"Nyndya?"
Merasa namanya disebut, Nyndya mendongak. Ia tersenyum simpul melihat sosok Aksa berdiri di depan sana.
"Lo kenal Nyndya?" Milena memiringkan kepalanya.
Aksa menoleh terkejut. "Hah?"
"Aksa teman dekat gue waktu SMP," ujar Nyndya dengan cepat.
Seisi kelas hanya mengangguk menanggapi. Termasuk Bu Karin.
"Ya sudah, ayo anak band udah ditunggu tuh," ujar Bu Karin.
Aldi, Senja, Vania, dan Milena bersiap. Aksa tersenyum mencium tangan Bu Karin. "Terimakasih, Ibu."
Milena mengikuti. "Ibu maaf, Milena nggak lanjutin nyatetnya," ujar Milena.
Bu Karin tersenyum. "Nggak pa-pa, nanti digantikan Rona," ujar Bu Karin.
Milena tersenyum. "Pamit Ibu, permisi."
"Ayo." Aksa menarik tangan Milena keluar.
Melihat itu, Aldi dan Senja hanya bisa diam tak berkata.
Senja menoleh pada Aldi yang terus berjalan di sampingnya dengan wajah datar. "Al?" panggilnya.
Aldi hanya menoleh. Tunggu, ada Vania di samping kiri Senja, tapi anak itu cukup acuh dan hanya memainkan ponselnya.
"Kenapa?" tanya Aldi.
"Cemburu, ya?" tembak Senja.
"Ngada-ngada." Aldi berjalan lebih dulu meninggalkan Senja dan Vania.
Milena dan Aksa berjalan bersama layaknya sepasang sahabat yang sudah lama dekat. Milena memang lebih pendiam dan lebih manis dari yang Aksa kira. Dan Aksa ternyata lebih bawel dari yang Milena kira.
"Senang banget kayaknya," canda Milena saat melihat Aksa sangat antusias.
Aksa tersenyum sambil berjalan mundur di depan Milena. "Iya dong, gue tau Nusantara Band itu anak-anaknya cakep semua," ujar Aksa tanpa dosa.
Milena tertawa kecil mendengar pernyataan yang terlontar dari mulut Aksa. "Termasuk gue, dong?" tanya Milena.
Aksa berbalik, ia berjalan dengan benar di samping Milena. "Gue nggak pernah bilang lo jelek ya," ujar Aksa.
Milena tertawa. "Kasian Bella kalau liat lo caper sama cewek terus," ujar Milena bercanda.
"Dih! Siapa Bella siapa gue." Aksa membuang wajahnya kesal.
Milena tak lagi bisa menahan tawanya agar tak lepas. Tawa itu membuat Aksa tak bisa berkedip.
Milena menyadari Aksa membeku karena tawanya. Ia tersenyum menatap Aksa. "Gue tau, gue cantik kalau ketawa, tapi gue lebih cantik lho kalau dancing," ujar Milena sombong.
"Kalau gitu dancing aja, Mil." Aksa antusias.
"Nanti bulan depan ada pekan seni tahunan antar-sekolah, lo bisa liat gue perform buat lomba di SMA Nusa Bangsa," ujar Milena.
"Setelahnya lo yang nonton gue tanding, ya?" Aksa menaik-turunkan alisnya.
Milena tertawa kecil melihat tingkah Aksa. "Nggak jelas Aksa, ih!"
Aksa tertawa. "By the way, kok lo mirip kakak gue, ya?"
"Mungkin gue kakak lo yang be-reinkarnasi," canda Milena.
Aksa melotot. "Lo tau dari mana kakak gue udah meninggal?" tanya Aksa.
"Gue tau niat lo mau nakut-nakutin gue pasti, iya 'kan?" tuduh Milena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You Longer
Novela JuvenilIni mengenai gadis manis yang pendiam dan gemar menari. Merahasiakan segalanya di balik senyum dan tawa ceria. Sampai pada saat rahasianya tak lagi dapat ia sembunyikan. "Gue nggak tau, sampai mana gue bisa bertahan. Tapi yang pasti, gue sayang sama...