O7.

77 25 2
                                    


perut saya dipenuhi beribu kupu-kupu. menusuk-nusuk, mendorong untuk keluar, untuk mengungkap, untuk jujur, untuk berani.

sayangnya saya tidak berani.
tidak tahu, saya hanya takut.
seperti sekarang ini.
duduk di kedai sembari meminum yakult.

memandang gadis itu yang asik membenarkan rantai sepedanya.

saya tidak mau bantu. sebelum saya habiskan yakult yang enak ini.

"jeno! tolong bantu aku, aku tahu kamu tidak punya hati. tapi sedikit saja beri belas kasih, aku kepayahan!"

di ujung jalan sana, ryujin berteriak frustasi. gemas sekali, wajahnya berpeluh keringat dengan pipi bersemu merah menahan panas.

cantik sekali ciptaanmu, tuhan.

"iya, sebentar!"

selanjutnya saya datang menghampiri. mengambil alih sepedanya, lalu membetulkan letak rantainya yang salah. tidak sampai lima menit, sudah selesai.

"nah, selesai. begini saja kamu tidak bisa." ujar saya mengejek. menatap wajahnya yang cemong akibat terkena oli rantai.

astaga, ryujin. bagaimana bisa kamu masih tampak cantik meski cemong sana sini?

"iya, iya. terima kasih."

lalu, saya mengantar gadis itu pulang dengan sepedanya. menikmati angin sore yang terasa hangat kala senja datang mengambil alih.

juga hangat karena dia duduk di boncengan belakang.

satu kali saja, saya memohon. jadikan saya berani, untuk mengungkap suatu hal yang sebenarnya tidak pasti.

"kamu sudah melupakannya?" saya bertanya tiba-tiba.

masih mengayuh pelan sembari memposisikan hati jika mendengar jawabannya.

"melupakan? kalau itu, belum." lirihnya. saya dapat merasakan kepalanya menyender di punggung saya.

saya juga tidak tahu. saya tidak tahu alasan mengapa mantan kekasihnya pergi meninggalkan gadis ini.

andai saya cenayang. jadi, saya tidak perlu bersusah payah memikirkan semua ini. hidup suka sekali memperumit, saya sudah lelah. ditambah beban hati saya yang tak kunjung hilang.

jeno, kamu harus mengungkap. harus atau tidak sama sekali.

selamat sore!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat sore!


mati pada awal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang