"Sudah ku bilang aku tidak selingkuh!"
"Terus apa ini baju mu ada noda lipstick perempuan!"
"Teman kerja ku mabuk! Kau setiap hari selali saja membuat ribut. Kasihan Mark dia mendengar pertengkaran kita!"
"Kalau kau kasihan pada Mark, jangan selingkuh"
"Aku tidak selingkuh!"
Prang
Mark hanya menggelengkan kepalanya, dia tinggal dengan ayah kandung dan ibu tiri nya. Sedangkan adik nya ikut dengan appa nya yang juga sudah memiliki pria baru di kehidupannya.
Kenapa appa? Yah Mark terlahir dari laki-laki spesial yang bisa mengandung. Padahal kehidupan mereka sangat indah sebelum ibu tirinya datang dan mengacaukan segalanya. Mark kalau bisa memilih juga ingin ikut dengan appa dan daddy nya (suami dari appa nya).
Tetapi hak asuh nya malah jatuh ke ayah dan dia harus tinggal di sini. Beberapa bulan setelah menikah ibu tiri nya selalu saja marah-marah ketika melihat ayahnya pulang larut, ada bau parfum di bajunya atau noda lipstick. Mark ingin sekali keluar dan kabur tetapi dia ingat pesan appa nya.
"Apapun yang terjadi Mark harus bersama ayah ya"
Kata-kata appa nya tertancap dengan kuat di ingatan Mark. Tetapi dia sudah muak dengan keadaan di rumah saat ini. Dia memilih kabur entah kemana biar tidak ada yang mengenalinya.
Mark keluar dari rumah menggunakan mobil nya dan mengendarai tanpa arah. Dia melihat ada bar di dekat nya saat ini. Dia pun memakirkan mobil nya di parkiran bar itu lalu masuk ke dalam nya.
"Apapun yang penting bisa membuat ku mabuk dan melupakan semuanya"
Pekerja yang ada di depan Mark mengangguk dan membuatkan minuman untuk Mark. Mark terus meminta 1 gelas lagi sampai dia benar-benar mabuk dan tidak sadarkan diri.
Malam semakin larut dan saatnya bar untuk tutup.
"Siapa ini?"
"Oh Jen, bawa dia pergi. Aku juga tidak tahu siapa dia"
Laki-laki yang bernama Jeno itu pun mengangguk. Bukan apa-apa tetapi memang Jeno sering membawa pelanggan yang mabuk untuk bermalam di tempatnya. Tenang hanya bermalam dan tidak melakukan apa-apa.
Jeno ini tinggal di ruangan yang ada di rumah susun dekat tempat nya bekerja. Walau pun sempit, dia sudah bersyukur bisa tinggal di sini apalagi harga nya murah cocok untuk dirinya.
Setelah membaringkan Mark di kasur nya dia memilih untuk membersihkan tubuh lalu tidur di lantai. Jeno sudah biasa tidur di lantai apa lagi kasurnya itu hanya kasur lantai.
Pagi pun tiba, Mark membuka matanya dan melihat kesekeliling. Ini bukan tempat bar dia minum kemarin. Dia juga melihat lelaki yang tidur di sampingnya.
"Maaf"
Mark menggoyangkan tubuh lelaki yang ada di sampingnya. Lelaki itu pun membuka mata dan langsung duduk.
"Oh kau sudah bangun, saat nya kau untuk pergi. Bar dari tempat ini dekat kok"
"Hmm... Bolehkah aku tinggal di sini?" tanya Mark.
"Ha?"
"Hmm... Kau dan aku tinggal di sini"
"Kau yakin? Aku tidak bisa tempat ini kecil dan....."
Dok dok dok
"Lee Jeno aku tau kau anak yatim piatu tetapi kau harus membayar uang sewa! Ya! Aku juga butuh makan!"
Teriak perempuan yang ada di depan. Jeno mengusak rambutnya lalu membuka pintu.
"Hehehehe.... Maaf bibi besok aku bayar"
"Tidak! Kau menunggak 2 bulan. Sekarang kau beresi barang-barang mu dan pergi dari sini"
"Tapi...."
"Aku akan membayar nya, tetapi tidak saat ini. Nanti siang ya nanti siang"
"Oke, apa dia pelanggan tempat mu bekerja? Kenapa kau suka menunggak kalau pekerjaan mu itu menjual diri. Bikin emosi saja pagi-pagi"
Perempuan itu pun meninggal kan kamar unit Jeno. Jeno menutup pintu lalu menarik Mark.
"Kenapa kau berkata seperti itu, aku tidak punya uang"
"Aku akan membayar nya tetapi kau harus membiarkan aku tinggal di sini"
Mark tersenyum, Jeno mengusak kepalanya dan menyetujui permintaan Mark.
TBC
Dah lah
KAMU SEDANG MEMBACA
รัก ✅
FanfictionKisah Mark yang kabur dari rumah dan memilih tinggal dengan orang asing. Markno 18+ Bahasa frontal kalo gak bisa baca jangan baca