Chapter 1

130 15 6
                                    

Brakkkk..

Sebuah mobil sedan hitam telah menabrak seorang gadis yang ingin menyeberangi jalan menuju halte bus.
Begitu banyak cairan merah yang bercucuran di baju SMA gadis itu, cairan merah yang di akibatkan karna kepala nya terhempas ke aspal jalan dan badan yang terpelanting 2 meter ke depan.

"Ya Allah, Aisyahhhhhh!!..", teriak seorang gadis di seberang jalan yang tengah berlari menghampirinya gadis yang di panggil nya Aisyah itu.

"Syahhh.. bangun dongg, hiks hiks.. Tolong telpon ambulan sekarang, jangan cuma bengong!!", Kata Fatimah. Ya Fatimah adalah sahabat dari Aisyah Az Zahra.

Disela kepanikan semua orang yang berada di tempat tersebut, tidak ada yang menyadari jika mobil yang menabrak Aisyah telah kabur begitu saja.
Dan Aisyah sudah di larikan ke Rumah Sakit, oleh beberapa orang yang berada di sekitar nya.



                                    ****

"Yahh.. hiks.. Aisyah Yahhh.. hiks hiks", tangis dari seorang wanita paruh baya yang tidak hentinya menyebutkan nama anaknya, dia adalah bunda Rani.

"Sabar bund.. Aisyah gadis yang kuat, ayah yakin.. istighfar Bun",
kata seorang laki-laki yang kerab di panggil Farhan, dia berusaha sekuat mungkin untuk tidak menampakkan kelemahan dan kekhawatiran nya, karena dia tau saat ini anak dan istrinya butuh semangat darinya, dia ayah dari Aisyah.

Tidak lama kemudian, seorang dokter keluar dari ruang operasi.

"Alhamdulillah operasi nak Aisyah sudah berjalan lancar, hanya saja sekarang dia masih dalam masa kritis. Dan satu lagi, untuk beberapa saat Aisyah kehilangan ingatannya, yang mengharuskan Aisyah selalu rutin menjalani beberapa pengobatan".
Setelah mengatakan itu, dokter tadi pergi meninggalkan beberapa orang yang berada di depan ruangan Aisyah.

"Maaf om, tante. Jika saja Fatimah tau ini terjadi, pasti Fatimah menghentikan langkah Aisyah.. Hiks". Fatimah yang tadi hanya berdiam diri melihat keadaan orang tua Aisyah yang sangat syok, akhirnya angkat suara ketika penyesalan datang dalam hatinya.

"Sudah Fatimah, dalam situasi ini tidak ada yang perlu di salahkan dan menyalahkan. Om yakin, semua ini sudah takdir Allah untuk menguji kesabaran kita semua, dan juga ujian bagi Aisyah sendiri. Sebaiknya kamu pulang dulu, orang tua mu pasti sudah mengkhawatirkan mu, biar om sama tante saja yang di sini"

"Iya om. Fatimah pamit om, tante. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam.."

                                    ****

"Pah!! Papah apa-apa an sih, ngga harus kan Pah pakai kekerasan! Papah sayang ngga sih sama Mamah?!!"

Plaakkk!
Sebuah tamparan telah melayang keras.

"Diam Rizieq!! Anak anak jangan ikut campur urusan orang tua!!"

Tanpa menghiraukan sang Papah, Rizieq menarik tangan sang Mamah dan segera mengobati luka pada tubuh sang Mamah di kamar.

"Mamah kenapa cuma diam aja?!"

Sang Mamah hanya tersenyum mendengar perkataan sang anak. Dia tidak menyangka pangeran kecil nya sudah dewasa saja, padahal dia merasa baru saja anak laki-laki nya bisa berjalan.

Ya, dia Muhammad Rizieq. Rizieq sangat menyayangi Mamahnya. Rizieq adalah seorang hafidz Qur'an, laki laki yang begitu tinggi menjujung agamanya. Hanya saja, karna perlakuan sang Papah kepada Mamah nya yang membuat dia berubah menjadi laki laki yang nakal, perubahan itu semua akibat frustasi nya Rizieq pada masalah keluarga nya. Walaupun begitu, Rizieq tidak pernah meninggalkan sholat 5 Waktu nya.

•••••

Jangan lupa vote and coment ya❤️

Jazakallah Khairan❤️

Siapa Dia? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang