Waktu pulang sudah berlalu sejak beberapa menit yang lalu, hanya saja atasannya masih belum keluar dari ruang kerjanya, oleh karena itu tak ingin di cap sebagai sekertaris yang tak punya sopan santun jisoo lebih memilih menunggu atasannya terlebih dahulu.
Lagi pula orang yang berjanji akan menjemputnya belum datang.
Tak lama terdengar suara pintu ruang kerja atasannya terbuka, Jisoo berdiri berniat menyapa.
Setelah itu keluarlah sosok kun dari dalam ruangan, sembari membungkukkan sedikit badannya jisoo tersenyum menyapa.
Kun tersenyum tipis, menanggapi sapaan jisoo. Namun, tak lama kun diam ia mengingat satu hal.
" kamu belum pulang ..?" Tanya kun.
" mana mungkin saya pulang lebih dulu kalau anda sendiri belum pulang .." sahut jisoo dengan gaya bahasa yang begitu sopan.
Kun mengangguk paham.
" ayo pulang .." ajak kun, bukan berati ia akan pulang bersama jisoo. Maksud dari ajakan kun adalah karena jam kerja jisoo sudah habis.
Jisoo mengangguk kemudian ia meraih dan menyapirkan tas kecilnya dibahu.
Kun melangkah lebih dulu, Jisoo mengikuti kun dari belakang.
Tiba dilift, keduanya masuk kedalam lift. Dan hanya ada jisoo dan kun yang berada didalam lift.
Suasana canggung benar benar tercipta, hening tak ada yang bersuara. Mungkin jika suara detak jantung bisa terdengar, keduanya bisa mendengar suara jantung masing masing.
Merasa tak nyaman, kun mulai berusaha mencairkan suasana. Ia berdeham.
Jisoo yang mendengar menoleh.
Salah tingkah, akhirnya kun mulai bersuara.
" kamu pulang sendiri ..?"
Jisoo menggeleng, memberitahu jika ia tidak pulang sendiri.
" ada yang jemput kamu ..?
Kali ini jisoo mengangguk, mengiyakan pertanyaan yang kun lontarkan.
Kun diam, namun tiba tiba ia ingat satu hal.
Ia ingat waktu pagi jisoo diantar oleh seseorang yang mobilnya sama persis dengan milik ten.Kun jadi penasaran, apakah kali ini jisoo dijemput oleh orang yang sama ?
Ting ..
Pintu lift terbuka, kun yang tengah larut dalam pikirannya terkesiap.
Kemudian kun keluar dari dalam lift, lagi lagi jisoo menyusul dari belakang.
Keduanya melangkah dengan posisi kun yang berada didepan jisoo.
Tiba dipintu keluar perusahaan, jisoo pamit untuk pulang kepada atasannya itu.
" kalau begitu saja duluan pak .." kata jisoo, kun mengangguk.
Setelah mendapat anggukkan dari kun, jisoo melangkah keluar dari lobby kantor tempatnya bekerja. Kun sendiri masih diam memperhatikan setiap langkah jisoo.
Hingga, pada saat jisoo benar benar keluar. kun melangkah menuju pintu keluar.
Kun berdiri diambang pintu dengan posisi seperti bersembunyi. Ia berniat mencari tahu kebenaran yang sedari pagi mengganggu pikirannya.
Dilihatnya jisoo yang seperti tengah menunggu seseorang.
Berkali kali kun melihat jisoo yang melihat ponselnya.
Hingga akhirnya dahi kun berkerut ketika ia melihat satu mobil melaju pelan dan kemudian berhenti tepat dihadapan jisoo.
Dahi kun semakin berkerut, bahkan matanya kini menyipit. Ia kenal betul dengan mobil yang berhenti dihadapan jisoo.