02 ➢ Rencana kecil

4K 618 56
                                    

Atsushi membaca buku pelajaran di bangkunya sampai waktu belajar mandiri habis. Guru matematika berkacamata masuk ke kelas, ia berdiri di podium, tatapnya menyapu seisi kelas. Guru berkacamata melihat Atsushi yang sedang asik membaca di bangku belakang, "Dia pasti membaca buku komik!" pikir guru.

Guru berkacamata itu menghampiri bocah putih di bangku belakang. Bocah ini bahkan tidak sadar jika guru sudah masuk di kelas. Murid-murid lain hanya menatapnya dalam diam, mereka sebenarnya juga heran. Si putih malas ini tiba-tiba membaca di pagi hari.

Guru berkacamata melirik buku yang di baca Atsushi. Pupil nya mengecil, ia sangat terkejut. Si pemalas ini membaca buku pelajaran fisika tanpa mengeluh, ia bahkan terlihat menikmatinya.

Atsushi merasakan tatapannya sengit di depannya, ia menengok lalu mendapati seorang guru berkacamata yang berdiri tegak di sana. Name tag di jasnya tertulis "Kunikida Doppo" ini guru matematika yang terkenal killer. Atsushi tahu dia.

Atsushi tersenyum canggung dengan rasa panik, "M-maaf sensei, aku... aku tidak memperhatikan anda masuk di kelas tadi. A-aku minta maaf!" ia menutup buku lalu memasukan dalam laci meja.

Kunikida terbatuk dua kali, "Tak apa... belajarlah dengan giat, hilangkan rasa malas mu!! dan pertahankan hobi baru mu ini"

Kunikida membenarkan kacamatanya lalu menambahkan, "Akhirnya kau sadar tentang pentingnya belajar. Aku juga jengkel menegurmu setiap hari, setiap jam pelajaran. Kewajibanmu di sekolah hanya belajar dan taat pada aturan!!"

Atsushi mengangguk patuh lalu Kunikida kembali ke atas pondium untuk memberi materi. Ya, si 'MC' memang patut di marahi habis-habisan! tapi sekarang ia akan menjadi yang terbaik.

Di saat yang sama, Tanizaki baru kembali dari kantor guru dengan setumpuk buku bacaan. Kunikida langsung mempersilahkan Tanizaki untuk duduk di bangkunya. Atsushi menatap teman sebangkunya yang terlihat sangat kelelahan karena membawa buku-buku setebal itu.

Atsushi, "Apa buku mu yang lama sudah rusak? atau hilang? atur nafasmu Tanizaki-kun, kau terlihat kelelahan" ia mengelus pundak Tanizaki.

Tanizaki memasukkan buku-buku itu kedalam tasnya, "Apa kau sudah lupa? akhir pekan lalu di dekat kolam air mancur depan gerbang, adikku memelukku terlalu erat sampai aku terdorong. Lalu aku terjatuh ke dalam kolam dan semua buku di dalam tasku luntur. Termasuk komik dan majalah ku"

Kesedihan terlukis di wajah Tanizaki. Memang benar Tanizaki memiliki adik perempuan yang... em... sangat menyayangi kakaknya. Ia sangat lengket, ia selalu memeluk Tanizaki dimana pun mereka bersama.

Atsushi tertawa canggung, "Mungkin, a-ahahah..."

Atsushi kembali menghadap Kunikida di pondium, mendengarkan materi dengan sangat serius. Tanizaki meliriknya, "Apa dia benar-benar tobat?!!"

-
-
-

Di jam istirahat, Tanizaki mengajak Atsushi untuk makan di kantin. Tentu Atsushi menerimanya, hitung-hitung untuk menghafal rute sekolah ini.

Kantin berjarak cukup jauh dari kelas, kantin ada di lantai dasar. Atsushi dan Tanizaki sempat melewati perpustakaan, pintu perpustakaan lebih besar dari pintu ruangan lain, ini pasti perpustakaan yang besar!

Di dekat pintu perpustakaan ada papan yang memperlihatkan lembaga-lembaga apa saja yang ada di sekolah ini. Di sini ada OSIS, komite kedisplinan, dan berbagai ekskul lainnya. Setiap lembaga memiliki logo masing-masing, logo-logonya memiliki ciri khas tersendiri dan terlihat unik.

Kantin sangat ramai. Tapi tidak berdesak-desakan dan berebutan seperti di SMA Atsushi di kehidupan sebelumnya. Kantin di sini lebih bersih dan rapi, semua murid berbaris dengan rapi untuk membeli makanan.

【BL】SHIRO and KUROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang