VOTE AND KOMEN👇
JGN LUPA FOLLOW!!YANG BACA TAPI GA VOTE, MENDING GA USAH BACA!!
KALIAN PIKIR SAYA GA CAPEK MIKIR ALUR HM? TOLONG HARGAI YA! VOTE ITU GRATIS LHO.
MKSIH.
Sekitar pukul 2 dini hari, Aruna terbangun dengan tangan kekar yang melingkar di perut nya, mata cantik Aruna mengerjap menatap sekeliling kamar.
Ternyata dia ketiduran, padahal awalnya dia akan pulang setelah Darren tertidur dengan nyenyak.
"Engghhh"Aruna menunduk menatap wajah Darren yang melenguh lalu bergerak mencari selimut, sontak Aruna manaikan selimut sebatas perut Darren
Aruna tersenyum dan mengusap rambut hitam Darren, kekasihnya ini sangat tampan.
"Minum"lirih Darren yang ternyata ikut terbangun
Aruna mengambil gelas berisi air putih di nakas lalu memberikan nya pada Darren
"Kok ikut bangun sih?"tanya Aruna kembali menaruh gelas yang sudah kosong itu di nakas
"Gapapa"Darren kembali memeluk perut Aruna, menyandarkan kepalanya di dada Aruna
"Maafin gue ya"lirih nya lagi, seingat Aruna dalam tidur pun Darren masih terus menyebut kata itu berulang kali
Senyuman damai terbit di bibir Aruna, dia hanya mengangguk sembari terus mengusap rambut hitam Darren
"Gue janji ga bakal ngomong gitu, gue frustasi kalo Lo diemin gue"ucap Darren mengusap perut rata Aruna
"Iya gapapa Ren"Aruna menyingkirkan tangan Darren yang mengusap perutnya, rasanya geli.
"Kenapa?"Darren mendongakkan kepalanya menatap Aruna yang tersenyum tipis, "Nanti anak gue juga bakal ada di sini"Darren kembali mengusap perut rata Aruna
Aah kedua pipi Aruna sekarang sudah semerah tomat, apalagi senyum yang ia tahan mati matian
"Senyum aja, tambah cantik kok"Aruna memukul pelan tangan Darren
"Ihhh Darren aku malu tau"Darren ikut terkekeh mendengarnya.
"Hari ini hari Minggu kan, Lo libur kerja and kuliah jadi gue mau Lo di sini aja. Nemenin gue seharian"ucap Darren manja
"Tapi kan aku ada tugas Kuliah, hari Senin udh harus di kumpul Ren"sargah Aruna
Darren terdiam sesaat,"Gue bakal suruh orang buat ngerjain tugas lo"kata nya
Aruna menghela nafas panjang,"Berarti nanti aku ga bakal ngerti sama materi nya dong"Darren menatap Aruna datar
Lalu tiba-tiba wajah nya berubah memelas membuat Aruna ingin tertawa saja
Bibir tebal Darren mengerucut lucu, lalu kembali memeluk perut Aruna,"Ayolah sehari aja, gue pengen kayak gini"ucap Darren pelan
Aruna menahan tawa nya, Darren sangat menggemaskan jika manja seperti ini. Aah Aruna makin mencintai nya
"Iya dehh, tidur lagi sanaa ini masih jam 3 lho"Darren menurut lalu menarik selimut dan memeluk perut Aruna
Mata nya memejam, nafas nya teratur, Aruna mengusap usap rambutnya entah lah mengapa dia sangat mencintai pria Arogant ini.
Hubungan mereka pun sudah terjalin lama namun belum ada tanda-tanda keseriusan Darren dalam membangun rumah tangga dengan Aruna.
Aruna juga sudah sangat akrab dengan ibunda Darren, Safia.
Malah sebenarnya hubungan Darren dengan ibundanya tidak baik.
Karena adanya problem masa kecil.
•••
Tlak tlak tlak
Suara pisau yang bergelut dengan talenan terdengar hingga ke seluruh sudut dapur.
Bi Ima hanya menurut ketika sang dominan sudah menguasai dapur apartemen ini, karena dia tetap keukeh untuk melakukan hal ini
"Non duduk aja, biar bibi yang masak"ucap Bi Ima mencoba mengambil alih talenan yang terdapat daun bawang di atas nya
"Ihh bibi Aruna kan pengen masak, bibi mending jemur pakaian aja di luar"balas Aruna tetap memotong daun tersebut
Bi Ima hanya menurut lalu berjalan menuju ke belakang untuk menjemur pakaian yang sudah di keringkan di mesin cuci, walaupun sudah di keringkan namun masih sedikit lembab jadi harus di jemur lagi di bawah sinar matahari.
Tangan manis Aruna dengan gesit memasukan bahan masakan ke dalam wajan, menumis nya hingga berbau wangi.
Tak sangka bau masakan Aruna dapat membangunkan singa yang tengah tertidur, tangan kekar itu melingkar di pinggang ramping Aruna membuat sang empu sedikit terkejut
"Ihh bikin kaget aja"Aruna menyikut pelan perut Darren, bukan nya meringis sakit Darren malah terkekeh manis
"Kok Lo yang masak, Bi Ima kemana?"tanya Darren meletakan dagu nya di bahu Aruna
"Lagi jemur pakaian, ih kmu berat. Mending duduk di meja makan, aku bentar lagi selesai kok"Darren menggeleng lucu sambil terus memeluk pinggang Aruna di tambah dengan hidung mancung nya yang mendusel dusel di leher Aruna
Aruna hanya bisa pasrah sampai masakan nya pun matang, dia mendorong sedikit tubuh Darren lalu berjalan meletakan makanan di atas meja di ikuti Darren di belakangnya
"Mau sarapan sekarang atau nanti?"tanya Aruna menatap Darren yang juga menatap nya
"Sekarang, tapi suapin"Aruna terlihat cengo mendengar penuturan kekasih nya ini.
Jarang sekali Darren minta di suapi kecuali saat sedang sakit.
"Kenapa?"tanya Darren melihat Aruna yang terlihat nge blank
Aruna gelagapan lalu menggelengkan kepalanya,"Gapapa, sini aku suapin"Aruna duduk mendekat lalu menyuapi Darren hingga makanan nya habis.
Sekarang mereka tengah berada di ruang keluarga dengan televisi yang menampilkan acara show kesukaan Aruna
"Aaah geli Darren"ucap Aruna saat Darren menggesekkan hidung mancung nya di perut Aruna
"Sayang pelukk"rengek Darren membuat Aruna ingin tertawa, lucu pikirnya.
Aruna langsung memeluk kepala Darren yang berada di paha nya, menciumi rambutnya yang wangi maskulin
"Sayang maaf"ucap nya lagi, Aruna tersenyum lalu mencium lagi rambut Darren
"Gapapa, aku seneng deh kalo kamu manja gini. Lucu gemesinn"Aruna mengunyel unyel pipi Darren, mengusap lembut rahang Darren
Sang empu hanya diam menikmati usapan lembut tangan cantik Aruna.
Sinii Darren author manjain umumu gemesss
VOTE AND KOMEN👇
NEXT PART SELANJUTNYA
KAMU SEDANG MEMBACA
Arogant//KSJ [HIATUS]
Fanfiction++ Dia pria keras kepala, kasar, dan keras. Banyak gadis terpikat dengan ketampanannya tapi tidak sikap nya. Namun, hanya gadis yang mampu bertahan mencintai nya serta sabar menghadapi sikapnya. "Turuti mau ku! aku bisa main kasar dengan mu!!" "Tapi...