencitaiku, kurasa." Jawab asal Sehun.
"Yang artinya ia akan sangat marah ketika suami yang amat ia cintai berdansa dengan orang lain di pesta yang ia adakan." Ujar Yoona yang penuh penekanan di kalimat 'suami yang amat ia cintai.'
Saat Sehun akan membalas ucapan Yoona sebuah suara lain mengintrupsi mereka.
"Tuan Sehun, saya ucapkan terimakasih banyak untuk pesta yang luar biasa ini." Ujar sang suara yang di ketahui milik Taehyung dengan sangat sopan.
Taehyung melirik sekilas ke arah Yoona duduk. Dan harus ia akui malam ini Yoona jauh lebih cantik. Dan entah kenapa muncul rasa tak rela. Bahkan sebenarnya Taehyung juga bingung kenapa ia pergi mengampiri Sehun seperti sekarang ini. Namun dari pada ia malu lebih baik dia menyapa Sehun.
![](https://img.wattpad.com/cover/248359615-288-k558613.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LA VIE EN ROSE
FanfictionWaktu, satu hal yang tak bisa kita predeksi. Tak ada yang mengira sebutir biji akan menjadi bunga mawar merah yang cantik. Namun seberapa cantik bunga itu tumbuh tergantung cara kita merawatnya. Sama halnya seperti kehidupan manusia. Tak akan ada y...