O6.

77 31 8
                                    


ah, ternyata belum tamat.
ternyata kisah ini masih hidup.
rumah saya kembali kokoh.
dan saya masih punya harap.

taruni itu sudah selesai dengan kekasihnya. sudah saya duga, lelaki brengsek itu bukan seperti yang dikira. tampang elok bukan berarti tidak dapat menyembunyikan perilaku buruk.

lihat? dia mempermainkan hati gadis yang saya cintai. pagi ini, di dalam kelas, di samping saya, dia menangis menceritakan kisahnya yang usai semalam.

"jen, dia buruk. aku membenci. aku ingin membunuh. aku, aku sakit." ujar ryujin terbata-bata.

kedua netranya seakan buta, hanya dapat menunduk sembari menangis duka. sudah pasti saya merasa senang juga. dia, akhirnya putus dengan kekasih.

ah, masih ada jalan.

"terima kasih ya, jeno? sudah mau memberiku pelabuhan yang nyaman. aku bersyukur bisa mengenalmu."

"sudah-sudah. tidak apa-apa. kamu bisa datang kapan saja, dan saya tentu bersedia menjamu. jika sudi, siang nanti, ayo mampir ke rumah."

"tentu, jeno. aku mau."

sepulang sekolah, untuk yang pertama kalinya, sepeda saya dihuni seorang gadis di bagian belakang. duduk sembari menikmati terpaan angin siang yang panas.

hingga sampai ke rumah saya yang sederhana.

"tunggu di sini ya, ryujin. saya mau ke dalam sebentar." saya meninggalkannya sendirian di ruang tamu.

tak sampai lima belas menit, saya kembali. dengan tangan membawa dua gelas susu coklat hangat.

"bundamu ada di rumah?" ryujin bertanya.

"ada di dalam. mau saya panggilkan?"

"tidak. tidak perlu, jeno. aku hanya bertanya saja."

lalu, hening. menyisakan satu ruang sempit antar sukma yang memberontak untuk bebas. andai dia tahu, saya begitu sayang.

andai ryujin tahu, saya begitu tulus.
ini kisah cinta yang menyebalkan.
awalnya saya merasa hancur, lalu tiba-tiba diutuhkan kembali.

seakan, cinta hanya sebuah permainan.

"ah, iya, jeno. aku mau ucap terima kasih untuk kesekian kali. terima kasih sudah mau jadi tempatku pulang. kalau boleh, mari bangun rumah bersama."

tuhan, tolong pastikan jiwa saya masih ada di bumi.

tuhan, tolong pastikan jiwa saya masih ada di bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ya, jeno adalah aku.
duduk berdua sama mas pacar.
mas pacar haluan maksudnya.




mati pada awal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang