kalian sudah lihat foto di atas? cantik sekali, bukan? iya, itu gadis yang saya cinta. foto itu saya screenshoot dari postingan instagramnya. saya bukan stalker, ya. kami sudah saling mengikuti di instagram.rambutnya masih panjang sedikit, tapi percayalah. potongan rambutnya yang sekarang membuat saya terkesan berkali-kali lipat.
gadis berambut pendek, kamu telah membuat saya gila.
malam ini saya pergi ke acara live musik. sendirian. dengan permen lolipop di mulut, saya mengitari sekitar yang tampak ramai. acaranya dimulai setengah jam lagi, jadi, saya masih bisa berkeliling.
kebetulan live musik ini diadakan di salah satu pasar malam besar. yang memang tiap malamnya selalu dibuka.
ingin beri tahu saja sih, kalau saya itu termasuk anak rumahan yang sangat miskin teman. ke mana-mana terbiasa sendiri.
ya, tapi kalau bisa sih jangan sendiri. kalau bisa, ada taruni yang saya cintai berada disini.
sangat berharap sekali. meski harap itu hanya sedikit.bodoh, katakanlah saya bodoh. saya juga tahu kalau saya bodoh. masih berharap pada ujung semu yang nyata.
tapi, kan, saya cinta? jadi harus bagaimana? saya tidak mau melupakannya. sungguhan.
sudahlah, malam ini jangan ada dia dulu. saya pusing.
"bu, harga satunya berapa?"
"lima ribu saja, cantik."
"ya sudah, saya mau satu, ya bu. rasa matcha."
"siap. sebentar, ya. ibu siapkan dulu."
hahaha. mari kita gelut semesta. kenapa kamu hadirkan gadis itu di hadapan saya. duduk di sebuah bangku, habis memesan minuman rasa matcha.
kan, sudah saya bilang. dia tidak akan bisa jauh-jauh dari saya.
"hei, ryujin!" sapa saya dengan senang terpatri di wajah.
dia juga membalas senang, bahkan cukup kaget melihat kehadiran saya.
"aku tidak menyangka akan bertemu denganmu disini, jeno." ujarnya senang.
kalau boleh cerita, sebenarnya saya dan dia adalah teman sekelas. yang kebetulan duduk sebangku.
hayo, coba tanyakan. apa kabar hati saya tiap harinya?
tentu saja sangat tidak baik!
terlihat dekat, bukan? apakah seperti yang ada dipikiran kalian?tiap hari bertemu.
berjumpa.
tapi rasa tetaplah rasa.
dia dengan kekasih.
saya dengan diri.sendiri. menyepi. lalu mati.
"omong-omong, kamu ke sini dengan siapa?" saya bertanya.
lalu ibu-ibu datang menghampiri meja, memberikan segelas minuman dingin berwarna hijau untuk gadis ini.
"sendiri saja."
ah, tumben. kenapa tidak dengan mas pacar?
tanyakan itu pada dirimu sendiri, jeno. sudah dipastikan saya sangat senang. karena akan berniat menghabiskan malam ini dengan dirinya saja.
"dia tidak mengangkat teleponku. akhir-akhir ini dia sedikit aneh. tapi tidak apalah, aku masih punya jeno yang setia padaku. terima kasih jeno, kamu teman yang baik. senantiasa mendengar ceritaku yang dramatis."
"ah, bukan masalah. jika sudah tidak punya rumah, kamu bisa pulang ke saya. jika kamu butuh saya, saya akan selalu ada."
terima kasih tuhan, telah mengabulkan harap saya yang sedikit itu. semoga akan semakin banyak, agar dia selalu menjadikan saya sebagai alasannya untuk pulang.
hei, gadis manis. mau saya buatkan rumah baru? hati saya sudah mulai tertata rapi. dan semoga kamu adalah pelabuhan tempat saya menetap.
ada yang sekapal ga sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
mati pada awal
Fanfiction(( selesai. )) jeno seperti ilalang. suka berpetualang, pada cinta yang tidak punya sayang. kasihan, kamu tuan yang malang. © yellowersj ; 2O21