"Berawal dari musuh dan akan seperti itu. Meski nanti akan berakhir jadi cinta mungkin hati ini akan menjadi rapuh"
~ Adinda kayra
"Jadi playboy itu enak, asalkan muka ganteng, punya duit siapapun juga bakalan nyantol sendiri. Apalagi tentang hati rasanya enak dan tenang disaat menyakiti berbagai hati seorang wanita."
~ Ananda syeh Syamsi
.
.
.
Jalanan raya begitu Ramai banyak yang berlalu lalang berusaha melintasi jalanan itu. Bahkan laju motor seorang gadis dengan jilbab panjangnya terombang - ambing terbawa angin menambah keindahan sendiri disana.
Banyak yang melihat itu menatapnya tak percaya, dari kecepatannya saja orang pasti tahu siapa 'dia'.
Motor itu terus melaju cepat membelah jalanan kota yang sangat Ramai apalagi sekarang masih pagi banyak orang yang akan berangkat kerja.
Tit ....
Gadis itu terus menyalakan klaksonnya menatap siswa - siswi yang akan masuk kedalam sekolahnya.
"Maaf!" teriak mereka semua langsung menghambur pergi begitu saja karna takut akan sorot mata tajam gadis di balik helmnya itu.
Setelah memarkirkan motornya. Gadis SMA itu turun dari motornya dengan gagah ia membuka helmnya perlahan - lahan sampai jilbab panjangnya terapung oleh angin.
"ADINDA KAYRA!!!" Sontak saja gadis itu langsung berbalik masih memegangi helmnya. Cadar yang ia pakai sedikit terapung akibat angin. Bahkan jilbab panjang yang di pakainya sangat indah menambah kesan cantiknya tersendiri.
"Waalaikumsalam," ketus Adinda langsung saja membuka jaket hitam miliknya.
"Hehe assalamualaikum," Utia tersenyum sangat manis kepada Adinda mendekatinya, lalu saling menyalami tangannya satu sama lain.
Utia adalah sahabat Adinda mereka kelas XII MIPA 1. Bahkan Adinda dan Utia sangat berbeda, utia gadis muslimah tapi tidak bercadar, sipatnya terlalu peminim layaknya wanita seperti umumnya. Tapi berbanding terbalik dengan Adinda gadis bercadar tapi kelakuannya kaya berandalan sekolah.
"Ada apa Uti?" Tanya Adinda lembut sambil melipat jaket hitamnya tadi, kemudian membenarkan jilbab dan cadarnya menatap kaca spion motornya itu.
"Tadi adek kamu nanyain motor papahnya," jelas Utia serius.
Adinda terkekeh ia benar- benar berhasil mengerjai seluruh keluarganya bahkan ia tak tahu sekarang keadaan papahnya bagaimana setelah ia kerjai.
Sementara itu, suasana rumah Agra sangat heboh dengan teriakan Agra yang terus menggelegar, bahkan Mia pun tak sanggup untuk bertindak lagi. Di tambah kemanjaan suaminya itu sangatlah luar biasa, pantas jika Agra di panggil bayi besar olehnya.
"Baby motor mas ilang!!!" Teriak Agra frustasi bahkan motor itu adalah motor kesayangannya dulu disaat ia masih muda.
"Ada di garasi mungkin," ucap Mia berusaha menenangkan suaminya sambil mengelus pundaknya.
"Gak ada baby," Agra terus merengek menatap istrinya begitu manja.
"Kayaknya maling, tapi mana mungkin berani ngambil deh mas, apalagi rumah kita pagernya tinggi banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adinda Kayra ("Bercadar kok berandal ?")
Fiksi RemajaSQUEL 'LEPASIN JILBAB LHO!' Adinda Kayra. "Bercadar kok berandal?" Banyak yang mengatakan adinda memiliki 2 sipat, di luar seperti bidadari dan di dalam seperti iblis. Campuran antara sipat Mia dan Agra ketika di satukan akan menjadi adinda. gad...