4.

71 22 0
                                    

"Hyung, loe yakin mau masuk ke sana?" Tanya Jonny ragu sembari melihat ke arah bangunan di hadapannya.

"Yakinlah. Ayolah percaya diri sedikit."

"Dompet gua yang gak percaya diri njing."

"Jangan samakan gue dengan loe yang punya atm berjalan." Ujar Jonny sarkas. Yang hanya di tangapi tawa oleh Taehyung

"Makanya contoh gua." Ujar Taehyung penuh percaya diri.

"Ya udah ajari gue gimana dapetin Yoona." Tantang Jonny yang nampak senang saat melihat raut wajah Taehyung yang tadinya songong kini tampak tak suka.

"Kenapa? Kan dia hanya temen lama loe." Ujar Jonny yang menekankan pada kalimat teman lama.

"Terserah loe." Dan Taehyung berjalan ke arah pintu masuk meinginggalkan Jonny tersenyum menang.

Sesampainya di pintu masuk, mereka berdua di sambut oleh seorang pelayan laki-laki bersetelan jas lengkap. Bahkan jika di lihat sekilas pelayan tadi terlihat lebih rapi dari pada Taehyung dan Jonny yang meski mengenakan kemeja.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya pelayan ramah.

"Ah, kami mau makan siang. Apakah masih ada tempat?" Tanya Taehyung sombong. Yah, mungkin ini arti dari kekurangan bisa menjadi kelebihan untuk kita.

"Sebentar, saya lihat dulu." Dan pelayan mencari dengan teliti pada kertas-kertas yang berada di hadapannya.

"Maafkan saya tuan, sudah tidak ada tempat kosong. Tapi jika anda berkenan anda bisa makan siang di tempat VIP." Jelas sang pelayan sembari menunjukkan selembaran yang berisi daftar harga dan fasilitas yang akan di peroleh oleh Taehyung dan Jonny di ruang VIP.

Memang harus di akui, bahwa fasilitas VIP sangat luar biasa sayangnya hal itu sebanding dengan harganya yang juga sangat luar biasa. Bayangkan saja kau bisa mencicil mobil baru untuk sekali makan.

"Hyung, mending gue saranin kita out deh." Bisik Jonny pada Taehyung yang seakan tak ingin angkat kaki dari restoran bintang lima ini.

"Ada apa ini?" Di kala suasana yang diam mebisu, suara wanita dari arah belakang Taehyung dan Jonny mengintrupsi mereka hinga mau tak mau mereka menolah ke arah belakang dimana wanita tadi berada.

Dan di sanalah, seorang wanita yang terlihat berkelas dengan barang-barang branded yang menempel dari ujung kaki hinga kepala.

"Ah, ini bukan masalah serius nyonya Oh. Kedua tuan ini ingin makan siang namun tempatnya sudah penuh." Ujar si pelayan.

Mendengar kata nyonya Oh, Taehyunh dan Jonny menunjukkan raut kaget sekaligus tak percaya.

Wanita yang di panggil nyonya Oh tadi melihat Taehyung dan Jonny dari atas kepala hinga ujung kaki tanpa melepaskan kaca mata hitam yang ia kenakan. Sebenarnya Taehyung dan Jonny merasa tak enak di pandangi seperti itu namun meraka memilih menurut karena ini adalah kesempatan untuk mereka.

Setelah merasa cukup mengamati kedua pria di depannya. Nyonya Oh melangkah ke depan ke arah pelayan.

"Biarkan mereka ikut makan siang denganku." Perintah nyonya Oh sebelum masuk ke dalam restoran.
.
.
.
Di sebuah ruangan yang nampak sangat mewah dengan desain jepang. Yang mana di perindah dengan pemandangan bunga sakura yang berguguran serta suara gemericik air dari sungai kecil yang berada tempat di samping ruangan tempat nyonya Oh serta Taehyung dan Jonny berada.

"Silakan pesan apapun yang kalian inginkan. Aku yang akan membayarnya." Ujar Nyonya Oh sambil melepaskan topi lebar dan kaca mata hitam yang ia kenakan.

"Ah, iya. Terima kasih." Ujar Jonny grogi.

"Saya sangat berterimakasih atas kebaikan anda nyonya. Tapi izinkan saya membayar makanan saya sendiri karena jujur saya tak enak kepada anda yang begitu baik pada kami." Ujar Taehyung sopan sambil tersenyum ramah.

Nyonya Oh hanya tersenyum tipis dan mengangguk pelan sebagai tanda setuju. Sedangkan Jonny hanya mendecih melihat kelakuan munafik sahabatnya.

"Sembari menunggu makannya datang. Aku ingin bertanya pada kalian." Ujar Nyonya Oh serius.

Taehyung dan Jonny yang sendari tadi sungkan menatap wajah wanita di depannya kini memberanikan diri. Dan  hal yang pertama mereka pikirkan adalah.

'Dia tak secantik yang di rumorkan.'

Wanita di depannya ini hanya bermodalkan barang-barang serta perhiasan branded dan make up yang tebal jika tidak, Yoona akan jauh lebih cantik.

"Apa kalian kenal Yoona?"

Mendengar pertanyaan itu, kedua pria itu kaget setengah mati. Dalam hati, mereka berkata tak mungkinkan nyonya Oh tahu bahwa ia sedang di badingkan dengan Yoona.

"Tentu saja kalian kenal, diakan ketua tim."

"Hah, mengingat itu membuatku sangat kesal." Rancau nyonya Oh membuat Taehyung dan Jonny saling pandang bingung.

"Ah, maafkan aku. Sebenarnya aku punya tugas untuk kalian." Ujar Nyonya Oh yang kembali tenang.

"Tugas?" Tanya Taehyung memastikan.

"Bukan tugas sulit, hanya jauhkan suamiku dari ular itu."

"Dan buat suamiku membenci ular itu."

"Untuk imbalan, jangan khawatir aku akan membuat masa depan kalian terjamin."

"Tapi maaf sebelumnya nyonya, memang apa yang telah Yoona lakukan hinga sepertinya anda sangat membencinya?" Tanya Taehyung penasaran. Entah kenapa segala sesuatu yang ada kata Yoona membuatnya tertarik.

"Apa kau bodoh, dari penuturan nyonya sudah terlihat jelas bahwa Yoona mengoda tuan Oh." Ujar Jonny mengebu-ngebu tanpa menyadari nyonya Oh yang menatapnya. Barulah ketika Taehyung memberikan isyarat melalui matanya Jonny baru sadar dan segera meminta maaf atas kelancangannya.

"Tak apa, lagi pula apa yang kau katakan barusan adalah benar. Sejak ia masuk ke perusahan induk Oh hingga menjadi asisten pribadi suamiku tak henti-hentinya ia merayu suamiku." Ujar Nyonya Oh yang tampak menahan emosi.

"Jadi itulah alasan kenapa ia bekerja di perusahaan kita." Imbuh Taehyung.

"Jadi bagaimana? Kalian bersedia."

"Tentu saja." Ujar Jonny yakin.

Taehyung sendiri nampak sedikit ragu.

"Ini adalah kontrak perjanjian jika kalian bersedia membantuku di dalamnya juga ada imbalan apa saja yang bisa kalian peroleh." Nyonya Oh menyerahkan sebuah map merah pada Taehyung dan Jonny. Mereka berduapun langsung membacanya dengan seksama.

"Namun di situ juga tertulis hal-hal apa saja yang tak boleh kalian lakukan dan apa yang bisa membuat kontrak kita batal." Imbuh nyonya Oh.

"Jika kalian setuju, kalian bisa langsung tanda tangan di bawahnya."

"Ingat, aku hanya memberi kalian penawaran hari ini saja. Karena aku tak ingin membuang-buang waktu."

Taehyung an Jonny saling pandang setelah selesai membaca kontrak. Setelah beberapa saat akhirnya mereka yakin untuk menerima tawaran nyonya Oh.

Tapi tanpa mereka sadari ketika mereka sedang menorehkan tanda tangan pada kontrak tersebut. Sebuah bibir berlipstik merah tebal tengah tersenyum penuh arti.
.
.
.
.
.
Untuk kalian yang telah menyempatkan baca kuucapkan terimaksih dan jaga kesehatan yaa. Jangan lupa minum banyak air putih, makan yang banyak dan jika perlu minum vitamin. Stay Healthy untuk semua❤🤗

Dan karena chap kali ini sedikit nanti bakal up lagi di tunggu yaa

LA VIE EN ROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang