saya dan ryujin semakin dekat.
tapi kabarnya dia belum putus dengan sang pujaan hati. kegundahan itu masih ada.
saya masih sering putus asa pada malam hari.seperti tidak ada orang lain saja.
iya, saya tau.
ini sudah tidak dapat dibendung.
air dalam waduk sudah meluber, lalu menguap hilang entah kemana.saya jatuh, tuhan.
tuhan yang maha membolak-balikkan hati.
sang penguasa alam raya.
saya memohon,
bantu saya untuk merelakannya.saya sudah takut pada rasa ini. terlalu besar. sampai saya tidak sanggup menampungnya sendiri.
dalam senja memilu, mengiris jiwa, meluluhlantakkan segenap perasaan. saya mohon, pada sang lembayung, bantu saya menjauh.
derap langkah saya tidak terdengar lagi. saya sudah cukup terluka pada sebelah hati yang busuk ini. sebelah lagi hilang dimakan rayap.
hei, nona tidak berperasaan.
tidak sadarkah gerak-gerik saya?
tidak sadarkah ucap yang terucap?
meski semakin dekat, jiwamu terasa begitu jauh.kala raga menyatu namun hati bukan untuk satu.
pada akhirnya, tuan bodoh ini tetap akan jatuh sendirian. menyempurnakan rumahnya yang terbuat dari tanah hampa. saya tahu, hujan akan segera datang. badai akan segera tiba.
dan rumah tetaplah rumah.
akan hancur seperti sampah.
dihuni dengan begitu pasrah.
ingin saya marah.
tapi semuanya diisi gundah.ah, kasihan.
jeno yang malang.
bersyair untuk diri sendiri.
mengungkap untuk disembunyikan.pengecut.
penakut.nona yang kamu ingin tidak akan mau.
dia sudah tahu, tapi mengelak.
sebab dia mencinta pada yang lain.sekarang waktunya pergi,
untuk menyembuhkan hati.
selamat untuk jeno yang baik hati.
telah tertusuk belati.
dan berakhir mati.tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
mati pada awal
Fanfiction(( selesai. )) jeno seperti ilalang. suka berpetualang, pada cinta yang tidak punya sayang. kasihan, kamu tuan yang malang. © yellowersj ; 2O21