BUDAYAKAN VOTE SETELAH BACA YA GUYSS. MAKASIH.
Sesampainya di kediaman Rain yang teramat megah nan mewah itu, Rey agak terkejut melihat hunian mewah di hadapannya ini. Pasalnya rumah yang dihuni gadis kecil yang tak lain adalah Rain sangatlah mewah. Bahkan rumahnya saja mungkin hanya setengah dari besarnya rumah milik Oma Sari.
"Apa ini rumahmu?" Tanya Rey kearah
Rain dengan raut sebelah alis yang terangkat."Tidak kakak, Ini bukan rumahku. Ini milik Oma ku."
"Ck. Dasar!"
Percakapan antara keduanya terhenti saat melihat ada sebuah mobil memasuki rumahnya. Tak berselang lama, keluarlah wanita paruh baya yang tak lain adalah Oma Sari.
"Rain. Apa itu kau? Ada apa dengan wajahmu?" Tanya Oma Sari yang terkejut melihat penampilan cucunya ini. Pasalnya penampilan Rain sangatlah jauh dari kata rapi. Kerudung putih yang sudah menjadi kecoklatan akibat terkena tanah, Baju seragam pun sudah bercorak kemerahan akibat darah yang menetes di lengannya.
Wajahnya pun tak kalah kacau. Pipi yang merona kini berubah menjadi kemerah-merahan akibat goresan pisau yang mengenainya siang tadi.
"Apa Oma sudah pikun ha? Apa Oma lupa dengan cucumu yang satu ini? Perasaan umur Oma belum memasuki kepala 6 tapi sudah pikun ck." Ledek Rain cengengesan.
"Apa katamu! Rasanya aku ingin menelan mu hidup-hidup sekarang juga sayang." Ucap Oma Sari bercanda sembari menjitak kepala cucunya yang menyebalkan ini.
"Dan kau? Apa kau pacarnya si jelek ini?" Sambung Oma Sari kala melihat pemuda didepannya ini sambil melirik kearah Rain.
"Omaa. Kau sangat menyebalkan Oma."
"Tidak Oma, Aku hanya temannya." Jawab Rey se-ngenanya. Dalam hati ia senang bukan kepalang karena sebenarnya ia meng-aminkan perkataan Oma Sari yang sepertinya menerimanya terang-terangan.
"Sudahlah, Mari masuk nak. Dan kau, segera mandilah dan ganti pakaian buluk mu itu. Aku tak tahan melihatnya."
"Dasar Oma. Sudah tua masih saja mengolok-olok ku huh."
Lantas mereka bertiga segera masuk kedalam rumah Rain karena sang fajar sudah menenggelamkan pancaran sinarnya, Yang artinya hari pun menjelang gelap.
Di depan pintu utama, Mereka disambut oleh para karyawan di rumah megah tersebut. Rey dibuat terkagum-kagum saat melihat isi rumah gadis yang baru dikenalnya tadi siang.
"Tutuplah mulutmu sayang. Kau membuatku merasa mual melihat ekspresi mu yang menggelikan haha." Ucap Oma Sari yang melihat ekspresi decak kagum Rey yang menurutnya sangat menjijikkan, Tapi tidak mengurangi kadar ketampanannya pasti.
Rey yang salah tingkah pun hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia malu karena terlihat norak di depan gadisnya. Iyaa, Gadisnya, suatu hari nanti.
"Duduklah di sofa kakak, Aku akan mandi terlebih dahulu. Jika kau butuh sesuatu, Kau bisa memanggil pelayan dirumah ini." Ucap Rain sopan.
"Dan yaa, Oma akan mandi juga. Kau duduklah dan jika bosan lakukanlah sesuatu sesukamu, Tidak ada yang akan memarahimu. Tenang saja." Ucap Oma Sari yang dibalas anggukan disertai senyum menawan Rey.
Lantas, Rain dan Oma meninggalkan Rey yang sedang duduk sendirian di sofa dan segera menuju kamarnya untuk segera mandi.
'Rumah sebesar ini tapi entah kenapa aku rasa ada yang kurang disini, Kemana kedua orang tua gadis tadi. Ahk ada apa denganku, Aku rasa aku terlalu mencampuri nya' gumam Rey dalam hati.
15 menit kemudian Oma Sari sudah siap dengan pakaian santainya dan melangkah menuju sofa dekat Rey.
"Hey kau. Kenapa kau menatapku seperti itu?" Ucap Oma Sari kala melihat Rey yang terdiam kaku saat melihatnya.
"M-aaf Oma, Aku hanya sedang berfikir."
"Apa kau menyukai cucuku ini? Dia cukup cantik bukan? Dan aku rasa kalian cocok. Apa kau tidak tertarik pada gadis sepertinya?"
"Sebenernya, Saya.. emm..."
"Apa yang kau katakan Oma! Kenapa kau seperti sedang mempromosikan aku huh. Aku mendengarnya Oma!" Ucap Rain di anak tangga yang terletak di belakang sofa sembari berjalan menghampiri nya.
"Emm anuu, Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Kenapa wajahmu bisa tergores seperti itu?" Ucap Oma Sari mengalihkan pembicaraan. Dan hasilnya Rain terpancing dan kemudian menyadari sesuatu, Ia tak ingin Oma nya khawatir jika tau mengenai kejadian yang menimpanya siang tadi.
"Aku emm.. aku.. tadi terjatuh saat berjalan pulang Oma." Bohong Rain yang nyatanya tak dipercayai Oma Sari begitu saja.
"Katakan yang sebenarnya sayang. Kau tak pandai berbohong padaku. Jadi, Jujurlah. Aku tak akan marah."
"Sebenarnya... emm.."
"Ck. Kau lama sayang. Dan kau emm siapa namamu?" Ucap Oma Sari sambil menunjuk kearah Rey.
"Aku Rey, Oma. Rey Davidson."
"Ah yaa, Rey. Apa yang terjadi dengan cucuku siang tadi? Katakan saja, ayolah. Kenapa kalian membuatku menunggu huh."
"Sebenarnya tadi siang aku melihat Rain sedang diganggu segerombolan preman di gang sempit dekat kantor polisi Oma."
"Saat itu aku lihat Rain sedang coba di lukai, Tapi sesaat aku lihat Rain mulai melawan dan memelintir tangan preman yang mengganggunya, Dan berhasil. Tapi, Justru membuat rekan preman tadi marah karena tindakannya. Alhasil Rain terkena goresan sebilah pisau yang dibawa salah satu preman tersebut." Jawab Rey panjang lebar yang sontak membuat Oma Sari menggeram marah.
"Oma, Tenanglah. Aku sudah sembuh. Lihatlah, Ini sudah tidak sakit." Ucap Rain menyakinkan Oma nya sembari menekan luka di pipinya. Ia berusaha menahan sakit tentunya, Ia tak ingin Oma nya terlalu khawatir karenanya.
"Tetap saja kau hanya seorang gadis kecil Rain. Lain kali aku tidak akan membiarkanmu pergi sendirian. Dan sebagai pacarnya, Kau harus menjaga gadis kecilku ini." Ucap Oma Sari dengan nada menggoda sambil melirik Rey yang terdiam mendengar perkataannya.
"Tentu Oma. Dengan senang hati aku akan melakukannya." Ucap Rey bahagia.
"Omaa. Dia bukan pacarku. Bahkan kami baru saja bertemu siang tadi." Sebal Rain yang senantiasa dengan mulut manyun nya.
'menggemaskan' batin Rey.
24 Januari 2021
SEE YOU NEXT CHAPTER GUYSS. PANTENGIN TERUS:v
FOLLOW IG :@wulandari_1731
SEKIAN. TERIMAKASIH 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF MY LIFE
Teen FictionPROLOG RAIN SANJAYA. Gadis berusia 17 tahun yang kini tumbuh menjadi remaja yang tangguh tanpa adanya kasih sayang keluarga. Yang ia tahu Oma nya lah yang merawatnya sedari kecil. Tapi baginya, memiliki Oma Sari sudah lebih dari cukup...