11

262 47 11
                                    

▪︎▪︎▪︎▪︎

Untuk menurunkan rasa penasaannya, Eunbi mencoba menuruti perintah Lucas.

Mengapa semua orang tidak jujur saja tentang tempat ini? Otaknya serasa diperas sampai kering.

Eunbi takut pemikiran buruknya terjadi. Dari awal dia takut jika Taeyong membawa suaminya ke lembah kesesatan yang legal di mata hukum.

Eunbi melangkah pelan hingga sampai di tempat mobil Jaemin parkir. Memang benar ada Jaemin dan Minju disana.

"Kau mencuri kuncinya?" Tanya Jaemin kepada Minju menahan amarah.

"Aku tidak menyangka akhirnya kita bisa memiliki rumah mewah" ucap Minju tergelak.

"Sudahlah Na, ayo kembali ke pesta. Buat apa rumah baru itu dibahas terus? Kau harus santai. Jangan terlihat seperti suami yang sudah ketahuan. Aku tetap mendukungmu, Sayang"

"Sebaiknya cepat kau kembalikan kuncinya, Minju. Aku ingin memberikan rumah itu pada Eunbi" ucap Jaemin

"Kau sangat tidak adil. Kenapa kau marah padaku? Aku bersikap baik pada Eunbi"

Tubuh Eunbi gemetar tak percaya. Dia tidak tahu obrolan terdengar begitu– dekat dan menyakitkan. Setelah mendengar tentang rumah impian mereka.

Dengan air mata yang mulai menggenang, dia masih menatap mereka.

Minju kembali berbicara, "kau seharusnya melepaskan sikap burukmu ini, Na Jaemin. Kau menghancurkan kehidupan ayahnya. Apa hanya karena anak-anakmu, kau mempertahankan mereka? Yang benar saja, sudahi sandiwaramu"

Jaemin menggeleng, "Sudah kubilang sejak di hotel itu, aku tidak bersandiwara"

"Kau benar waktu itu, ayo kita jadikan ini pertemuan terakhir di kelompok menyesatkan ini, ada yang mulai curiga. Bahaya jika kita terus berada di sini. Aku sudah mendapat tawaran pekerjaan di perusahaan lain"

"Aku ingin keluar dari sini untuk keluargaku, Eunbi, Ae-cha, dan Rowoon"

"Kau selalu terobsesi memiliki keluarga, aku paham tapi kita berjanji, kita yang akan jadi keluarga. Kita sebenarnya ditakdirkan untuk bersama"

"Aku sudah memiliki anak"

"Oh Na Jaemin, kau bahkan tidak menginginkannya!"

"Itu dulu–" ucap Jaemin mengingatkan Minju.

Minju mulai membelai kulit wajah Jaemin, "Aku mengenalmu lebih dari siapapun. Di dunia ini aku mencintaimu dan hanya aku yang tahu isi hatimu"

"Kau hanya kasihan dengan mereka jika kau tinggalkan. Ini termasuk sifat burukmu, Sayang. Kau sudah tidak mencintai wanita itu lagi aku yakin itu"

"Aku sangat benci saat membahas ini" sela Jaemin terdiam tatkala menyadari ada pantulan wajah dispion mobil depannya. Dia spontan mendorong tubuh Minju.

"Eunbi?" panggil Jaemin kepada Eunbi yang masih bersembunyi dibalik mobil.

Eunbi tidak bisa bergerak sedikit ataupun mengucapkan kata. Dia lemas tapi tidak mau jika harus melihat mereka. Terlalu terguncang sampai dia tidak tahu perasaannya bagaimana.

"Aku menonton drama percintaan rupanya" ucap Eunbi sambil menatap Jaemin dan Minju. "Kisah cinta kalian terdengar sangat ironis"

"Eunbi!!" ucap Jaemin yang kesulitan menyusun kata.

Minju pun yang menengahi dengan nada merendahkan, "Hwang Eunbi, tidak ada pembicaraan yang berarti disini"

"Kau pikir aku bodoh? Oh tentu saja. Bertahun-tahun dibodohi" ucap Eunbi karena sudah tidak tahan lagi.

Suaranya bergetar penuh kekecewaan sekaligus rasa lega. Bagaimana tidak akhirnya kegelisahannya berakhir, Sekalipun menyakitkan.

Jaemin mulai berbicara, "Aku tidak ingin kau, Umm–,aku bisa menjelaskan sesuatu" ucap Jaemi  sadar tak sanggup menjelaskan apapun sekarang, karena memang yang terdengar adalah yang terjadi.

"Sekarang aku paham semua ini, kalian cuma pasangan tidak tahu diri. Kau Na Jaemin. Aku tahu kau yang membunuh ayahku dengan menusuknya dari belakang, aku tahu itu" ucap Eunbi.

"Kalian hanya ingin mengambil harta yang dimiliki ayahku"

Eunbi menatap Jaemin sembari berkata, "sudahlah, tidak usah pura-pura lagi"

"Jangan langsung menarik kesimpulan hanya karena menguping!!" ucap Jaemin.

Saat hendak menjawabnya, seorang pria berlari ke arah mereka Dia berpakaian serba hitam seperti petugas keamanan tambahan, Dengan panik, dia menginformasikan sesuatu pada Sam. "Tuan, dia berhasil lolos"

Jaemin mendadak marah. Dia tahu apa yang terjadi dan membuat kemarahannya makin bertambah. Bahkan dia memukul wajah penjaga itu. "Kau bodoh sekali, Brengsek!"

Eunbi membungkam mulutnya. Setelah melontarkan banyak sekali kata kasar, Jaemin berlari pergi keluar area parkiran bersama pria itu.

Saking pentingnya pemberitahuan itu, dia sampai lupa dengan keberadaan Eunbi. Pikirannya kacau menginginkan pelampiasan Lagipula dia sendiri masih tidak tahu cara menghadapi wajah istrinya itu.

Tiba-tiba Minju berbalik menghadap Eunbi sambil berkacak pinggang, "Nyonya Na, aku akui dekat dengan pria beristri itu salah, tapi jangan menatapku seperti makhluk rendahan seperti itu"

Eunbi mengepalkan kedua telapak tangannya dan memejamkan matanya agar tidak ada air mata yang keluar. Dia enggan membayangkan segala kenangan indah dengan Jaemin, tapi yang terjadi malah sebaliknya.

▪︎▪︎▪︎▪︎

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴅᴇsᴛɪɴʏ | ɴᴊᴍ ʜᴇʙ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang