Chapter 7

38 10 0
                                    

Tidak lama kemudian, mobil yang di naikin Aisyah dan Fatimah sudah sampai di tempat parkir sekolah. Keadaan nya masih sama dengan awal Aisyah masuk ke dalam mobil, hening. Tapi kali ini terdengar isakan salah satu dari mereka.

Hiks
Hiks
Hiks

"Astaghfirullah Im, lo nangis? Gue ada salah ya? Ya Allah Im maafin gue ya", kata Aisyah.

Fatimah yang mendengar ucapan Aisyah, bukan jadi tenang tapi malah gencar mengeluarkan air matanya.

"Im.. maafin gue, gue nggak tau kalau lo bakal marah banget sama gue. Gue jadi enggak ngomong kalau gue udah pulang itu gara gara gue mau kasih lo kejutan..". Kata Aisyah tertunduk tanda rasa bersalah nya.

Kali ini Fatimah bicara, "Maafin gue juga ya Syah, kalau aja lo nggak nyamperin gue, nggak bakal lo kecelakaan waktu itu. Selama lo di rawat di Rumah Sakit, gue di hantui rasa bersalah gue Syah, gue takut lo nggak ada di dunia lagi.. gue takut lo pergi Syah. Hiks Hiks hiks.. maafin gue juga udah salah paham sama lo tadi pagi, gue kira lo marah sama gue, lo nggak mau ketemu gue jadi baru tadi pagi lo ngabarin gue. Maafin gue Syah.. gue bahagia banget lo sekarang di samping gue, gue sayang banget sama lo Syah, lo sahabat terbaik gue". Kata Fatimah.

Tanpa pikir panjang, Aisyah menarik tubuh Fatimah ke dalam pelukannya.
"Lo nggak ada salah Im atas kecelakaan gue.. Hiks.. Hiks.. itu cuma cobaan gue, dan lo udah nolong gue malah, bawa gue ke rumah sakit. Gue juga kangen sama lo Im, gue kira lo udah enggak perduli sama gue soalnya lo jarang banget jenguk gue di rumah sakit.. Hiks .. Hiks".

Setelah beberapa ungkapan dari kedua orang sahabat ini, mereka pun melepaskan kan pelukan. Jam sudah menunjukkan pukul 7.05 menit, yang berarti sebentar lagi bunyi bel masuk akan segera berbunyi. Keduanya pun segera keluar dari mobil dan menuju kelas mereka.

Koridor demi koridor mereka lewati, tidak sedikit yang kaget melihat Aisyah bisa sekolah lagi dari sekian lama. Ucapan rindu pun begitu banyak menyambut Aisyah dari mulai Aisyah di parkiran, koridor dan sesampainya di kelas. Aisyah sangat hangat menanggapi temannya walaupun beberapa orang dia tidak ingat siapa nama mereka, karena itu lah banyak yang menyukai sosok Aisyah.

Tiba-tiba saja ketika Aisyah ingin memasuki kelas, dia bertabrakan dengan seorang laki-laki yang ingin keluar dari kelas nya.

"Astaghfirullah". Kata Aisyah.

"Lo punya mata nggak sih hah!!", Bentak laki laki itu.

"Maaf enggak sengaja".

"Minggir gue mau keluar!".

Aisyah pun meminggirkan badan nya ke samping, dan laki laki itu hanya berlalu di hadapannya. Sebelum itu, laki laki itu sempat tersenyum melihat Aisyah, entah apa maksud dari senyuman laki laki itu.

Fatimah yang baru saja keluar dari koridor wc melihat Aisyah di bentak salah satu most wanted di sekolah mereka pun segera menghampiri Aisyah yang masih terdiam sedari tadi.

"Lo nggak papa Syah?, Rava orangnya emang gitu. Judes, sering masuk ruang BP walaupun kegantengannya emang enggak bisa di pungkiri. Dia murid baru Syah, dia baru sekolah di sini semasa semester awal kita,". Kata Fatimah.

"Iya Im enggak papa kok gue, gue nggak mood aja gara gara tu cowok wudhu gue batal, padahal gue mau jaga wudhu gue". Kata Aisyah cemberut.

"Yaudah nanti kita Dhuha an di musholla, kita wudhuan lagi aja".

Ekhem
Ekhem
Ekhem

Suara berat dari seorang laki-laki paruh baya di belakang Aisyah dan Fatimah. Lantas keduanya menoleh ke belakang dan segera menundukkan kepala.

"Enggak denger bel udah bunyi?!". Kata Pa Ustman.

"Dengar pak..". Sahut Aisyah dan Fatimah berbarengan. Lalu Aisyah dan Fatimah segera memasuki kelas mereka.

Karena kursi sudah pada penuh, mau tidak mau Aisyah duduk di kursi paling belakang, untung saja Fatimah duduk di depannya. Tetapi ada yang aneh, dua kursi yang sejajar dengan Aisyah masih kosong.. 'bukan kah bel masuk sudah berbunyi, lalu dimana orang yang punya kursi?' kira-kira seperti itulah kata Aisyah dalam hati.

"Assalamu'alaikum anak anak". Kata Pa Ustman.

"Wa'alaikumsalam pak", sahut mereka serempak.

Pa Ustman mengecek kehadiran siswa/i nya.

"Muhammad Rava Arifi".

Tidak ada sahutan dari siapapun ketika Pa Ustman menyebutkan nama itu.

"Rava sama Ilyas bolos lagi? Ada yang tahu mereka dimana?". Tanya Pa Ustman.

"Paling juga bolos lagi pak". Sahut salah satu murid antara mereka.

Rava yang mendengar kata bolos, hampir saja tidak jadi untuk masuk ke dalam kelas. Tapi setelah mendengar ada yang membelanya, Rava mengurungkan niatnya untuk bolos lagi.

"Sepertinya Rava ada yang di urus sebentar pak, soalnya dia buru-buru keluar sebentar tadi berpapasan dengan saya". Kata Aisyah.

Rava yang mendengar itu pun tersenyum, baru kali ini ada seseorang yang membelanya. Dan Rava segera memasuki kelas nya.

"Assalamu'alaikum pak, maaf saya terlambat". Kata Rava sopan.

Semuanya melongo melihat Rava yang dengan sopannya bicara terkecuali Aisyah, Aisyah baru saja sekolah hari ini jadi dia tidak tau apa-apa pasal Rava.
Bagaimana tidak melongo, Rava yang biasanya masuk ke kelas harus berdebat dulu dengan guru yang ada di kelas, tiba-tiba bak kena angin puting beliung Rava tiba-tiba menjadi sopan dan begitu rapi.

"Wa'alaikumsalam, dari mana kamu?!". Tanya Pa Ustman.

"Toilet pak, panggilan alam".

"Yasudah duduk sana". Kata Pa Ustman.

Betapa kagetnya Aisyah ketika Rava duduk di kursi yang sejajar dengannya di sebelahnya walaupun tidak semeja. Karena kira Aisyah, Rava akan duduk di kursi satunya lagi bukan yang di sebelahnya.

Rava yang melihat raut wajah Aisyah kaget, hanya santai. Dia sudah terbiasa dengan tatapan tatapan dari wanita di sekitarnya. Wajah Rava yang tampan, sampai pernah ada yang bilang kalau Rava itu terlalu tampan, tapi itu sama sekali membuat hati Rava jatuh kepada wanita-wanita yang memujanya.

"Biasa aja liatnya". Kata Rava tanpa melihat ke arah Aisyah.

"Astaghfirullah". Aisyah lantas beristighfar dan menundukkan pandangannya. Percayalah Aisyah bukan kagum dengan wajah Rava, tapi Aisyah risih duduk di sekitar laki laki.

Tanpa Aisyah sadar, Rava menertawakan dirinya.

'Gemes bettdahh ni cewe'. Kata Rava dalam hati. Tanpa Rava sadari juga bibirnya telah menerbitkan senyuman bak bulan sabit.


                                        ****



• Update Jum'at. Jangan lupa baca Al Kahfi yaa:))
• Kalau ada typo tandai yaa
• Sekarang ada most wanted nih🤭, Skuy kepoin terus ya jalan ceritanya 😜
• Kalau ada masukan, silahkan kalian sampain ke author:3
•Jangan lupa VOTE, Coment, kalau bisa Share juga😜.
•Semoga kebaikan kalian di balas oleh-Nya❤️






Siapa Dia? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang