Chapter 2

73 12 8
                                    

Flashback On.

Besok adalah hari kelulusan SMA 1. Dimana saat itu Aisyah akan naik kelas 12, ya itu adalah hari kelulusan bagi kakak kakak kelas 12 nya.

"Ya Rabb rasanya berat sekali jika mengingat besok adalah hari kelulusannya, maafkan hamba.. maafkan karena terlalu jatuh dalam perasaan ini. Sudah 2 tahun hamba  mengaguminya, setelah kelulusan besok, pastinya hamba sudah minim melihat dirinya. Hamba hanya ingin menjaga kesucian cinta ini, hamba tidak ingin menodainya dengan jalan yang salah. Jika hamba memang jodohnya, maka biarkan lah hamba hanya dalam diam mengaguminya sampai waktunya tiba. Dan jika dia bukan takdir hamba, maka hilangkan lah perasaan ini padanya.. Aamiin".

Ini sudah kesekian kalinya Aisyah berdo'a di sepertiga malamnya, karna hatinya mulai berharap pada laki-laki itu.

- - - - -

"Juara 1 dari kelas XI MIA 2 adalah.. Aisyah Az Zahra.. Selamat untuk Aisyah, dan di mohon untuk segera menaiki panggung", kata Pak Fathur.

Setelah namanya di sebutkan, Aisyah segera menaiki panggung untuk mengambil penghargaan nya.

"Selamat Aisyah, tingkat kan terus giat belajar mu", kata Pak Fathur.

"Insyaallah Pa..", jawab Aisyah.

Di sisi lain, ada seorang laki-laki gagah, tinggi, dan wajah yang meneduhkan karena air wudhu. Laki-laki itu diam-diam memperhatikan Aisyah dari kejauhan.
"Gadis yang cantik... Astaghfirullah mata jaga mata". Gumam laki laki itu.

"Ngapa lo? Lo suka sama tu cewek?.. Wahh ngga pernah gue liat lo suka sama cewe semenjak sekolah di SMA ini, ko lo baru suka pas hari kelulusan? Aneh Lo, kan nanti Lo ngga bisa lagi liat tu cewek..", ejek teman karib dari laki laki tadi.

"Mulutttt lu!!, Pengen banget gue copott!!.. yang suka sama tu cewek siapa ogeb!"

"Habisnya lo liat tu cewek senyam senyum, lo kan golongan orang anti TERSENYUM"

"Terserah lo lah...".

------

Setelah beberapa Aisyah turun dari panggung, sudah waktunya pengalungan para siswa/i kelas 12 di atas panggung.

Hufffttt

Tanpa Aisyah sadar, mulutnya sudah mengeluarkan hembusan beratnya ketika melihat orang yang dia kagumi tengah di kalungi di atas panggung sana.

"SYAH!!", teriak Fatimah yang entah sejak kapan sudah duduk di samping Aisyah.

"Astaghfirullah. Ya Allah Fatimah, kan bisa ngomong nya pelan²"

"Hehehe, maafin gue Syah, kebablasan gue mah.. ini minuman pesanan Lo", jawab Fatimah dengan wajah cengengesan nya.

Aisyah hanya menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah sahabat satu ini.

"Bukan kebablasa, itu udah kebiasaan Lo dari dulu", kata Aisyah.

Fatimah hanya cekikikan mendengar keluhan sahabat nya, setelah percakapan itu.. kedua sahabat itu hanya diam dengan pikiran nya masing masing.

"Selamat ka, selamat sudah lulus.. mungkin perasaan yang aku pendam sendiri beberapa tahun ini, harus aku sudahi", Batin Aisyah. Tanpa sadar cairan asin dari pelupuk matanya sudah lolos tanpa izinnya.

"Ya Allah Syah, Lo nangis?!.. Lo kenapa? Kesambet lo syah?!!", Khawatir Fatimah ketika melihat sahabat nya yang tiba-tiba menangis, padahal tidak ada yang mereka lakukan. Apa gara² gue kagetin dia tadi?, Arghh sudah lah Fatimah mulai memikirkan yang tidak-tidak.

"Gue nggak papa Im, gw cuma kelilipan, lebay banget lo, hahaha!!"

"Kelilipan Lo bilang? Gw baru ini liat kelilipan yang ngeluarin air mata kek air terjun, Syah". Kata Fatimah dengan kepolosan nya.

"Hebat kan, haha. Gue ke toilet dulu, mau cuci muka".

"Mau gue temenin gak, Syah?"

"Gausah Im, gue bisa sendiri ko.. babay"

'Aneh lo syah', sahut Fatimah dalam hati.

Di depan toilet, ada gadis yang sudah sesegukan menangis,
"Ya Allah cape.. Aisyah nggak mau terlalu dalam menyukainya,, hiks, hiks"..

Setelah di rasanya puas menangis, Aisyah mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat Sunnah Dhuha di mushola sekolah nya.

Ketika Aisyah mengangkat tangan untuk berdo'a selepas sholat Dhuha, air matanya lolos lagi. Percayalah, Aisyah hanya takut ketika cintanya pada makhluk-Nya, melebihi cintanya kepada-Nya.

Di luar musholla, tanpa sengaja laki laki itu melihat perempuan yang berhasil membuat nya tersenyum, menangis ketika berdo'a. Ada rasa yang sesak di dadanya ketika perempuan yang dia lihat menangis.

"Gue kenapa si, gue kan ngga kenal sama tu cewek. Terus kenapa gue malah nyesek gini?! Ahh bodo amat, mending gue shalat Sunnah Dhuha".

                                  ***

"Lo dimana, ko gue di tinggal?", Kata Aisyah.

"Ya Allah Syah, kelupaan nungguin kamu. Soalnya Mamah tadi nyuruh gue cepetan pulang. Ini gue masih di halte, lo sini samperin", kata Fatimah di seberang telpon sana.

"Ohhh yaudah. Gue samperin ya, lo jangan kemana-mana.. assalamualaikum"

"Iya, wa'alaikumsalam".

Setelah meletakkan kembali handphone nya ke tas,  Aisyah segera menyusul sahabatnya itu. Sebenarnya Aisyah ingin menceritakan semua yang dia pendam sendiri tentang perasaan kepada sahabatnya.  Dia tentunya tau, jika liburan semester dia dan Fatimah sangat jarang berkomunikasi karena kesibukan menghabiskan waktu bersama keluarga masing-masing.

Dari seberang jalan Aisyah sudah tersenyum melihat Fatimah yang masih menunggu nya di halte. Di pikirnya jalan sudah sepi, Aisyah pun melangkah kan kaki nya untuk menyebrang.
 
Brakkkk!

Sebuah mobil sedan hitam telah menabrak Aisyah, dan Aisyah terpulanting jauh dari tempat nya menyebrang tadi.

Sayup-sayup Aisyah meminta tolong, dan dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Dia hanya melihat Fatimah menangis dari kejauhan sambil berlari menghampirinya. Seketika penglihatan nya buram dan berubah menjadi hitam, dan sakit di kepala Aisyah sudah tidak tertahankan, perlahan Aisyah kehilangan kesadaran nya.

Flashback Off.

                                   ****

•Hi Guys, aku update ❤️
Masih rada² belepotan ceritanya..
Aku masih pemula, jadi harap maklum ❤️

•jangan lupa vote and coment ❤️

Siapa Dia? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang