20

98 21 1
                                    

"MWO?!" lisa dan jungkook terkejut mendengar ucapan yonghae

"j-jadi maksudmu pria salju yg selama ini kau cari itu sunbaenim??" tanya lisa

"molla,tapi itu yg aku rasakan selama berpacaran dengannya"

"jamkkan,mengapa kau bisa berfikiran seperti itu?" tanya jungkook

"kalian tahu taman yg selalu aku datangi jika salju pertama akan turun?" kedua sahabatnya mengangguk dan mendegarkannya dengan serius

"itu adalah tempat favoritnya karna ada masa lalu yg menurutnya tidak bisa dilupakan"

"wah mwoya?jadi selama ini...?"

"tapi apa kau yakin?"

"entah,aku sudah memikirkan ini dari awal dan saat aku mulai berpacaran dengannya rasa nya menjadi semakin yakin"

"kenapa tidak kau tanyakan saja?" usul lisa

"menanyakannya?... aku takut dia merasa tidak nyaman jika tahu aku dari masa lalu nya"

"mengapa harus tidak nyaman?"

"ah entahlah,intinya aku tidak ingin membahas masa lalu dengannya jika dia memang benar pria salju" jungkook dan lisa langsung mengangguk karna mengerti perasaan yonghae.

"syukurlah jika dia memang benar-benar pria salju,karna sekarang dia sudah menjadi milikmu" ucap lisa dan yonghae mengangguk

"jam istirahat ku sudah habis,apa kalian akan disini untuk beberapa saat lagi?"

"ani,aku harus ke rumah sakit bersama jungkook"

"baiklah" kedua sahabatnya itu langsung membereskan bekas makan dan minumnya.

"biar aku yg membereskannya"

"kalau begitu,sampai jumpa"

"semangat bekerja" yonghae mengangguk lalu lisa dan jungkook masuk kedalam mobil yg terparkir tidak jauh dari minimarket tempat yonghae bekerja.
Mereka juga melambaikan tangan pada yonghae.

Setelah selesai merapihkan meja,yonghae langsung lanjut bekerja karna waktu untuk istirahat nya sudah habis.

Hari ini yonghae sangat semangat untuk bekerja walaupun badannya merasa lelah karna kesibukan kuliahnya akhir-akhir ini,gadis ini tidak pernah berhenti melukis selama seminggu karna dia ingin menunjukkan lukisan nya kepada beberapa guru nya supaya bisa bergabung ke dalam acara pameran antar kampus juga. Selain itu,yonghae juga selalu mendapatkan semangat dari kekasihnya,iya loren. Hubungan mereka sangat dekat setelah resmi berpacaran,walaupun tidak setiap hari bertemu namun mereka selalu mengirim pesan di setiap saat. Loren juga sibuk dengan kegiatannya dan yonghae bisa mengerti soal itu,begitupun sebaliknya. Jadi mereka berdua selalu saling mendukung satu sama lain.

"ini saja?" yonghae menscan minuman seorang pembeli

"iya" pembeli tersebut langsung memberinya sebuah card untuk membayar dan otomatis yonghae memgambilnya dan melihat ke arah orang tersebut.

"nona yonghae?" gadis itu langsung terdiam dengan tangan yg sedang memegang card.

"nona harus pulang sekarang,nyonya akhir-akhir ini sering sekali sakit" ternyata dia adalah supir sekaligus asisten ibunya. Dan tentu saja yonghae menolak mentah-mentah ajakan tersebut.

"nona nona" yonghae langsung melempar card tersebut dan berlari ke luar namun dia gagal karna saat baru saja keluar minimarket,kakinya langsung tersandung.

"aww" rintih yonghae dan langsung dibantu berdiri oleh asisten ibunya.

"nona tidak apa-apa?kita harus ke rumah sakit sekarang"

First SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang