9

4K 415 20
                                    

Jeno berangkat sekolah dengan jalan kaki, jarak sekolah dari unit nya tidak terlalu jauh makanya dia jalan kaki. Mark sudah memberi Jeno uang untuk ongkos berangkat dan pulang. Tetapi sama Jeno nggak pernah di pake.

"Mayan buat top up game"

Sampai di sekolah dia sedang berjalan di lorong sekolah. Banyak yang melihat ke arahnya. Jeno melihat ke arah badannya siap tau dia salah seragam. Tetapi ternyata tidak lalu mengecek ke belakang badan nya dan juga tidak ada sesuatu yang aneh.

Sampai di kelas, Sungchan menahan Jeno untuk masuk. Jeno makin penasaran ada apa di dalam. Jeno mendorong Sungchan dan masuk ke kelas. Dia melihat Chenle sedang sibuk menghapus tulisan yang ada di meja nya. Dia menghampiri meja nya dan membaca tulisan yang ada di sana.

"Jalang, pelacur, mati saja kau..."

Masih banyak tulisan di sana tetapi Jeno sudah tidak kuat membaca nya
Chenle menyalahkan Sungchan yang tidak bisa menahan Jeno.

"SIAPA YANG MELAKUKAN INI!"

Jeno menatap ke semua murid yang ada di dalam kelas.

Brak

"JENO!"

Hyunjin masuk ke dalam kelas Jeno.

"Apa kau tahu apa yang terjadi Jin?"

Hyunjin memberikan hp nya ke arah Jeno. Di situ ada video lama Jeno yang sedang di putar.

Deg

Jeno langsung merasa panas dingin tubuhnya. Apakah dia akan di keluarkan lagi. Yah walaupun dia nggak niat di awal sekolah tapi sekarang dia dah pengen lulus biar Mark yang biayain dia seneng.

"J-jin g-gua gak di k-keluarin lagi kan?"

"Jeno masuk gak? Ikut saya ke ruang BK"

Jeno mengangguk lalu mengikuti guru dari belakang. Mereka sampai di ruangan BK. Guru itu mendorong hp nya ke depan Jeno. Jeno hanya menunduk sambil memainkan ujung bajunya.

"Jelaskan Jeno"

"Saya korban Pak, bener saya nggak pernah ngelakuin apa yang mereka katakan"

"Tapi..."

"Saya tau pak di sekolah saya dulu saya yang di salahkan. Saya juga tidak mau seperti itu"

"Panggil orang tua mu dan suruh ke sekolah"

"Saya nggak tau di mana orang tua saya pak"

"Di data mu ada ini namanya Lee Minhyung"

"Dia orang baik yang membiayai saya sekolah"

"Kita akan ke rumah mu sekarang, saya ingin melihat kamu bohong atau tidak"

Jeno menghela napas lalu mengangguk mereka pun menuju ke unit Jeno. Di sana ada Mark yang sedang tidur di lantai tanpa menggunakan kasur mungkin karena malas menggelar nya.

"Hyung bangun lah"

Jeno menggoyang-goyangkan badan Mark. Mark pun bangun dan masih mengumpulkan nyawa.

"Pak silahkan duduk maaf sempit"

"Maaf bapak ada yang bisa saya bantu?"

"Begini video Jeno yang saat sekolahnya dulu tersebar"

Mark yang mendengar itu langsung merasa nyawanya kumpul malah kek kebanyakan.

"Kok bisa?"

"Saya juga tidak tahu, saya mau tanya apa itu beneran Jeno?"

Mark mengangguk lalu mendekatkan duduk nya dengan guru Jeno.

"Dia korban pak"

Mark mengeluarkan hp nya lalu menunjukkan sesuatu ke guru Jeno.

"Anak sepintar Jeno apa dia akan menjual tubuh nya? Kenapa dia nggak menjual aja kepintarannya dengan menjual jawaban untuk ujian ke teman-temannya"

Setelah itu Mark menunjukkan suatu video.

"Ini rekaman sebelum dari rekaman yang bapak punya"

Di situ terlihat kepala sekolah yang memijat Jeno lalu mendorong Jeno ke meja dan menahan kepalanya. Guru Jeno tidak menutup mulutnya.

"Dan untuk video selanjutnya, kalau dia menjual tubuhnya kenapa wajahnya babak belur seperti itu"

Guru Jeno mengangguk lalu meminta video nya ke Mark. Mark mengangguk lalu memberikan video itu ke guru Jeno.

Ceklek

"Pak maaf saya hanya bisa memberikan ini"

Jeno menaruh kopi kaleng ke guru nya.

"Tidak apa-apa Jeno, semangat ya bapak akan membantu mu. Besok sekolah sekarang izin saja tidak apa-apa"

Guru Jeno pamit ke Jeno dan Mark untuk kembali ke sekolah. Sedangkan Jeno menatap Mark dan meminta penjelasa. Mark tidak menjawab dan pergi ke kamar mandi karena dia mau mandi. Sebentar lagi dia akan kerja.

TBC
Gimana?

รัก ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang