4

5.9K 531 13
                                    

Flashback

"Jen di panggil kepala sekolah di suruh ke ruangannya"

Jeno yang mendengar itu mengangguk dan berjalan menuju ke ruang kepala sekolah. Di sana, bapak kepala sekolah sudah menunggu Jeno.

"Bapak ada perlu apa dengan saya?"

"Selamat kau menang olimpiade lagi Jeno, wah sekolah saya bangga"

Kepala sekolah berjalan mendekati Jeno lalu berdiri di belakang Jeno. Beliau memijiti pundak Jeno.

"Tegak kan pundak mu, pasti cape ya?"

"N-nggak kok pak, kalau sudah tidak ada perlu saya mau pamit. Bel masuk udah berbunyi"

Jeno menjauhi kepala sekolah, tetapi si kepala sekolah menarih Jeno dan tangan Jeni di kunci oleh kepala sekolah.

"Seperti dugaan ku tubuh mu bagus"

Bisik kepala sekolah dan membuat Jeno takut. Dan terjadilah hal-hal tidak senonoh di sana. Jeno hanya bisa pasrah dengan kelakuan si kepala sekolah karena dia sudah capek untuk bergerak. Air mata turun dari mata Jeno dan sudah beberapa kali dia meminta maaf tetapi tidak di hiraukan.

Setelah itu Jeno terus menghindar dari kepala sekolah. 1 bulan setelah itu, ada guru killer sedang mengajar. Jeno lupa jika buku pr dia ketinggal. Dia pun di hukum dan di suruh untuk mengerjakan soal di rumah guru tadi. Dan kejadian itu terulang lagi tetapi bedanya kalau kepala sekolah dia tidak di pukuli. Kalau dengam guru ini dia di pukul, tampar, di seret dan juga adegan mereka saat mempraktekkan materi IPA tentang reproduksi.

Sekali lagi dia mencoba menghindar dari guru itu tapi beberapa hari kemudian video mereka sedang nganu bocor di sekolah. Oh jangan lupa dengan video dia juga dengan kepala sekolah. Teman-teman nya mulai menjauhi dia dan banyak sekarang yang membully nya. Karena itu Jeno di keluarkan dari sekolah.

Cobaan tidak sampai di sana, tidak lama nenek yang mengasuhnya meninggal dan keluarga dari nenek itu tidak ingin mengadopsi Jeno. Karena mereka juga sudah punya anak sendiri. Jeno pun akhirnya tinggal di jalanan dan bertemu dengan pemilik bar. Di situlah awal nya dia bekerja di bar. Walau masih di bawah umur, Jeno terus memaksa dan dia menjamin tidak ada yang memergokinya.

Awalnya Jeno tinggal di lantai dasar bar itu. Tetapi karena terlalu banyak suara desahan yang waww ezmejing dia memilih tinggal di rumah susun yah walaupun sempit yang penting dia aman dari suara desahan. Walau tetangga sebelah ini sering sekali berteriak karena anak nya yang kata nya bandel. Gpp lah Jeno mah naks baik.

Flashback end

"Oh ya setelah video itu keluar kepala sekolah bercerai dengan istrinya dan kemarin yang menghina gua itu adalah anak kepala sekolah"

"Jen lu masih pengen gak sekolah lagi?"

Jeno menatap Mark lalu tersenyum.

"Ya mau lah tapi di posisi sekarang gua juga gak bisa sekolah. Duit broo bayar pake apa? Daon? Dan juga gua malu sekelas sama adik kelas"

"Kalo lu mau sekolah lagi gua bayarin?"

Mark mengeluarkan kartu dari dompetnya. Jeno langsung duduk dan mengambil kartu Mark. Dia memeriksa siapa tau ini kartu Timezone kan.

"Kenapa lu mau tinggal di kamar gua kalo uang lu banyak. Wihh... Mimpi apa gua semalem bisa megang kartu ginian"

Jeno menatap kartu itu sambil tatapan takjub.

"Gimana?"

"Beneran?"

Mark mengangguk.

"Nggak deh gua bukan siapa-siapa lu ntar ngerepotin lagi. Lu juga kerja kan kek gua sekarang ntar duit lu abis lagi"

"Gua ada kerjaan sekali kerja dapet jutaan"

Mark menaikkan alis nya.

"Jual organ ye lu, jauh jauh deh ntar gua yang di jual"

Jeno berdiri dan meninggalkan Mark. Mark mengejar Jeno dan jadilah mereka kejar-kejaran ampe ke unit Jeno.

"Sssttt..... Dah malem"

Bapak-bapak yang sedang duduk di liar memarahi mereka. Jeno dan Mark meminta maaf.

"Lu sih"

"Lu juga"

TBC

รัก ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang