25

291 55 14
                                    

▪︎▪︎▪︎▪︎

Akhirnya sidang pertama perceraian Eunbi dan Jaemin tiba.

Sempat Eunbi berpikir jika Jaemin tidak akan datang. Tapi ternyata dia datang.

Hati Eunbi sakit melihat penampilannya. Penampilannya memang rapi seperti biasa.

Eunbi ingin sekali berlari ke arah keluar pintu, tapi Eunbi menahan dirinya.

Setelah sidang selesai, Eunbi keluar tanpa menoleh ke arahya. Kini Eunbi sudah berada di lobi dan sedang menuju pintu keluar gedung pengadilan, tempat itu sepi. Mendadak seseorang mencekal pergelangan tangannya hingga membuatnya memekik kaget.

Ternyata orang itu adalah Jaemin. Dia tidak berhenti untuk menjelaskan maksudnya, tapi malah menarikku masuk ke salah satu ruangan.

"Apa yang kau lakukan, kita masuk kesini tanpa izin" tegur Eunbi sambil berusaha melepaskan tangannya.

"Aku sudah mendapat izin" Jelas Jaemin singkat. Genggaman tangan Jaemin semakin kuat hingga akhirnya Eunbi menyerah.

"Tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Seharusnya kau biarkan aku pergi" ucap Eunbi dengan suara lemah.

Jaemin hanya diam dengan mata tajamnya menelusuri wajah Eunbi. Tak disangka tetesan air mata jatuh membasahi pipi Jaemin hingga akhirnya seorang Na Jaemin menangis.

Lalu yang lebih membuat eunbi kaget, dia menekuk kedua lututnya di hadapan Eunbi tanpa melepas genggaman tangan Eunbi.

"Kenapa kau menceraikanku, aku bisa berubah jika kau membatalkan perceraian ini dan kembali kepadaku"

"Na Jaemin ku mohon berdiri!"

"BERDIRI!!" Aku tidak suka jika kau seperti ini" Air mata Eunbi juga bergulir deras.

Begitu dalamkah luka di hati Jaemin hanya karena perceraian ini? Dia sudah memiliki kekasih, bisa-bisanya hatinya terluka.

Lalu bagaimana caranya Eunbi bisa melewati kehidupan selanjutnya setelah mengetahui kenyataan yang Jaemin sembunyikan?

"Kumohon!" rengek Eunbi diantara isak tangis.

"Setelah bercerai, apa kau akan menikah dengan pria itu?"

DEG

Eunbi tidak menyangka Jaemin akan menanyakan itu. Eunbi juga tidak tahu bagaimana seharusnya aku bersikap.

"Jadi itu alasannya kau meminta cerai dariku? Kau ingin hidup bersama dengannya dan anak-anak akan hidup dengannya juga?" Jaemin menyimpulkan karena Eunbi tidak kunjung bersuara.

"Tidak, aku–"

"Seharusnya kau marah, sedih atau kecewa. Bukannya malah berkata 'tidak' dengan nada seperti itu. Berarti tebakanku memang benar" ucap Jaemin menunduk menatap wajah Eunbi dengan mata yang berlumur luka dan rasa bersalah.

"Apa kau tidak lelah, berpura-pura seperti ini, hanya untuk membujukku, kau hanya ingin hidup dengan Minju. Aku sudah mengabulkan permintaanmu itu"

"Baiklah, aku akan meninggalkan Minju, benar-benar menginggalkannya. Katakan saja kau egois. Namun aku memang tidak sanggup berpisah darimu. Seluruh hatiku telah kuserahkan padamu. Aku akan mati tanpa dirimu"

"Kita akan tetap bercerai"

"Kau memang benar-benar ingin berpisah dariku?" tanya Jaemin lagi dengan suara bergetar.

Eunbi mengangguk mantap.

"Baiklah" Ucapnya dengan nada kalah. Senyum manis terukir di bibirnya di antara air matanya yang masih mengalir.

"Aku melepasmu, cintaku. Pergilah dan raih kebahagiaanmu. Maaf karena aku telah membuatmu terluka" Jaemin berbalik membelakangi Eunbi sebagai isyarat agar Eunbi pergi. Tapi sebaliknya, tubuh Eunbi membeku. Eunbi merasa ada yang salah dengan ucapannya.

Perlahan Jaemin mendekatinya lalu menarik lengan Eunbi dengan kasar hingga Eunbi kembali menghadap ke arah Jaemin.

DEG

Pistol? Jaemin memegang pistol? Jaemin mengarahkan pistolnya ke arah Eunbi.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Eunbi. Segera tangan Eunbi menepis dengan kasar pistol itu hingga terlepas dari genggamannya.

Jaemin hanya tertunduk. Seperti tidak punya tenaga untuk melawan Eunbi. Lalu tubuhnya ambruk ke atas lantai. Layaknya anak kecil, kedua lututnya ditekuk dan dia menangis tersedu di atas kedua tangannya yang terlipat.

Akhirnya Eunbi menyerah.

Eunbi berlutut di samping Jaemin lalu Eunbi menarik kepala Jaemin ke dalam dekapannya. Kini Jaemin menangis didekapan Eunbi untuk pertama kalinya. Karena biasanya Jaemin tidak pernah menangis.

Perih hati Eunbi ketika melihat Jaemin menangis dan tampak begitu rapuh.

"Kau tidak perlu berpura-pura menangis seperti ini, kita harus benar-benar berpisah, kau seharusnya senang bukan?"

▪︎▪︎▪︎▪︎

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴅᴇsᴛɪɴʏ | ɴᴊᴍ ʜᴇʙ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang