saya sudah berusaha menjauh, hendak melupakan atensinya. bahkan saya merelakan kursi saya diduduki yeji, teman perempuan yang ia miliki.lalu pindah duduk di samping jaemin, yang entah kenapa kursi di sebelahnya selalu kosong. lagipula jaemin tidak keberatan. jadi, ya tidak apa-apa.
ah iya, perihal kemarin. mata saya ternodai. selalu berharap ada di posisi mantan kekasihnya itu. walau pasti tidak mungkin.
apanya? berharap ada harapan seperti kisah dongeng pengantar tidur? selalu indah akhirnya dan bahagia bersama?
tidaklah. meski saya pun ingin.
kalau kamu lupa, ini dunia nyata. dengan beribu kenyataan yang harus kamu hadapi. bangun, jangan harapkan apa-apa. dia tidak suka kamu, itu faktanya.
sudahlah, saya sudah terlanjur sakit. pergi adalah pilihan terakhir. tidak mau lagi saya jatuh pada gadis macam dia, yang baik hati juga cantik fisiknya.
sialan. teringat lagi jadinya. padahal niat sudah mau melupa.
saya hendak ke kantin, mencairkan emosi lewat bakpao isi ayam yang gurih. memang tidak nyambung sih, tapi saya sedang lapar. butuh asupan makanan.
ryujin mengekori saya. duduk di hadapan saya, ikut memakan makanan yang sama. bercerita betapa senangnya ia bisa kembali dengan mantan pacarnya. seakan hal kemarin bukan masalah besar baginya.
tentu saja. karena hanya saya yang sedang tertimpa masalah disini.
sedih sekali. kenapa tidak ada makhluk aneh yang bisa membunuh saya dalam sekejap mata. dengan begitukan indah, saya tidak perlu merasakan sakit lagi.
tapi, jeno. dia ini gadis yang kamu cintai. gadis yang jadi teman sebangkumu, gadis yang satu ekskul bahasa denganmu. gadis yang telah mengambil seluruh atensimu.
dia, gadismu.
dalam mimpi."ah iya, jeno. dia kembali menghadiahkanku lily. kali ini bunga yang diberi lebih harum dari sebelumnya. dan dia bilang--"
"diam lah, ryujin. aku muak sekali mendengar kisahmu."
dia langsung terdiam. saya ikut terdiam. mengutuk bibir bodoh yang entah mengapa malah mengeluarkan kata keramat itu.
jeno bodoh.
ryujin hanya tersenyum pahit. saya yakin, pasti hatinya sakit bukan main. mengingat perkataan saya yang sangat kasar. salahkan saya! salahkan saja saya!
saya benar-benar tidak tahu diri! andai kamu tahu ryujin, saya benar-benar sakit.
"begitu ya. kalau begitu, aku pamit. terima kasih sudah sudi mendengar separuh kisah asmaraku. kukira, kita saling berbagi cerita. saling mendengar. nyatanya tidak."
gadis itu langsung pergi. meninggalkan saya berdua bersama bakpao yang tidak saya sentuh di detik itu juga.
mulut sialan, kamu merusak segalanya.
keadaan di atas, menggambarkan jeno yang sedang lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
mati pada awal
Fanfiction(( selesai. )) jeno seperti ilalang. suka berpetualang, pada cinta yang tidak punya sayang. kasihan, kamu tuan yang malang. © yellowersj ; 2O21