1.9K 210 3
                                    

mashiho memandang dari jendela kamar dan melamun berharap pelangi muncul setelah hujan lebat. dari arah jendela mashiho melihat seorang pemuda berteduh di depan rumahnya.

ia masih memperhatikan pemuda itu dengan sebuah tas gitar yang ia lindungi lebih berharga darinya

akhirnya hatinya yang iba memutuskan dirinya keluar dari rumah dengan sebuah payung

ia mendekati pemuda itu dan membuka pintu gerbang “masuk yuk, nanti kehujanan” tawar mashiho “yakin gue gapapa masuk?” ujar pemuda itu sopan “iya, aku tinggal sendiri kok, ayo buruan masuk”

pemuda itu memarkirkan motornya di halaman rumah mashiho yang sederhana. kemudian mashiho mengajaknya duduk di teras rumahnya

mashiho mengambilkan sebuah handuk kering untuk mengeringkan sisa-sisa hujan untuk pemuda itu. namun pemuda itu lebih memilih membersihkan gitarnya daripada dirinya

mashiho hanya tersenyum memperhatikan tingkah pemuda jangkung berkulit putih dan bermata sipit tersebut “kok gitarnya dulu yang di keringin? kamunya nggak?”

“gapapa, ini benda kesayangan gue” pemuda itu kembali mengelap gitarnya “emang gitarnya buat apa?” tanya mashiho lagi

pemuda itu mengalihkan pandangannya dan melihat mashiho di sertai senyuman khasnya “kenalin, gue junkyu. gue gitaris band amatir namanya silver boys”

mashiho menganga kagum “wah pantesan, denger-denger seorang pemusik itu lebih menganggep alat musik sebagai nyawanya" ujarnya bercanda

“haha, ya gitulah. lo bisa main alat musik juga?” tanya junkyu yang mulai berhenti mengelap gitarnya “umm...” mashiho terdiam sebentar sambil menatap gitar junkyu “lumayan bisa main piano, dulu aku sempet les soalnya, dan punya grup musik juga namanya magnum, tapi kalau gitar aku emang gak bisa. aku pingin belajar tapi gak ada waktu, soalnya sibuk sekolah”

junkyu mengangguk paham “oh gitu? emangnya lo sekolah dimana?” mashiho menyandarkan punggungnya “aku bukan asli dari sini, aku pindahan dari jepang, rumah ini cuman aku sewa, jadi jangan heran kalau aku tinggal sendiri di rumah ini”

“hahaha, jadi gitu?” mashiho mengangguk kemudian menawarkan secangkir teh hangat kepada junkyu

junkyu tersanjung kagum dengan kebaikan mashiho, perlahan hujan mulai reda. junkyu segera bersiap ke cafe tempat ia bekerja dan pamit kepada mashiho, mashiho merasa senang berkenalan dengan pemuda tampan itu “makasih udah kasih gue tempat berteduh, gue pasti bakal ngebales kebaikan lo nanti”

“ih kamu, umm... gimana kalo kamu ajarin aku main gitar aja?” tawar mashiho “oke, ada waktu gak ada waktu pasti gue sempetin buat ngajarin lo”

“makasih kak junkyu!” perkenalan itu menjadi awal kedekatan mereka. junkyu benar-benar menemui mashiho untuk mengajarkannya bermain gitar dari nol hingga mulai menarik petikan nada dari gitar ibanez yang dipinjamkan oleh junkyu



●●●
hei shipper mashikyu! ayo pencet bintangnya! ☆

♞ϟ - hajimete ˓★﹆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang