"Ah, Mii-chan! sudah ku bilang jangan tidur di situ!"
Seorang gadis bersurai coklat kakao dengan kacamata berbingkai masuk ke dalam salah satu bangsal di rumah sakit. Ia berjalan tergesa-gesa menuju tempat tidur yang di sana terdapat pasien seorang remaja laki-laki terbaring dengan banyak alat rumah sakit.
Gadis itu mengangkat seekor kucing belang yang tidur di atas dada pasien yang terbaring di sana. Gadis itu mengangkat kucing itu dengan hati-hati, ia takut menyenggol atau menyentuh sedikit alat-alat yang tidak bisa ia sebutkan di tubuh pasien itu.
"Ini kedua kalinya kamu melanggar larangan. Jangan tidur di dada atau di kepala Atsushi-san lagi, ya!"
Gadis itu memperingatkan kucing itu, kucing itu hanya bisa mengeong. Gadis itu mencium kepala si kucing belang, lalu mengambil kursi dan duduk di sebelah tempat tidur pasien yang terbaring seperti putri tidur.
Gadis itu menatap remaja yang terbaring di sana, ekspresinya yang tadinya semangat kini berubah menjadi seperti bunga yang layu.
Sudah hampir tiga bulan remaja laki-laki itu terbaring koma setelah mengalami kecelakaan. Tepatnya korban kecelakaan. Bila peristiwa itu tidak terjadi, remaja laki-laki ini sudah mengalami kehidupan universitas-nya, bukan malah tertidur tanpa ada tanda-tanda akan bangun seperti ini.
Sebenarnya apa yang ia impikan dalam tidurnya sampai tidak bangun?
"Atsushi-san, ini sudah musim panas, apa kamu tidak ingin pergi ke festival? atau bermain kembang api dan makan semangka segar?.... Bila kamu bangun, apa kamu mau pergi dari kota kecil itu untuk melanjutkan studi-mu denganku?"
Bila ada waktu luang, gadis itu—Kirako Haruno—selalu menjenguknya di rumah sakit. Ia lebih tua dua tahun darinya, ia sekarang melanjutkan studinya di kota besar yang jauh dan pendidikan di sana lebih maju dari kota kecil yang mirip kota buangan itu.
Ia pertama bertemu Atsushi ketika Atsushi masih di bangku tahun pertama SMA. Ketika pulang sekolah Atsushi sering berhenti di depan kedai kopi miliknya untuk mengelus kucing-kucing liar. Ayah Haruno menyukai kucing, ia sering memberi makan kucing jalanan, jadi tidak heran kalau rumah dan kedai kopinya sering di datangi banyak kucing.
Karena Atsushi sering datang, jadi lama kelamaan ia dan Atsushi semakin akrab. Haruno sudah menganggap Atsushi seperti saudaranya sendiri.
Atsushi sering membantu di kedai kopi miliknya, ia berperilaku sangat baik. Haruno pernah menyuruhnya untuk berhenti dan mencari tempat lain untuk kerja sambilan, penghasilan dari kedai kopi itu rata-rata, dan kedai kopi ini juga tidak kekurangan tenaga kerja.
Atsushi tidak mau pergi, ia bilang bahwa tidak masalah bila ia tidak di gaji. Haruno dan ayahnya sudah sangat baik padanya, jadi ia tidak memiliki niat lain selain hal-hal baik.
Haruno menatap Atsushi yang terbaring di sana sambil mengingat kembali hal-hal yang dulu ia lakukan dengan Atsushi. Atsushi selalu tersenyum dan ia adalah tipe yang menyembunyikan masalah dan kesedihannya untuk dirinya sendiri. Haruno tahu bahwa kehidupan Atsushi di panti asuhan bisa di bilang keras. Jadi, sebagian besar yang mereka berdua lakukan adalah hal-hal yang menyenangkan dan penuh candaan lucu.
Haruno melepas kacamatanya, mengusap tetesan air mata yang berada di sudut matanya. Mii-chan yang berada di pangkuannya sudah tidur pulas. Dari jendela terlihat langit mulai berubah warna menjadi warna senja.
"Hampir gelap, aku harus kembali—"
Jari-jari ramping dengan otot kaku tiba-tiba bergetar, bergerak dengan gerakan kecil yang samar. Bulu mata panjang remaja yang terbaring di tempat tidur itu bergetar seperti ada sesuatu yang menimpa di dalam tidurnya. Emas dari cahaya senja memberi dorongan padanya untuk bangun. Remaja bersurai putih itu perlahan membuka matanya, iris Hetero kuning keemasan dan ungu miliknya terlihat menyala dengan paduan cahaya senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
【BL】SHIRO and KURO
Romance! BSD Fanfiction (AU) ! ⟨ Akutagawa Ryunosuke x Atsushi Nakajima ⟩ ❖ Genre : Sweet, Fantasy, Slice of life, School life, Shounen-ai - - - Nakajima Atsushi, bocah yang di besarkan di panti asuhan yang miskin. Selama 18 tahun hidupnya ia bekerja keras...