Happy Reading ♡
***
Sejak kejadian 6 hari lalu dipasar malam, Arsya dan Kenan fokus dengan kehidupan mereka masing-masing. Kenan yang sibuk dengan pekerjaannya sebagai CEO di perusahaan milik keluarganya, dan Arsya yang menikmati sisa hari liburnya dirumah sang papa.
Malam itu, mereka hanya menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Tidak ada yang membahas mengenai perasaan masing-masing ataupun hubungan lebih yang diam-diam hati mereka harapkan.
Arsya juga tidak berharap banyak pada Kenan. Mendapatkan 'maaf' dari pria itu saja sudah membuatnya sangat lega. Arsya hanya ingin menjalani kehidupannya dengan lebih tenang. Perihal perasaannya pada Kenan, biarlah takdir yang menentukan.
Berdamai dengan masa lalu adalah salah satu kunci ketenangan untuk melangkah di masa yang akan datang.
Dan mungkin inilah langkah awal Arsya dalam menjajaki kehidupannya yang sekarang, terlepas dari masa lalu yang selama ini menggelayuti hatinya.
"Bun, besok Arsya pulang ya," ucap Arsya dengan tangan yang sibuk memotong cabai untuk masakan bundanya.
"Gak bisa lebih lama lagi?"
"Enggak Bun, kerjaan Arsya numpuk,"
"Yaudah, sering-sering kesini ya,"
"Insyaallah, nanti diusahain,"
"Mau dibawain apa?"
Arsya menatap Sila dan menggeleng. "Terserah,"
Beberapa menit kemudian, masakan Sila dan Arsya pun telah siap di meja makan. Arsya menghampiri papanya, dan kedua adiknya yang sedang duduk di depan tv.
"Pa, sarapan udah siap,"
"Ayo kita sarapan dulu," ucap Surya pada kedua anaknya yang sedang bermain.
Arsya merogoh kantong celananya, saat merasakan getaran dari ponselnya.
Panggilan masuk dari mamanya.
"Papa duluan aja, aku angkat telfon dulu," ucap Arsya, lalu melangkahkan kakinya ke teras depan.
"Assalamualaikum, Ma,"
"Waalaikumsalam. Kamu besok pulang kan, Kak?"
"Iya, kenapa Ma?"
"Kamu nginep dirumah papa aja ya? Diperpanjang liburnya,"
Arsya terdiam sesaat. "Nenek Rahma kerumah?"
Arsya dapat mendengar helaan nafas dari mamanya. Nenek Rahma adalah ibu dari Ayah Reno. Arsya dan neneknya memiliki hubungan yang cukup tidak baik. Dan mamanya pun selalu menyuruhnya untuk tidak pulang kerumah jika ada nenek disana. Karna mamanya takut, Arsya akan diperlakukan semena-mena oleh mertuanya itu.
Sejak umur Arsya 7 tahun sampai 16 tahun, ia selalu diperlakukan tidak baik oleh neneknya. Dan itu diluar sepengetahuan orang lain, termasuk Reno, Ratih, dan Safia. Arsya sendiri tidak berniat untuk menceritakan pada siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET [END]
General Fiction[PART MASIH LENGKAP] [PROSES REVISI] Kamu tau, kenapa penyesalan selalu datang di akhir dari suatu keadaan? Karna ia ingin kamu menyadari, betapa berartinya setiap waktu dan moment yang kita miliki. Hargai semua itu, sebelum penyesalan menyadarkan...