4

76 18 4
                                    

Melihat satu hal yang tidak disengaja membuat pikiran kun terganggu, didalam ruang kerjanya kun hanya diam dengan pikirannya yang melanglangbuana entah kemana.

Tok tok tok ..

Suara ketukan pintu membuat kun tersadar, dari dalam ruangannya kun menyuruh seseorang yang mengetuk pintu untuk masuk.

" masuk "

Perintah sudah kun berikan, tak lama terdengar suara seseorang membuka pintu.

Cekleek ..

Fokus kun ini tertuju kearah pintu yang terbuka, dan pada akhirnya kun dibuat sedikit terkejut ketika melihat siapa yang masuk kedalam ruang kerjanya.

Kun terus menatap wanita yang kini mulai mendekat kearah kun, dalam tatapannya kun mengerutkan dahinya.

Kun tengah mengingat ngingat sesuatu. Ia seperti pernah melihat wanita yang kini sudah berdiri dihadapan kun, tapi dimana ? Tanya kun dalam hati.

Ah, kun ingat dia sekertaris barunya. Tapi, masih ada satu hal yang mengganjal dihati kun.

Kun terus berpikir keras, hingga wanita yang berdiri dihadapan kun mengerutkan dahinya tak paham dengan sikap kun.

Karena penasaran, dia pun berniat memanggil atasannya itu.

Tapi baru saja mulutnya akan terbuka, kun lebih dulu bersuara.

" kamu .." kata kun. ia sudah ingat, wanita yang berstatus sebagai sekertaris barunya adalah wanita yang ia lihat keluar dari mobil yang sama persis seperti milik mobil ten.

Jisoo, wanita yang berdiri dihadapan kun semakin tak paham.

Sedikit merasa kurang nyaman, akhirnya jisoo bergegas menyodorkan sebuah map berwarna biru kearah kun.

" maaf pak , saya butuh tanda tangan anda disini .." ucap jisoo, memberitahu tujuannya masuk kedalam ruang kerja atasannya itu.

Kun masih diam menatap wajah jisoo dengan beribu pertanyaan yang muncul dikepalanya.

Hal itu semakin membuat jisoo tak nyaman, jisoo ingin segera keluar dari ruang kerja kun. Akhirnya ia kembali bersuara dan kembali mengingatkan kun jika dia harus segera menandatangani berkas yang berada didalam map tersebut.

" maaf pak , tolong tandatangan disini. .." kata jisoo.

Kun yang terkesiap akhirnya menandatangani berkas tersebut.

Selesai ia kembali menatap jisoo.

Ingin sekali ia bertanya perihat satu hal yang ia lihat pagi ini, namun kun takut jika yang ia lihat salah.

" terimakasih pak, saya permisi .." kata jisoo dengan sopan

Kun mengangguk menanggapi.

Saat jisoo melangkah keluar, kun masih terus memperhatikan.

Ia benar benar semakin merasa penasaran.

Setelah jisoo sudah benar benar lenyap dari pandangan kun menghela nafas.

Kun berniat mencari tahu kebenaran yang baru saja ia lihat.





...

" jadi kamu pulang malam lagi sekarang ..?" Kata lisa yang saat ini tengah berbicara melalui sambungan telepone dengan suaminya.

" iya .. kalau kamu ngantuk tidur aja , ga usah nunggu aku .." kata suami lisa yaitu ten yang saat ini berada jauh dari jangkauan lisa.

Lisa menghela nafas ia sedikit kecewa, namun ia harus memaklumi jika semua itu adalah tuntutan pekerjaan.

" ya udah kalau gitu .. jangan lupa makan .." kata lisa mengingatkan ten.

Lisa mendengar kekehan pelan dari seberang sana.

" aku tutup ya .. sampai ketemu nanti malam .." kata lisa lagi, dan tak lama ia benar benar mengakhiri sambungan teleponenya dengan ten.







...

Ditempat lain, tepatnya dikantornya. Ten baru saja berbicara dengan lisa.

Ingin dicap sebagai suami yang baik, ten memberitahu lisa jika ia akan pulang malam.

Selesai berbicara dengan lisa, ten kembali sibuk dengan ponselnya.
Jari jarinya terus menari diatas layar ponsel. Ia tengah menulis pesan.

" Nanti malam aku jemput .."

Seperti itulah pesan yang ten tulis.

Sebuah kata yang biasa, dengan senyum sumringah ten mengirim pesan tersebut kesalah satu nomor seseorang yang tersimpan diponselnya.

Senyum sumringah ten semakin kentara ketika pesan tersebut berhasil terkirim bahkan dibaca oleh pemilik nomor.

Selesai, ten menaruh ponselnya diatas meja kerjanya. Kemudian ia menyandarkan tubuhnya dikursi. Ten memejamkan matanya, dalam mata terpejam ten kembali tersenyum penuh arti.



...

Tak terlalu sibuk membuat jisoo sedikit santai disela waktu kerjanya. Satu notif pesan yang berasal dari ponselnya mengalihkan perhatian jisoo.

Bergegas ia membuka pesan tersebut.

Tiba tiba senyum manis terukir dibibir jisoo, satu pesan tersebut membuat jisoo senang.

Tak berniat membalas, ia pun kembali menaruh ponselnya.

Jisoo tak ingin disebut sebagai sekertaris malas, meski tidak terlalu sibuk jisoo memilih untuk memeriksa dokumen penting yang berada dimeja kerjanya.

Tanpa jisoo sadari sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikannya, ia penasaran kenapa jisoo tersenyum ketika melihat ponselnya.

Satu hal yang ia lihat secara kebetulan membuatnya begitu penasaran dan ingin mencari tahu kebenarannya.

Meskipun kelak ia salah, ia tak perduli. Baginya yang terpenting rasa penasarannya terbayar.










...

Bersambung ..

See you

FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang