VOTE AND KOMEN 👇
"Siapa?"Aruna memasang wajah bingung nya
"Siapa apa nya?"tanya Aruna balik
Darren berdecak, "Tadi di halte"ucap nya dingin, Aruna terkekeh
"Cuma temen kok, nama nya Ari"balas Aruna tersenyum anggun
"Gue ga tanya nama dia"Darren membalas dengan nada ketus
"Kamu cemburu ya?"goda Aruna mencolek lengan Darren
"Dih gak!"bantah Darren
Aruna memilih diam dari pada memperpanjang obrolan sensitif mereka, dia tau jika Darren diam-diam cemburu.
Dia tidak mau berucap jujur karena gengsi nya terlalu besar.
Mobil Darren berhenti tepat di depan pagar kost an Aruna, saat hendak membuka pintu mobil Darren menahan tangan Aruna membuat sang empu kembali terduduk
"Nanti malem gue jemput jam tujuh, ga usah dandan terlalu cantik!"tekan Darren
Aruna mengangguk tak banyak tanya, tersenyum terukir di bibir cantik nya dia lalu keluar dari mobil Darren.
Mobil Darren pun langsung melaju meninggalkan pekarangan kost an Aruna, saat itu juga Aruna melangkah kan kaki nya ke masuk ke dalam kost
"Baru pulang Run?"langkah kaki Aruna terhenti, dia menoleh lalu mengangguk
"Gue udah ngumpul skripsi loh, bulan depan mau sidang hehe"Rey mengembangkan senyum nya
"Udah tau, dari Ari tadi di kampus"balas Aruna
"Hehe sorry gue lupa ngasih tau lo, oh ya ada salam dari pak Aditya buat lo"kali ini senyum Rey terlihat menggoda Aruna
Yang di goda hanya diam menatap datar ke arah Rey,"Biarin, aku mau masuk capek soalnya, terus nanti mau di ajak jalan Darren"Aruna melangkah masuk meninggalkan Rey yang mengendus kesal
Aruna menghela nafas lelah, lalu menaruh tas selempang nya di gantungan, kali ini dia akan menyelesaikan ritual mandi badan nya terasa sangat lengket.
Selesai mandi Aruna langsung memilih baju yang cocok untuk pergi bersama Darren malam ini, setelah itu Aruna berniat memoles wajah nya sedikit agar tidak pucat
"Tadaaaaa akhirnya selesai"Aruna memutar tubuhnya di depan kaca
"Perfect!"selesai itu Aruna menyahut tas tangan nya, di isi dengan ponsel dan lipstick.
Aruna pun bergegas keluar kost saat mendengar deru mesin mobil Darren, tak lupa dia juga mengunci kost nya agar tidak kemalingan
"Titip kost Rey, papaiiii!!"Aruna berlari kecil seraya melambaikan tangannya pada Rey yang tengah duduk di teras kost nya
"Yoii"sahut Rey menatap sahabatnya yang akan pergi bersama kekasih nya, lalu dia kapan? Ah sudahlah.
Aruna membuka pintu mobil lalu duduk di samping Darren, aroma parfum Aruna langsung memenuhi mobil
"Kenapa dandan?"ucap Darren menjalankan mobil nya
Aruna menoleh,"Biar ga pucat Ren, lagian cuma pake bedak sama lipstik kok"
"Ck sama aja, ntar banyak yang ngeliatin lo"Darren berdecak
"Aku ga akan berpaling dari kamu Darren"Aruna memeluk lengan Darren, karena sedikit kesal Darren menepis tangan Aruna yang melingkar di lengannya membuat gadis itu mencebikan bibirnya
°°°
Kini Darren dan Aruna sudah duduk manis di restaurant ala ala Eropa tapi menu Indonesia wkk.Darren sibuk memainkan ponselnya sembari menunggu pesanan mereka datang, Aruna yang merasa di acuhkan mengerucutkan bibirnya sedari tadi
"Darren ih hape mulu, aku nya di cuekin"Darren mendongakkan kepalanya menatap Aruna datar
"Ada yg lebih penting"ucap nya kembali menatap layar ponselnya
Mendengar ucapan Darren, Aruna membulatkan matanya,"Siapa yang lebih penting? Cewe lain gitu?"ucap Aruna sedikit ketus
"Kerjaan"sahut Darren tak mengalihkan pandangan dari layar ponsel
Aruna mengendus kesal, dia pun langsung bangkit dari duduk membuat Darren langsung menatap nya,"Kemana?"tanya nya melihat wajah masam Aruna
"Toilet"ucap Aruna singkat lalu melenggang pergi begitu saja
Darren yang melihat nya hanya menggelengkan kepalanya acuh, ya itu lah Darren..
Di toilet, Aruna hanya mencuci tangan dan sedikit membenarkan make up nya serta tatanan rambut nya
Ceklek.
Aruna menoleh saat salah satu bilik kamar mandi terbuka, menampakkan seseorang yang sangat dia kenali.
"Loh Aruna kamu ada di sini?"Aruna tersenyum canggung saat tidak di sangka-sangka bertemu dengan atasan nya di toilet
"Iya pak saya ada janji makan malam di sini"sahut Aruna tersenyum
Aditya, ya seseorang itu Aditya. Atasan nya yang menjadi boss di toko bunga tempat Aruna bekerja.
Aditya tersenyum mengangguk mendengan perkataan Aruna, "Yasudah ayo bareng saya, keluar"Aditya berjalan mendahului Aruna keluar dari toilet
Sedangkan Aruna berjalan di belakang Aditya dengan segala rutukan dan sumpah serapah nya, bagaimana bisa dia bertemu dengan Aditya ckk. Takut takut jika Darren akan salah paham lagi.
Sampai di luar toilet, Aditya mengembalikan badan nya menghadap ke Aruna.
"Meja mu di mana?"tanya Aditya sambil terus menatap wajah cantik Aruna yang sedikit menunduk
"Meja nomor 15 pak"jawab Aruna masih dengan nada canggung
"Oh kebetulan sekali, meja saya ada di nomor 13. Btw kamu makan malam sama siapa di sini?"
"Sama Darren pak, pac-"ucapan Aruna terpotong karena Aditya lebih dulu mengatakan suatu kebenaran nya
"Pacar kamu kan? Ah saya udah tau, banyak anak anak toko yang cerita tentang kamu dan pacar kamu Darren"balas Aditya dengan senyum masam nya
"Yaudah ayo saya antar kan kamu ke meja kamu"lanjut Aditya hendak menggandeng tangan Aruna
Aruna menepis tangan Aditya pelan, "Mari pak"dan ya Aruna berjalan mendahului Aditya
Sampai di meja nya, Darren menatap dua orang itu dengan ekspresi tidak suka, dia bangkit dari duduknya menatap Aditya yang justru tersenyum ramah
"Ren ini atasan aku, pak Aditya nama nya"Darren hanya diam melirik tajam Aruna
"Hai Darren senang bertemu kamu, ohya Aruna saya duluan ya. Adik saya kayak nya udah nunggu lama"ucap Aditya
"Pak Aditya bawa adik? Kok ga bilang, pasti masih kecil ya? Aduh kasian tadi di tinggal lama"cerocos Aruna membuat Aditya terkekeh
"Adik saya bukan lagi anak kecil run, dia udh jadi mahasiswa nama nya--"kini ucapan Aditya terpotong karena kedatangan seseorang
"Nama nya Ari dan itu aku"Ari berdiri di samping Aditya, dia tersenyum tipis
Aruna sedikit kaget dan syok tentunya sedangkan Darren hanya menatap kedua nya dengan datar
"Jadi kalian.."
Jadi jadi selama ini...
Avv..NEXT PART SELANJUTNYA
JGN LUPA VOTE AND KOMEN 👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Arogant//KSJ [HIATUS]
Fanfiction++ Dia pria keras kepala, kasar, dan keras. Banyak gadis terpikat dengan ketampanannya tapi tidak sikap nya. Namun, hanya gadis yang mampu bertahan mencintai nya serta sabar menghadapi sikapnya. "Turuti mau ku! aku bisa main kasar dengan mu!!" "Tapi...