2

121 23 6
                                    

" malam kak .."

Sapanya, ketika melihat sosok sang kakak ditengah ruang tamu dengan wajah lelah yang terlihat jelas.

Yang disapa tak menjawab, namun ia memberi senyum guna menanggapi sapaan adik sematawayangnya itu.

Sembari menghela nafas, ia duduk disoffa disamping adiknya yang tengah menggenggam sebuah majalah.

" gimana .. dapat sekertaris barunya ..?" Tanya sang adik.

Satu anggukan diberikan lagi lagi guna menanggapi pertanyaan yang adiknya lontarkan.

" terus muka kakak kenapa lesuh banget .. harusnya seneng donk , akhirnya kakak dapat orang yang bisa bantuin kerjaan kakak .." ucapnya lagi, kali ini ia tak mendapat respon apapun. Yang ditanya memilih diam.

" oh iya .. sekertaris barunya perempuan atau laki laki ..?" Tanya nya untuk kesekian kali.

" perempuan .. emang kenapa ..?" Kali ini sahutan diberikan, namun disertai satu pertanyaan balikan.

Sebuah senyum penuh arti terukir dari sang adik, dan hal itu membuat sang kakak mengerutkan dahinya heran.

" bagus donk kalau perempuan .. siapa tau dia jodoh kakak .. biar kakak ga jomblo terus .. kasian kan kalau kakak jomblo, nanti orang pikir kakak ga normal .." ucap sang adik,

Mendengar kalimat yang diucapkan adiknya, sang kakak terkekeh pelan.

" dasar kamu ini .." ucapnya sembari mengusak pucuk kepala sang adik.

" jangan di acak acak .. berantakan tau .." ucapnya menepis telapak tangan sang kakak.

Lagi lagi ia terkekeh pelan, meski sudah dewasa adiknya ini selalu terlihat menggemaskan dimatanya.

Tak ada lagi percapakan diantara keduanya, wanita yang berstatus sebagai adiknya pun kembali fokus dengan majalah ditangannya.

Kemudian matanya melirik kesana kemari mencari seseorang, yang dicari tak ditemukan ia pun kembali mengalihkan perhatiannya kepada sang adik.

" suami kamu belum pulang lis ..?" Tanya nya ..

Lisa yang ditanya kemudian menutup majalahnya dan kini menatap sang kakak.

" katanya mau ketemu klien .. terus tadi aku telepone katanya lagi dijalan mau pulang .." sahut lisa, anggukkan paham ia berikan kepada lisa.

" ya udah .. kakak ke atas dulu .." ucapnya, lisa mengangguk.

Setelah mengatakan hal itu kepada lisa, ia pun melangkah menuju tangga.
Namun, baru beberapa anak tangga yang ia naiki. Lisa kembali memanggilnya.

" kak kun .."

Kun, pria yang dipanggil lisa menoleh. Ia menaikan alisnya seolah bertanya ada apa.

" kalau kakak mau makan malam bilang ya .. nanti aku siapin .." ucap lisa, kun tersenyum dan menganggukan kepala. Setelah itu kun kembali melanjutkan langkahnya.

Lisa sendiri kembali fokus dengan majalahnya, namun lama lama ia merasa jenuh. Kemudian ia melihat kearah jam dinding, waktu sudah semakin malam. Tapi yang ditunggu belum juga menampakan batang hidungnya.

Cemas, lisa pun mencoba menghubungi kembali seseorang yang sedari tadi ia tunggu.










...

" terimakasih untuk semuanya .. berkat kamu aku bisa mendapat pekerjaan .." ucapnya pada lelaki yang berdiri dihadapannya.

Keduanya kini berdiri didepan rumah yang sederhana.

" sama sama .. tapi itu bukan berkat aku .. kemampuan kamu yang bikin kamu diterima diperusahaan itu .." sahutnya memuji kekasihnya.

" tapi kalau kamu ga ngasih tau aku soal lowongan kerja diperusahaan itu aku ga bakal diterima, udah gitu kamu tau syarat syarat yang harus disiapin .." katanya lagi.

" disana ada temen aku .. jadi aku tahu apa aja syarat syaratnya .." sahutnya.

" berati kita harus berterimakasih sama temen kamu itu .." katanya, anggukan ia dapatkan.

Ia pun tersenyum setelah mendapat anggukan dari sang kekasih.

Tak lama dering ponsel terdengar, dan ternyata ponsel silelaki yang berdering. Bergegas ia mengeluarkam ponselnya yang berada didalam saku celana.

Cukup lama ia menatap layar ponselnya dan hal itu mengundang tanya dari gadis dihadapannya.

" ten .. kok ga diangkat ..?"

" oh .. iya .. aku angkat telepone dulu ya .." kata ten kemudian ia menjauh dari kekasihnya.

Cukup lama ten berbicara melalui telepone dengan seseorang yang menghubunginya, sementara kekasihnya setia menunggu ten hingga ten selesai dengan urusannya.

Setelah selesai dan mengakhiri sambungan telepone, ten kembali menghampiri kekasihnya.

" ji .. aku pulang ya .. kamu langsung istirahat ya .. kan besok udah mulai kerja .." ucap ten begitu perhatian akan kekasihnya yang bernama jisoo.

Jisoo tersenyum dan menangguk.

Setelah pamit ten melangkah bergegas pulang, ten masuk kedalam mobil. Sebelum melaju pergi ten melambaikan tangan kearah jisoo, jisoo sendiri membalas lambaian tangan yang ten berikan...








...



Bersambung dipart 2 ..

Warning story ini mengundang emosi yang tinggi.

Silahkan siapkan kata kata buat author ..😁

See you

FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang