" nemu dimana kak ? Cantik banget .. " seru Lisa dengan mata berbinar mengagumi kecantikkan Jisoo.
Kun terkekeh, Jisoo tersenyum kikuk, sementara Ten masih terdiam membisu menatap lurus kearah Jisoo.
" dia sekertaris kakak yang baru .. " Kun bersuara
" oh jadi dia sekertaris kakak, oh iya aku sampai lupa, ayo duduk kak, eh aku manggilnya apa nih, kakak apa Jisoo .. " Lisa bingung, ia merasa tak enak dan takut jika usia Jisoo lebih tua darinya.
" panggil dia kakak aja, dia lebih dulu lihat matahari .. " sahut Kun disertai gurauan yang hanya direspon oleh Lsa, sementara Ten dan Jisoo tampak serius dan seperti tidak ingin bergurau.
Lisa memberi Kun dengusan karena dia sudah bergurau, Kemudian Lisa berjalan mendekati Jisoo.
" ayo kak sini duduk, jangan deket deket sama kak Kun, bahaya dia tuh .. " kata Lisa kemudian menuntun Kisoo untuk duduk di sofa ruang tamu.
Menuruti Lisa, Jisoo pun kini duduk disamping Lisa.Kun kembali terkekeh " kamu ini ada ada saja " tak lama pandangan Kun dialihkan kearah Ten. Dilihatnya Ten yang tengah menatap Jisoo dan Lisa dengan tatapan yang sulit diartikan.
Kemudian Kun menyeringai " Ten, kamu kenapa berdiri di situ terus .. ? "
Otomatis semua mata tertuju ke arah Ten.
Lisa mengerutkan dahinya, menatap bingung dengan tingkah Ten. Sedangkan Jisoo buru buru membuang pandangannya.Salah tingkah, Ten yang bingung akhirnya memilih untuk duduk disamping Lisa. Namun hanya beberapa detik, karena di detik selanjutnya Ten bangkit dari duduknya, dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan Ten bersuara " a aku ke atas dulu sebentar .. "
Lisa yang tak curiga menganggukkan kepalanya. Sejenak tatapan Ten tertuju kepada Jisoo, Jisoo pun menundukkan wajahnya.
Ten menghela nafas pelan, kemudian ia pun melangkah pergi naik ke lantai atas.
Melihat bagaimana tingkah aneh adik ipar dan sekertarisnya, Kun si aktor utama yang menyusun rencana pun tersenyum senang.
Tak ingin dicurigai, Kun pun kembali mengalihkan atensinya kepada Jisoo dan Lisa
" oh iya, aku ganti baju dulu sebentar ya, jagain dia ya Lis, awas lecet .. "" ih kakak, emang kak Jisoo aku cubit apa "
" ya kan siapa tau .. " sahut Kun
" udah sana ganti baju dulu .. " usir Lisa, Kun terkekeh dan kemudian melangkah pergi naik ke lantai atas.
Setelah Kun pergi, kini hanya tinggal Lisa dan Jisoo. Lisa tersenyum ramah kepada Jisoo, Sedangkan Jisoo menunduk ia merasa dunianya runtuh. Sesekali Jisoo meremas ujung roknya. Demi menenangkan dirinya, apalagi setelah tahu jika Lisa adalah istri dari kekasinya Ten.
Keheningan melanda cukup lama, keduanya merasa sedikit canggung setelah ditinggal oleh Kun dan Ten.
Jisoo berdeham " ehhhmm .."
Refleks Lisa mendongkak.
Entah mendapat keberanian dari mana, Jisoo akhirnya membuka mulutnya dan bersuara " jadi kamu sudah menikah dan mendahului kakak kamu ..? " satu pertanyaan yang konyol menurut Jisoo. Dalam hati ia merutuki dirinya sendiri, kenapa harus pertanyaan itu yang muncul dalam benaknya.
Kenapa pula dia tidak memilik pertanyaan lain.Kekehan dari Lisa terdengar " iya, karena kebutulan aku yang punya pacar duluan dan kakak gak kunjung punya pacar, akhirnya aku mutusin buat nikah lebih dulu dari dia. Awalnya aku mikir dia itu cowok jadi gak masalah kalau aku lakahin, dia bisa gampang dapet cewek manapun. Tapi aku salah sampai dua tahun aku nikah, kakak gak pernah bawa cewek satu pun ke rumah. Dan sekarang akhirnya perdana kakak bawa cewek ke rumah .. "
Awalnya Lisa hanya akan menjawab seadaanya pertanyaan yang Jisoo lontarkan, tapi entah tiba-tiba Lisa begitu antusias menceritakan kehidupan kakaknya itu.Sorot mata Jisoo berubah menajam ketika mendengar satu kalimat yang Lisa ucapkan.
" kamu sama Ten udah menikah selama dua tahun .. " pernyataan itu yang membuat Jisoo terusik.Lisa mengangguk dengan begitu antsias, bahkan ramputnya yang tergerai indah ikut bergerak seiring dengan anggukkan kepalanya.
Jisoo diam membisu dengan raut wajah yang kembali berubah. Satu lagi kenyataan pahit harus ia terima.
Lisa menyadari perubahan mimik wajah Jisoo, mengerutkan dahinya. " kakak kenapa ? "
Jisoo tersentak, bergegas ia menggelengkan kepala. Ia memberitahu Lisa jika ia baik-baik saja, padahal sebenarnya ia dalam keadaan kacau, ingin pergi tapi ia takut di cap wanita yang tidak bisa menghargai orang lain.
Di anak tangga rumahnya. Kun yang sudah mengganti kemejanya dengan setelan rumah yang lebih santai, melihat dan mendengar interaksi dan percakapan Jisoo.
Kun juga bisa menangkap dengan baik gelagat aneh yang Jisoo tunjukan.Dalam posisinya saat ini Kun tersenyum sinis " tidak ada satu orang pun yang boleh ngerebut kebahagian kamu Lisa .. " guman Kun kini dengan tatapan sendu kearah adiknya yang kini tengah tertawa bersama Jisoo yang Kun ketahui jika hati Jisoo tengah kacau.
..
Perjamuan berlanjut. Kini mereka sedang menikmati makan malam.
Jujur makanan yang dihidangkan kali ini terlihat enak bagi siapapun yang melihat. Tapi untuk Jisoo semua terasa begitu memuakkan dan menjijikkan.
Terlebih lagi dihadapannya ia melihat bagaimana romantisnya Lisa dan Ten.
Diawali dengan Lisa yang mengisi piring kosong untuk Ten dan berakhir dengan Lisa yang menyuapi Ten.Jisoo tersenyum pahit. Entah bagaimana perasaan Ten saat ini, ia begitu pandai berakting di depan istri dan kakak iparnya itu.
Jisoo menghela nafas kasar, ia menundukkan wajah. Dadanya terasa sesak, ia jengah dengan keromatisan yang ada dihadapannya.
Jisoo mencengkram sendok dengan kuat guna meluapkan emosinya.Disampingnya Kun menyadari sikap Jisoo. Tiba-tiba sudut bibir Kun tertarik, ia tersenyum penuh seringai " anggap aja mereka gak ada Jisoo, mereka tiap hari memang seperti itu, gak pernah mikir kalau ada orang lain di sekitar mereka "
Suara Kun mengalihkan semua, sontak Jisoo menoleh kesamping dan melihat Kun yang tengah tersenyum kepadanya. Buru-buru Jisoo membuang pandangannya.
Bukan hanya Jisoo yang langsung mengalihkan perhatiannya kearah Kun, Lisa dan Ten pun sama.
Lisa mendesah pelan " iri bilang, makanya nikah biar bisa mesra-mesraan. Kan udah ada kak Jisoo, lamar aja dia sekarang ajakin nikah, biar gak jadi obat nyamuk terus .. "
Secara bersamaan Jisoo dan Ten menatap Lisa dengan tatapan yang sulit diartikan.
Lisa menyadari tatapan Jisoo hanya memberi cengiran bodoh. Ia tidak sadar dengan ekspresi suaminya saat ini." kak .. Kalau kak Kun tiba-tiba ngelamar kakak jangan langsung diterima ya, liat dulu seberapa tulus dia sama kakak, jangan sampai pas nanti kalian udah resmi nikah tau-tau dia punya selingkuhan .. "
Uhuk
Uhuk
Uhuk .
Ten tersedak, kalimat yang Lisa ucapkan seperti sindiran untuknya. Bergegas Lisa memberi Tes segelas air.
Kemudian Lisa mengucap-usap punggung Ten.
Segelas air yang Lisa berikan habis, Ten kini merasa lebih baik.
Gelas yang kosong ia letakan kembali di atas meja." kamu ini ya, tiba-tiba batuk pas aku ngomong kaya tadi, kaya orang yang kesindir aja .. " celetuk Lisa. Ten kembali merubah ekspresi wajahnya.
Jisoo sendiri kini kembali menunduk, sedangkan Kun kini tengah tersenyum meremehkan.
..
Aku datang kembali dengan satu part yang sedikit gak jelas.
Nanti aku lanjut part berikutnya, malem mungkin. Tapi gak janji ya.
Kalian masih setia nunggu kan
See you