Ari

230 29 4
                                    

VOTE AND KOMEN 👇
JGN LUPA FOLLOW


Mobil Lamborghini Aventador milik Darren berhenti tepat di depan kampus Aruna, pagi ini dia menyempatkan diri untuk mengantarkan kekasih nya pergi ke kampus, karena Darren tidak mau mengulang hal bodoh kemarin.

Cukup sudah diam nya Aruna membuat nya stress.

"Aku masuk ya"kata Aruna merapikan rambut dan letak tas nya

Darren mengangguk,"Morn kiss baby"kata nya tanpa menoleh ke Aruna, membuat kedua pipi Aruna bersemu merah

Chupp;

"Aku duluan, hati-hati di jalan jangan lupa makan"Aruna berucap dengan cepat lalu buru-buru keluar dari mobil Darren, aah mungkin kedua pipi nya sudah semerah kepiting rebus.

Sedangkan Darren, dia hanya terkekeh geli melihat Aruna yang menahan malu.

Jarang-jarang diri nya membuat Aruna blush seperti itu, melainkan yang sering dia lakukan hanya membuat Aruna menangis dan bersedih, aah sudahlah.

Darren melajukan mobilnya menuju ke kantor.

Pagi ini dia ada meeting dengan client untuk membahas infrastuktur baru yang di buat oleh client nya ini, sedangkan Darren akan meminjamkan Dana yang bukan main jumlahnya.

Jangan lupakan jika Darren adalah CEO perusahaan besar di kota ini.

Itu semua dari dirinya sendiri yang mau berjuang membangun perusahaan, bukan semata-mata dari kedua orang tua nya. Bahkan, perusahaannya dengan perusahaan kedua orang tua nya bersaing dalam hal bisnis ini.

Di kampus, Aruna akan mengumpulkan skripsi yang sudah di selesaikan oleh asisten Darren sebenarnya dia tidak enak hati tpi mau bagaimana lagi jika Darren sudah manja seperti kemarin.

Aruna juga sedikit mengerti dengan materi skripsinya ini, semoga dia bisa lulus dan bisa mengikuti sidang wisuda.

Akan ada lembaran baru yang dia rencana kan bersama Darren jika sudah lulus kuliah, hmm apa ya?

"Aruna!!"wajah cantik itu menoleh ke belakang, melihat siapa yang memanggil nya

"Kenapa Ar?"tanya nya pada lelaki yang berdiri di depan nya, siapa lagi kalo bukan Ari

"Mau ngumpul skripsi kan? Bareng kuy"Ari berjalan di samping Aruna dengan senyum manis nya

"Tadi mau nyamperin Rey, tapi dia udah berangkat kerja duluan deh"Aruna mulai membuka pembicaraan, dia tau jika bersama Ari banyak canggung nya

"Rey kan udah ngumpul skripsi dan mulai di sidang bulan depan"Aruna langsung menoleh ke Ari

"Seriusan?! Kok aku ga di kasih tau sih"bibir Aruna menekuk sebal

"Lupa kali dia, ga usah manyun tambah lucu kalo gitu"Ari masuk ke dalam ruangan dosen terlebih dahulu, sedangkan Aruna masih terdiam.

Beberapa jam berada di dalam ruangan dosen, di wawancarai beberapa dosen killer membuat Aruna panas dingin di buat nya.

Ari hanya terkekeh melihat raut wajah Aruna yang berubah terlihat segar saat keluar dari ruangan dosen.

"Gugup amat lo Run"senggol Ari pada lengan Aruna

"Akhirnya aku bakal sidang bulan depan!!! Yeaayy!!"Aruna loncat loncat dengan bahagia nya, Ari ikut senang.

"Aku traktir yuk Ar, perayaan aku lulus nih ayoo"Aruna langsung menarik tangan Ari menuju kantin kampus

Kantin kampus ini banyak menyediakan menu menu masa kini, desain nya pun ala ala Cafe remaja.

Aruna dan Ari duduk di pinggir jendela, banyak mahasiswa/i berlalu lalang dengan membawa nampan makanan mereka

"Kamu duduk aja ya, biar aku yang pesan"Ari hanya menurut saja, lalu Aruna menjalan ke stand makanan

"Lo manis run, lucu lagi. Sayang udah ada yang punya"gumam Ari sembari tersenyum tipis

Sambil menunggu Aruna, Ari memainkan ponselnya sembari membaca chat dari ciwi ciwi kampus yang suka tebar pesona pada dirinya.

Drrttt drttt

Ponselnya berdering tanda ada yang menelpon, Ari langsung menekan tombol hijau dan mengangkat telpon dari saudaranya.

"Hallo kenapa bang?"

"Pulang dari kampus langsung ke kantor"

"Emang nya ada apa bang?"

"Ada masalah Ar"

"Oke"

Sambungan pun terputus, Ari menghela nafas. Dia sangat malas jika berurusan dengan kantor. Abang nya itu bahkan tidak bisa mengendalikan perusahaan itu dengan baik. Huuh.

"Ari tadi siapa yang telpon?"tanya Aruna meletakan nampan berisi dua steak daging sapi dan dua cola cola

"Abang gue"balas Ari memasukan ponsel ke dalam saku celana nya

"Loh kamu punya Abang, kok aku gatau sih"gerutu Aruna

"Hehe sorry gue emang ga ngasih tau lo, kapan kapan gue kenalin deh"ujar Ari di angguki Aruna.

•••


Aruna terduduk di halte depan kampus nya, kaki nya mengayun santai. Banyak kendaraan berlalu lalang di depan nya, debu debu pun bertebaran di tambah cuaca yang cukup panas

Rambut cantik Aruna yang tergerai membuat nya sedikit gerah dan risih, tangan nya pun tak henti mengibas-ngibasi lehernya yang berkeringat

"Nih, sorry lama"Ari menempel kan minuman kaleng yang dingin itu ke pipi tembam Aruna

"Seger nyaa"Aruna langsung menegak minuman itu

"Cowo Lo masih lama jemput nya?"Ari melirik Aruna

"Gak tau, kayak nya bentar lagi deh. Tadi udah aku chat kok"balas Aruna tersenyum manis

'Jantung gue!!'batin Ari

Dengan segara Ari memalingkan wajahnya, kembali menatap lurus ke jalanan senyuman Aruna berpotensi buruk bagi jantung nya

"Kenapa Ar?"tanya Aruna mendapat gelengan kepala dari Ari

Mereka berdiam cukup lama, suara klakson kendaraan bersahut-sahutan membuat telinga berdengung

''Kalo masih lama, bareng gue aja"Ari bangkit dari duduknya

"Emmm"Aruna menimang-nimang tawaran Ari hingga datang lah mobil Lamborghini Aventador di depan mereka,"Itu dia Darren! Aku duluan ya Ari, makasih udah mau nemenin aku"Aruna langsung berlari kecil menghampiri mobil Darren

Melihat itu, Ari hanya tersenyum miris namun ia sedikit senang melihat Aruna begitu bahagia dengan hubungan nya bersama Darren.

Cintanya sungguh bertepuk sebelah tangan.






















Kasihan Ari, yuk Ar sama gue aja hehe.
Jomblo nih gue.


VOTE AND KOMEN 👇

NEXT PART SELANJUTNYA

Arogant//KSJ [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang