Chapter 10

33 10 3
                                    


Happy reading readers tercintahh;3

"Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumussalam, Syah lo dimana? Lama banget sii, gue susulin ya?!". Kata Fatimah diseberang sana.

"Ehh?! Gausah, Im. Aku ini mau pulang, soalnya mendadak ini. Maafin aku ya Im". Kata Aisyah dengan nada rasa bersalah.

"Tapi lo enggak papa kan?"

"Iya sayanggg, yaudah aku matiin ya. Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumussalam".

Tut.. Tut..

Panggilan pun berakhir dan Fatimah meletakkan kembali hp nya ke atas meja.
Tidak lama kemudian datang seorang pelayan restoran mendatangi Fatimah untuk menanyakan apa yang ingin Fatimah pesan. Langsung saja Fatimah memesan makanan yang sedari tadi ingin dia pesan, karena Fatimah tadi menunggu Aisyah, jadilah dia berniat untuk menunggu Aisyah terlebih dahulu.

Setelah Fatimah memesan makanannya, pelayan resto pun segera meninggalkan Fatimah untuk menyiapkan pesanan pelanggannya.

Sekitar ±7 menit menunggu, pesanan Fatimah pun datang. Dengan laparnya perempuan satu ini langsung memakan makanan yang baru saja tersaji di depannya.

Suapan demi suapan Fatimah makan. Sekilas mata Fatimah melihat jalanan di depan resto, kebetulan kaca restoran itu transparan dan kebetulan juga Fatimah duduk di samping kaca resto. Setelah sekilas lirikan mata saja Fatimah gerakan, namun penglihatannya kembali melihat ke arah jalanan. Dan apa yang di lihat Fatimah?. Laki-laki?. Sedang menatapnya?. Atau hanya perasaan Fatimah saja merasa di tatap?

"Wait wait wait. Itu cowok natapin gue? Ehh eh enggak enggak, ko gue ge'er gini. T-tapi itu cowok matanya ke arah gue. Ahh biarin ah, bikin takut aja tu cowok. Mending gue pulang, mana udah malam banget gini, Aisyah enggak ada lagi. Heh.. nasib nasib". Gumam Fatimah.

Sedangkan di seberang sana laki-laki dengan helaan nafas yang kesian kalinya dia keluarkan, sedang menunggu seseorang keluar dari restoran.

Alvin, ya Alvin sejak tadi menunggu Fatimah di dalam restoran sana. Kalau bukan Rizieq yang meminta, sudah bisa dipastikan Alvin akan menolak mentah-mentah.

"Lama beuttt dahh ni cewe. Dia enak-enak makan di dalam, lah gue.. gue laper mana udah di gigit nyamuk dari tadi, belum lagi nanti gue ngikuti tu cewe pulang pake apa lagi. Ya Allah gini amat guee..". Gumam Alvin.

Tidak lama setelah banyak gumaman dari mulut Alvin, akhirnya Fatimah keluar dari restoran. Melihat Fatimah keluar dari restoran, Alvin pun segera berniat menelpon Rizieq agar dikirimi mobil untuk mengikuti Fatimah. Hampir saja Alvin menelpon Rizieq, tapi terlebih dahulu supir Rizieq datang menghampiri Alvin dan segera mempersilahkan Alvin masuk ke dalam mobil.

Alvin segera mengikuti Fatimah setelah melihat Fatimah sudah melajukan mobilnya.

"Perasaan gue udah kaya penguntit deh kayak gini. Iya kan pak?".

Pak supir yang mendengar pun terkekeh.
"Enggak papa, Den. Kan niat baik, bukan mau macam-macam juga sama Non itu".

"Iya juga sih pak, yaudah jangan sampai kehilangan jejak ya pak. Wahh gue udah kayak polisi aja gini, keren beutt gue". Kata Alvin dengan pedenya.

Siapa Dia? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang