Morn s*x 18+

497 15 3
                                    

VOTE AND KOMEN👇


~~~

Suara burung berkicau di pohon yang rindang dengan sinar matahari yang sudah mulai menampakan dirinya dari ufuk timur, walau cuaca sedikit di bumbui gerimis kecil

Udara segar nan dingin, tak mampu mengusik dua manusia yang tidur di bawah selimut tebal dengan keadaan yang eum.. telanjang.

Aruna menggeliatkan tubuhnya, mencari posisi nyaman saat tangan kekar itu melingkar di perut rata nya

"Eungg"dia merasakan perih di area vagina nya, hingga akhirnya dia bisa melihat wajah Darren yang tidur dengan damai sambil memeluk diri nya

"Sshh emm"semakin dia bergerak semakin juga vagina nya terasa perih dan nyeri

Darren membuka matanya, melihat Aruna yang meringis sedikit kesakitan, "Jangan ngeluarin suara kayak gitu, punya gue bangun lagi nih"Darren mengucek matanya

Aruna melongo melihat milik Darren yang sudah mengacung tegak dengan otot-otot yang mengeras

"Ssshhh emm punya aku sakit Ren"cicit Aruna mengigit bibir bawah nya

Darren menyibakkan selimut, menatap vagina Aruna yang merah merekah dengan sedikit cairan sisa semalam, ah birahi nya kembali naik lagi

"Yang mana yang sakit?"tanya Darren membelai bibir vagina Aruna yang lembab, rasanya ingin sekali dia lahap

"Semua nya ahhh"Aruna menundukkan kepalanya menatap Darren yang wajah nya sudah berada di depan vaginanya, dia pun meniup lembut vaginanya

"Mau sembuh nggak? Kalo mau gue obatin nih"diam-diam Darren ber smirk

Mendengar itu Aruna menganggukkan kepalanya ragu

Darren tersenyum lebar, lalu menjulurkan lidahnya untuk menjilati lembah basah milik kekasihnya "Eumhh slrupp slrupp"

Aruna mendongakkan kepalanya, menahan rasa nikmat yang menjalar saat Darren menjilati serta menghisap bibir vagina nya, ah rasanya seperti tersengat listrik

"Ahhh sshh ahhh ren"Aruna pun tak segan meremas rambut Darren dan semakin membuka lebar paha nya

"Ahhh Darren mau pipis!"cairan Aruna keluar dengan deras nya membuat Darren semakin bersemangat untuk terus menjelajahi milik Aruna dengan lidah nya

Darren membersihkan cairan itu hingga vagina Aruna bersih mengkilap, sesekali dengan gemas Darren menggigit bibir vagina Aruna yang tembam dan mulus tanpa bulu

"Ahhh eumm udahh ren"Aruna memejamkan matanya sembari terus mendesah nikmat

Darren mengangkat kepalanya dan menatap wajah Aruna yang sangat cantik apalagi di tambah dia mengeluarkan suara desahan nya yang merdu ahh bisa gilaa dirinya

Tak pikir lama, Darren pun mengarahkan kejantanan nya untuk memasuki kembali lubang vagina Aruna setelah semalam menggempurnya

Morning sex juga tidak buruk bagi Darren

"Ughhh sshhh ren"lirih Aruna saat merasakan vagina nya terisi penuh dengan kejantanan Darren yang besar dan panjang

"arghh"sempit nya vagina Darren membuat nya mengerang, merasakan kejantanan nya yang terasa di remas

Padahal semalam dia sudah memasuki Aruna, kenapa rasanya masih sangat sangat sempit

Perlahan pun Darren menggerakkan pinggulnya dari ritme pelan ke ritme cepat hingga king size yang mereka tiduri ikut bergerak seirama

"Ahhh ahhh sshhh ahhh"suara desahan Aruna terdengar hingga ke sudut ruangan, untung apartemen Darren tidak ada siapapun selain mereka berdua

"Eumhhh emmhhh"Darren mencium bibir Aruna, melumat nya dengan sedikit kasar bagi nya bibir Aruna sangat lah terasa manis apalagi bibir vagina nya

Kejantanan Darren mengeras dan siap menumpahkan cairan nya, Darren memelankan gerakannya dan langsung menarik keluar kejantanan nya menumpahkan cairan nya di perut dan payudara Aruna

"Ahhh asshhh!"lenguh Aruna dengan memejamkan matanya kembali, dia sedikit tersentak kala Darren mencabut kejantanan nya

Aruna menatap perut dan payudara nya yang hangat akibat di siram cairan putih Darren.

"Kenapa di sini? Perut aku jadi kotor tau"Aruna memanyunkan bibir nya membuat Darren gemas

"Mandi"ucap nya berbaring kembali di samping Aruna

Aruna mencoba bangkit dari tidurnya namun rasa nyeri di vagina nya masih terasa, bahkan lebih dari yang semalam

Semalam mereka menghabiskan beberapa ronde dan pagi nya Darren masih menyentuh nya walau hanya satu ronde

Melihat Aruna yang meringis kesakitan, Darren langsung mengenakan boxer tanpa celana dalam dan langsung menggendong Aruna masuk ke dalam kamar mandi

Yang di gendong hanya merasa pasrah.

~~~

Sekitar pukul 10 pagi, Darren sudah harus mengantarkan Aruna kembali ke kostnya sebenarnya Darren masih ingin menghabiskan waktu berdua dengan kekasihnya tapi apa boleh buat? Aruna sendiri yang memaksa ingin pulang karena besok dia harus berangkat bekerja

"Muka kamu kayak tembok, datar banget"Aruna datang dari arah dapur dengan membawakan secangkir kopi untuk Darren

Mendengar perkataan Aruna, Darren hanya bisa memutar bola matanya malas

"Habis ini kamu langsung berangkat ke kantor, ya walaupun kamu udah kesiangan banget ren"ucap Aruna yang duduk di samping Darren sambil menghidupkan televisi

"Gue kan bos nya"ucap Darren menyeruput kopi buatan Aruna.

"Ya walaupun kamu bos nya, kamu harus bisa menghargai karyawan kamu dong ren"

"Terserah gue"

Aruna mendelik tidak suka dengan jawaban yang di katakan Darren memang, kekasih nya ini sangat keras kepala

"Nanti siang aku pengen makan seblak yang pedes pedes itu, sama es kelapa muda pasti seger banget"ucap Aruna saat melihat acara makan makan di televisi

"Gak boleh pedes"sahut Darren membuat Aruna menoleh

"Terserah aku dong"balas Aruna dengan gaya bicara yang mengikuti Darren

Darren menoleh kesal, mata nya menatap tajam ke arah Aruna

"Bercanda sayang hehe"


























NEXT PART SELANJUTNYA
JGN LUPA VOTE AND KOMEN 👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arogant//KSJ [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang