Berjalan di belakang atasannya, jantung jisoo berpacu dua kali lebih cepat.
Ia terus bertanya dalam hatinya, kemana bos nya ini akan membawa dirinya ?Sampai di tempat parkir, dan keduanya kini melangkah mendekati mobil milik kun.
Begitu sudah sampai di tempat kun memarkirkan mobilnya, kun langsung membukakan pintu mobil untuk jisoo " ayo masuk " titah kun, jisoo terdiam, terkejut akan perlakuan kun yang menurutnya aneh. Degub jantung jisoo semakin tak terkendali.
Jisoo yang gugup hanya diam membatu tak bergerak masuk ke dalam mobil " ayo jisoo masuk " kun kembali memberi titah. Sadar jisoo pun salah tingkah. Tak mengucapkan satu kata apapun, jisoo dengan gugup masuk ke dalam mobil dan guguk di kursi penumpang. Setelah jisoo masuk, kun bergegas menutup kembali mobilnya. Kemudian kun melangkahkan kaki ke sisi lainnya.
Kun membuka pintu mobilnya, ia masuk dan kemudian duduk di kursi kemudi di samping jisoo.
Tak bergegas menghidupkan mesin mobilnya, justru kun malah menoleh dan menatap jisoo. di tatap bos nya, jisoo menunduk, ia merasa malu. Kun kembali memalingkan wajahnya dari jisoo, diam diam kun tersenyum tipis.
Tak lama kun pun menghidupkan mesin mobilnya dan kemudian melajukan mobilnya menjauh meninggalkan area kantor.
..
Di lain tempat
Lisa tengah menyibukkan dirinya dengan menyiapkan beberapa cemilan yang akan ia sajikan untuk tamu yang akan datang bersama kakaknya itu.
Terlalu fokus dengan pekerjaannya, lisa tak sadar ten datang dan berdiri di belakangnya " buat siapa itu ..? "
Terperanjat, lisa terkejut mendengar suara suaminya itu. Sembari menyentuh dadanya, Ia pun memejamkan sejenak matanya kemudian lisa membuang nafas guna mengatur dirinya yang baru saja di kejutkan oleh ten.
" kamu itu ya, mau bikin aku jantungan terus mati muda supaya kamu bebas jadi duda .. " gerutu lisa tak lupa berbalik menghadap ten.
Gerutuan yang lisa berikan tidak membuat ten takut, ia malah tertawa " aku kan cuma nanya, gak bermaksud ngagetin kamu .. " ten bersuara kemudian kembali tertawa.
Lisa memberinya dengusan kemudian memilih kembali menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda karena ten.
" itu buat apa lis, kan tadi kakak bilang gak perlu nyiapin apa apa ..? "
Lisa menghentikan gerakan tangannya, ia mendesah pelan " iya aku tahu tadi kakak bilang gak usah nyiapin apa apa, tapi gak enak masa tamu gak apa apa, ya minimal ada air minum lah .. "
Ten mengangguk angguk paham, tak. Lama suara klason mobil terdengar, keduanya menatap ke arah pintu rumah yang tertutup.
Lisa tersenyum " itu pasti kakak .. "
..
" ini rumah siapa pak ..? "
Pertanyaan yang sebelumnya sudah kun duga akan jisoo lontarkan. Kun tersenyum. Jisoo sendiri masih penasaran, ia kemudian kembali menatap ke arah rumah mewah yang membuatnya penasaran.
" ini rumah saya, ayo turun .. " kun menjawab
Mendengar itu, jisoo membulatkan matanya. Ia benar benar terkejut " ru rumah bapak ..? " jisoo bertanya dengan suara gagap, kun mengangguk dengan senyum menghias di bibirnya.
" ayo turun .. "
Kun membuka pintu dan keluar dari dalam mobilnya, begitu pula dengan jisoo, ia tak menunggu kun untuk membukakan pintu mobil untuknya, pintu mobil yang tertutup ia buka, kemudian jisoo keluar dari dalam mobil milik bos nya itu.
Setelah keluar dari mobil kun, jisoo berdiri di tempat, ia kembali menatap bangunan megah yang berdiri kokoh di hadapannya.
" ayo jisoo, kita masuk .. "
Jisoo terkesiap mendengar suara kun, meski ragu jisoo menganggukkan kepala dan ia mengikuti langkah kun yang berjalan di depan.
Rasa gugup dan malu semakin jisoo rasakan ketika pintu rumah kun semakin dekat. Jisoo merasa kakinya lemas ketika tangan kun bergerak meraih knop pintu dan bersiap membukanya.
Pintu berhasil kun buka, jisoo memejamkan sejenak matanya, membuang nafas dan mencoba menenangkan dirinya sendiri." jisoo ayo masuk .. "
" i iya pak .. " gugup jisoo
Meski kakinya terasa lemas, jisoo kembali mengikuti langkah kun. Bak akan masuk ke dalam tempat berhantu, jisoo merapalkan doa di dalam hati.
" kakak .. "
Suara seorang wanita masuk ke dalam pendengaran jisoo. Jisoo semakin gugup, sambil menunduk jisoo terus melangkah mengikuti kun.
" haii .. " sapa kun yang langkahnya kini sudah berhenti.
Jisoo pun menghentikan langkahnya, ia berdiri menunduk bersenbunyi di balik tubuh kun.
" siapa itu .. Cieee akhirnya bawa cewek kerumah .. " lisa yang senang melihat satu hal yang langkah menggerakkan tubuhnya guna melihat sosok gadis yang baru saja di bawa oleh kakaknya.
Sama seperti lisa, ten pun penasaran "kenalin donk kak .. " kata ten
Mendengar suara ten membuat atensi kun kini teralihkan, ia menatap ten dengan tatapan penuh arti. Kun pun tersenyum penuh arti.
" oh iya .. Ini jisoo .. " kata kun sembari menggeser tubuhnya agar lisa dan ten bisa melihat jisoo.
Otomatis sosok jisoo pun kini terlihat sempurna, jisoo mendongkak menunjukan wajahnya. Dan seketika ia membulatkan mata ketika melihat ten berdiri di hadapannya.
Sama hal nya seperti jisoo, ten pun terkejut bahkan ekspresi terkejutnya tak bisa ia tutupi, beruntung bagi ten, lisa tidak melihatnya. Tapi, tidak dengan kun, kun melihat bagaimana ekspresi terkejut ten.Kun tersenyum penuh seringai, apa yang dia rencanakan berhasil dengan sempurna.
" jisoo .. " kun memanggil, jisoo pun mencoba untuk sadar, sebisa mungkin membuat dirinya tenang, jisoo menoleh menatap kun yang baru saja memanggilnya.
" kenalin, dia lisa adik saya, dan yang berdiri di sampingnya ten, dia suami lisa .. " kun dengan lancar mengenalkan dua orang yang berdiri di hadapan jisoo.
Jisoo kembali terkejut, replek ia menoleh dan menatap ke arah lisa dan ten, tapi tatapan jisoo begitu jelas tertuju ke arah ten. Lisa yang tak sadar dengan ekspresi jisoo memberi jisoo sebuah senyuman manis. Sementara ten yang berdiri di sampingnya menunduk, menyembunyikan wajahnya. Ia tak tahu harus berbuat apa, ia terkejut dan merasa mati rasa.
...
Bersambung ..
Haloo aku baru sempet update 😭😭
Maaf ya buat
See you