Sakit

835 48 2
                                    

VOTE AND KOMEN👇
HAPPY READING💜
JGN LUPA FOLLOW.

°°°

Matahari sudah memancarkan sinar terang nya, membangunkan pria dengan kaos hitam serta celana kolor nya itu.

Dia menggeliat pelan lalu tiba-tiba beringsut dari kasur nya menuju kamar mandi, untuk mencuci wajah nya dan menyikat giginya.

Dia terlihat buru-buru saat keluar dari kamar mandi apalagi saat mengusap wajah nya dengan handuk kering

"Gila Lo Ren!! Aruna gue kurung semaleman anjing!!"gerutu nya pada diri sendiri

Daren berlari keluar dari kamar nya menuju ke ruangan di mana dia mengurung Aruna sang kekasih semalaman.

Gila, memang.

Setelah mengambil kunci di laci, Daren langsung membuka pintu dan seketika dada nya bergemuruh hebat

Ia Jambak kuat rambutnya sendiri,"DAREN BODOH BODOH!!!"teriak nya sendiri

Daren berlari menuju ke seulet manusia yang terbaring lemah di sana, mata nya sembab, suhu tubuh nya tinggi, juga luka lebam di mana-mana

"Maaf sayang, maafin gue"Daren memeluk kepala Aruna

Dia langsung membawa tubuh sang kekasih keluar dari ruangan itu.

Perlahan, Daren membaringkan tubuh Aruna di king size yang ada di kamarnya.

"Aruna bangun, sayang bangun"lirih nya sambil menggenggam tangan putih pucat Aruna

Daren berlari menuruni anak tangga, bibi yang bekerja di apartemennya pun terlihat heran dengan tingkah tuan muda nya itu

"Den Daren kenapa lari-lari?"tanya Bi Ima

"BI tolong panggil kan dokter ya, cepetan!!"seru Daren membuat Bi Ima bingung dan langsung berlari keluar

Daren masih sama, mengacak rambutnya kasar.

Dia terlihat sangat merasa bersalah, Aruna itu gadis polos yang selalu menjadi bahan amukan serta sifat Arogant nya

Hati nya juga ikut sakit melihat Aruna seperti itu, dan itu pun karena nya.

Tak kemudian Bi Ima kembali masuk ke dalam apartemen, Daren langsung menghampiri nya,"Gimana Bi? Dokternya mana?"tanya Daren

"Masih di panggil pak Joko den. Sabar ya den. Memang nya siapa yang sakit den? Den Daren sakit?"cerca Bi Ima yang memang sangat khawatir dengan kondisi Daren

Maklum, Bi Ima lah yang mengurus nya sejak kecil.

Daren yang mendengar cercaan Bi Ima hanya tersenyum tipis,"Aruna yang sakit bi"kata nya pelan

Bi Ima terkejut,"Loh?! Mba Aruna di sini den? Kenapa kok bisa sakit? Aduhh bibi bikinin bubur dulu ya den, buat mba Aruna biar cepet sembuh nya"kata bi Ima

Daren mengangguk lesu.

Dia masih terduduk di ruang tamu sambil menunggu kedatangan dokter,  rasa nya lama sekali. Dan Aruna pun belum juga sadar kan diri

"Permisi den, ini pak dokter udah dateng"pak Joko tiba-tiba muncul bersama dengan pria berpakaian putih rapi

Daren bangkit dari duduknya,"Oh makasih pak Joko"kata nya, pak Joko pun langsung melenggang pergi

"Mari dok"

Daren membawa dokter tersebut ke lantai atas dimana Aruna terbaring sakit.

°°°

Daren berdiri di belakang dokter yang tengah memeriksa Aruna, perasaannya campur aduk melihat Aruna terbaring sakit karena ulah sikap nya

Saat dokter memutar badan, Daren langsung menegakan tubuh nya.

"Mmm bagaimana kondisinya dok?"tanya Daren dengan meremas jari jemari nya tanda khawatir

Dokter itu tersenyum maklum dengan wajah khawatir yang di tunjukan Daren,"Apa kamu melukai nya lagi Daren?"tanya nya membuat Daren terjengkit kaget

Ya. Dia dokter Samuel, dokter pribadinya dan sudah menjadi dokter terhebat nya. Dokter Samuel sudah lama mengenal Daren dari sikap nya termasuk sikap nya terhadap Aruna

"Kali ini cukup Daren! Kasihan kekasih mu."Daren menundukkan pandangannya

"Rubah sikap arogant mu dengan sikap peduli dan perhatian Daren"dokter Samuel menepuk bahu Daren

"Aku sudah merubah nya tapi sia sia, sikap ku seperti ini gara-gara mereka! Aku seperti ini karena mereka!"seru Daren tertahan

"Jangan jadi pendendam dan jangan lagi lukai Aruna, kau mengerti?"Daren mengangguk kan kepalanya

"Kondisi nya belum stabil, minum obat nya secara teratur sehabis makan dan minum obat nya secara teratur, luka lebam nya olesi dengan salep"

Daren menghembuskan nafas panjangnya dan kembali mengangguk

"Saya pergi dulu"

Dokter Samuel pun mulai menghilang di balik pintu.

Daren mendekati Aruna yang masih setia menutup mata nya, dia mengusap rambut coklat Aruna

"Maaf untuk kali ini gue nyakitin Lo lagi Run"Daren menggenggam tangan Aruna, mencium nya beberapa kali

Tok tok tok
Daren menoleh ke arah pintu kamar yang terbuka

"Permisi den, ini sarapan nya buat non Aruna kalo sudah siuman nanti"

Bi Ima menaruh nampan berisi bubur juga segelas susu di nakas, Daren mengangguk singkat Bi Ima pun melenggang pergi

Daren masih setia mengusap serta menciumi tangan Aruna berharap gadis itu segera siuman

"Enghh"

Dan benar saja, suara lenguhan nya membuat Daren mengembang kan senyum nya, dengan gerakan secepat kilat Daren memberikan segelas air putih

"Minum dulu sayang"Aruna memegangi kepalanya yang terasa pusing, dia hanya mengangguk lemah

"Bagaimana? Sudah baikan?"Aruna diam, dia masih memegangi kepalanya serta tatapan kosong nya

Daren merasa sangat merasa bersalah, sudah berkali-kali dia menyakiti Aruna dan akan berakhir Aruna yang sakit

"Maaf, untuk kali ini"Daren menggenggam tangan Aruna

Senyum tulus terbit di bibir Aruna, dia mengangguk sembari terus tersenyum

"Aku gapapa kok, aku baik baik aja"ucap nya begitu yakin

Namun, ucapannya semakin membuat Daren sakit apalagi melihat senyum tulus dari sang kekasih

Grepp

Daren memeluk Aruna, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang kekasih.

"Maaf"

Lagi lagi Aruna mengangguk sambil mengusap lembut punggung lebar Daren

"Iya, aku gapapa"ucap nya lagi

Daren melepaskan pelukannya, beralih menatap mata coklat Aruna yang begitu teduh

"Sekarang makan ya, biar cepat sembuh"Aruna mengangguk semangat.

Dia suka ini, Daren yang perhatian dan begitu lembut.

Aruna tidak masalah jika dirinya harus sakit seperti ini, karena jika sakit Daren akan berubah menjadi perhatian dan lembut kepada nya.

Aruna suka itu.

























Hufftt Aruna.

Maaf baru Update setelah sekian lama aku Hiat dari Dunia Oranye.
Aku kembali lagi, buat nerusin cerita ini.
Makasih buat yang udh setia nunggu.
VOTE AND KOMEN👇

Arogant//KSJ [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang