05

288 54 0
                                    

▪︎▪︎▪︎▪︎

Kini hanya Eunbi dan Jaemin yang berada di ruang keluarga.

Dimana Ae-cha dan Rowoon? Mereka sedang di dalam kamar Ae-cha karena atas perintah Eunbi.

Di kamar, Ae-cha dan Rowoon sibuk dengan aktifitas masing-masing. Ae-cha yang bermain ponsel dan Rowoon yang sedang menggambar.

"Rowoon" panggil Ae-cha kepada Rowoon yang sibuk menggambar dengan alat tulis Ae-cha. Rowoon menoleh ke arah Ae-cha.

"Apa kau merasa ada yang aneh dengan ibu dan ayah?" tanya Ae-cha yang hanya dijawab gelengan oleh Rowoon.

"Ae-cha, kenapa kau bodoh sekali, Rowoon masih kecil tidak tahu apa-apa" gumam Ae-cha. Lalu Ae-cha beranjak dari tempat tidurnya menuju meja belajarnya. Dia menuliskan sesuatu di buku diarynya.

Kenapa aku merasa ada yang aneh dengan ayah dan ibuku?. Aku terlalu memikirkannya sampai aku tidak fokus dengan sekolahku. Tidak ada jalan lain, aku akan mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi dengan mereka?.

Tepat setelah Ae-cha menulis, tiba-tiba terdengar suara Jaemin berteriak. "DASARNYA?!!".

Mendengar itu, Rowoon langsung memeluk Ae-cha karena ketakutan.

"Kenapa ayah berteriak?" batin Ae-cha.

"Rowoon, kau disini saja. Kakak ingin ke dapur sebentar" ucap Ae-cha sambil mengelus surai Rowoon.

▪︎▪︎▪︎▪︎

"Aku ingin bertanya sesuatu. Apa kau pernah berselingkuh? Kumohon jawab dengan jujur Na Jaemin" ucap Eunbi dengan wajah datar.

"Kau menyewa seseorang untuk membuntutiku?" tanya Jaemin balik.

"DASARNYA?!! Apa orang yang kau sewa itu tahu hanya karena dia membuntutiku seharian?! Apa karena aku hanya bersentuhan tangan dengan rekan kerjaku yang artinya itu–?!".

"Akhh lupakan" ucap Jaemin

"Bukan seperti itu. Sudahlah tidak usah dibahas lagi" ucap Eunbi.

Eunbi merasa aneh dengan apa yang baru saja dikatakan Jaemin. Ini baru pertama kalinya Eunbi tersinggung dengan ucapan Jaemin. Eunbi baru sadar jika tuduhannya keterlaluan untuk Jaemin.

"Aku tahu kau menemukan struk pembelian donat di saku jasku. Donat itu untuk aku dan Taeyong. Kau jangan berpikiran hal-hal yang aneh" ucap Jaemin.

"Iya, maafkan aku. Aku tidak menuduhmu selingkuh, aku tahu itu sangat tidak mungkin kau lakukan. Aku hanya mengkhawatirkanmu. Aku takut terjadi sesuatu padamu" ucap Eunbi sambil menggenggam telapak Jaemin agar dia tidak kecewa dengannya.

Jaemin menarik tangannya dari genggaman Eunbi. "Kau percaya padaku? Itu hanya pekerjaan Eunbi tidalk lebih. Kumohon jangan bahas hal seperti ini lagi" ucap Jaemin berdiri lalu mengecup kening Eunbi.

"Lebih baik kita tidur saja" ucap Jaemin sambbil tersenyum ke arah Eunbi.

Eunbi tidak menghiraukan ucapan Jaemin. Dia hanya termenung di ruang tengah dengan televisi yang masih menyala. Perasaannya menjadi tak karuan, antara sedih, khawatir, dan takut.

"Tunggu, kenapa aku mengkhawatirkannya ketika dia selingkuh. Itu sangat tidak mungkin. Baiklah, ku akan memfokuskan diriku pada apa yang dia lakukan dengan Taeyong" ucap Eunbi lalu mengambil kartu nama lucas yang berada di saku piyamanya.

Lucas

Eunbi|
Tolong beritahu saya bukti lain tentang suami saya. Uang akan anda dapatkan besok di depan rumah Umji, jam 9 pagi

▪︎▪︎▪︎▪︎

Sebelum pergi ke dapur, Ae-cha sengaja pergi ke kamar ayah ibunya karena dia mendengar teriakan ayahnya. Tepat di dapur Ae-cha mengingat kembali apa yang dibicarakan orang tuanya.

"Iya, maafkan aku. Aku tidak akan menuduhmu berselingkuh, aku tahu itu sangat tidak mungkin kau lakukan. Aku hanya mengkhawatirkanmu. Aku takut terjadi sesuatu padamu".

"Selingkuh? Tidak mungkin. Aku tidak ingin orang tuaku berpisah" batin Ae-cha sambil mengusap air matanya yang akan jatuh.

▪︎▪︎▪︎▪︎

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴅᴇsᴛɪɴʏ | ɴᴊᴍ ʜᴇʙ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang