HAPPY 3K READERS EUY 😚
"Woy Daniel! cepetan woy lama amat, pake bedak dulu Lo?" teriak Nathan tak sabaran."Ebuset sabar elah, Rain Lo bawa parfum kagak? minta dong parfum gua ketinggalan di rumah,"
"Gak. Ada dikamar kalo mau ambil aja, tapi kita tinggal," ucap Rain dengan tangan yang bergerak membuka pintu mobilnya.
“Rasain! Makan tuh parfum haha,” cibir Ari.
Daniel yang tadinya hendak berlari menuju kamar Rain pun menoleh ke arah sumber suara dan dengan berat hati Daniel tak menggunakan parfum di hari pertamanya sekolah.
Dengan cekatan mereka semua pun memasuki mobil dan segera menuju sekolah. Mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 06.59 yang artinya sebentar lagi bel masuk kelas pun akan berbunyi.
"Pak Ujang, tolong lebih cepat. Gerbang sekolah sebentar lagi akan ditutup," pinta Rain.
"Baik Nona,"
Dan benar, saat sampai di sekolah mereka berempat pun terlambat karena gerbang sekolah pun sudah ditutup yang menandakan kegiatan belajar mengajar pun sudah dimulai.
"Telat juga?"
"Sejak kapan Kaka di sini?"
"Sejak kalian semua turun dari mobil,"
"Siapa Rain? cakep bener subhanallah mau dong nomor WhatsApp nya, nomor sepatu juga boleh siapa tau gua bisa beliin uhh..." bisik Ariana tepat di telinga Rain.
"Apa? mau kenalan? oh, kenalan.. eh, jangan mau kenalan sama dia ntar nyesel! gua jamin," ucap Daniel. Pasalnya ia mendengar suara bisikan Ariana yang berada tepat di sampingnya.
Dugh...
"Awh, sakit dodol,"
"Lihat, tidak ada yang peduli,"
"Ekhem.." ucap seseorang dengan suara yang cukup familiar di telinga Rain dan Rey.
"NGAPAIN MASIH DISITU?" ucap pak Ziko sang kepala sekolah yang kebetulan sedang melintas. Tangannya pun menenteng rotan yang di pukul-pukulkan ringan ke telapak tangannya.
"Oh, ini pak.. Emm.. anu.. kita... telat Pak..." jawab Rain lesu.
"Rey, kamu juga terlambat? Astaga, kamu ini ketua OSIS seharusnya kamu memberikan contoh yang baik bagi siswa yang lain,"
"Maaf Pak, saya pastikan kejadian ini tidak akan terulang,"
"Baiklah saya maklumi.. Kalian bertiga murid baru dari keluarga Mariska Lubis dan Bayu Lubis?"
“Wah.. bapak kayak pesulap. Kok bapak tau keren euy,” ucap Ariana dengan raut berbinar.
“Ari, Pak Ziko ini kepala sekolah kita,” ucap Rain mengingatkan.
"Astaghfirullah, Ri. Pak.. maaf atas keterlambatan kami di hari pertama masuk sekolah Pak.." jawab Nathan.
"Pak satpam! tolong buka pintu gerbang,"
"Rey dan Rain, kalian bisa masuk ke kelas dan lanjutkan belajar, untuk kalian para murid baru bisa ikut saya ke ruang kepala sekolah. Mari.."
"Terimakasih Pak.." ucap mereka beriringan sambil melambaikan tangan ke arah mobil Pak Ziko yang segera melenggang masuk ke dalam lingkup sekolah.
"Rain, kita duluan. Bye Abang ganteng haha," pamit Ariana dan memberikan Kiss Bye kepada Rey.
"Najis! najis! mata gua ternodai..." ucap Daniel kemudian berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF MY LIFE
Teen FictionPROLOG RAIN SANJAYA. Gadis berusia 17 tahun yang kini tumbuh menjadi remaja yang tangguh tanpa adanya kasih sayang keluarga. Yang ia tahu Oma nya lah yang merawatnya sedari kecil. Tapi baginya, memiliki Oma Sari sudah lebih dari cukup...