".... Saya tanya.. apakah dengan bapak pergi minum minum seperti itu bisa menyelesaikan semua ini?". Tanya Rizieq lembut tapi terdengar sedikit menekankan.
Bapak itu hanya diam, sungguh.. bapak itu sebenarnya juga nggan melakukan hal hal seperti itu. Menyesal? Ya, bapak itu menyesali segala perbuatannya.
"Nggak kan pak?.. Bapak mikir tidak, istri dan anak bapak saat ini membutuhkan kekuatan dari bapak, dan juga pastinya keluarga bapak sekarang pasti sangat mengkhawatirkan keadaan bapak. Saya bukan bermaksud menggurui bapak, hanya saja saya ingin mengajak bapak kembali ke jalan-Nya. Bapak minta ampunan dari-Nya, bapak berdo'a untuk kesehatan anak bapak. Semua orang pasti punya cobaan masing-masing. Saya jujur, saya juga seperti bapak yang ketika ada hal besar saya frustasi, sampai saya kehilangan kendali. Maka dari itu, saya mau ngajak bapak, kita sama-sama perlahan kembali ke jalan-Nya"
Tiba-tiba saja bapak itu memeluk tubuh Rizieq, dia sadar apa yang dia lakukan seharusnya tidak dia lakukan. Rizieq berhasil menyentuh kembali hati yang hampir membeku untuk kembali ke jalan-Nya.
Rizieq pun membalas pelukan bapak itu. Ia tahu betul apa yang di rasakan bapak itu, Rizieq juga masih belajar untuk menjadi lebih baik dan mengharapkan ampunan dari-Nya.
"Makasih nak.. makasih.. Kamu sudah menyadarkan bapak, bapak menyesal nak". Kata pa 'Ahmad' dengan sesegukan.
"Bukan saya pak, saya hanya perantara. Tapi Allah yang sudah mengizinkan hati bapak bergetar". Balas Rizieq.
Allaahu Akbar
Allaahu Akbar
Adzan subuh pun berkumandang. Rizieq dan Pa Ahmad pun segera mengambil air wudhu dan sholat berjamaah di mesjid itu.
****"Ka Isyahhhhhhhhhh..". Teriak Dinda yang langsung nyelonong masuk ke dalam kamar pasien milik Aisyah.
"Astaghfirullah!.. Dindaaa, Assalamu'alaikum dulu, baru manggil". Kata Aisyah.
"Eehehe assalamu'alaikum Kaka tercantik aku. Maafin Dinda ya kak, habisnya Dinda udah kangen banget sama kak Isyah". Kata Dinda.
"Wa'alaikumussalam Din. Kamu ko kesini? Enggak sekolah? Atau jangan-jangan kamu sakit jadi ada di sini?". Tanya Aisyah beruntun.
"Ya Allah kak, pelan pelan ngomongnya. Dinda bingung nih jawab apa". Kata Dinda.
Dinda Putri. Gadis cantik, cerewet, tapi dia friendly ke semua orang. Dinda adalah adik sepupu dari Aisyah, mereka hanya berbeda usia hanya sekitar 1 tahun yang mana Aisyah lebih tua dan lebih dewasa dari Dinda. Walaupun mereka hanya sepupuan, tapi mereka sangat dekat. Ini karena Dinda yang sering nemuin Aisyah ke rumah, dan mereka pun sedari kecil sudah di ajarkan oleh orang tua masing-masing kalau harus saling sayang dan jaga satu sama lain. Itulah mengapa Dinda sudah seperti adik kandung bagi Aisyah. Walaupun hanya berbeda 1 tahun, bagi Aisyah, Dinda tetap seperti adik manja kecilnya.
"Kakak kapan pulang?". Tanya Dinda.
"Besok kakak sudah boleh pulang kata pak dokter. Alhamdulillah sekian lama kakak di rumah sakit akhirnya Kaka besok pulang. Tau enggak de, saking lamanya kakak di rumah sakit, ini rumah sakit udah kek rumah kakak aja". Curhat Aisyah.
Begitulah kira kira percakapan antara Aisyah dengan Dinda yang saling melepaskan rasa rindu.
------
Hari ini tepat hari ke dua dimana Aisyah sudah pulang ke rumah nya. Dari sekian lama dia berjuang dari masa kritis hingga ke macam macam pengobatan, akhirnya dia bisa pulih kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Dia? (On Going)
DiversosSeorang gadis yang bernama Aisyah Az Zahra, gadis yang kehilangan beberapa ingatan masa lalu nya akibat kecelakaan tragis yang di alaminya. "Siapa yang harus aku pilih? Dia ataukah Dia?". . . . 🔔Jangan lupa Vote, Coment, Follow juga Share♡ 🔔Update...