DUA PULUH DUA

18.9K 1.1K 41
                                    

Pondok Indah

Ya! Sekarang aku tengah berada di pondok indah, mas noval memutuskan membeli rumah disini dan memintaku untuk tinggal bersamanya.

Aku tak jadi berpindah rumah sakit karena esoknya aku sudah diperbolehkan pulang. Aku memasuki kamarku dan mas noval, membereskn barang-barang yang akan kuletakan di kamar ini. Sebenarnya kapan mas noval akan menikahi ku? Dia benar benar tidak dapat di percaya!

"Sil"panggil mas noval padaku

"Kenapa?"tanyaku

"Mau ikut ke kampus?"tanya mas noval yang membuatku mengernyitkan dahi

"Ngapain?"tanyaku yang sekarang membuat mas noval mengernyitkan dahinya

"Kuliah, silvana!"ucapnya
"Kamu lupa? Kamu masih seorang mahasiswa?"tanyanya

"Apa aku gabisa beli ijazahnya aja?"tanyaku yang membuat mas noval menatapku tajam

"Kamu baru aja merendahkan tempat mas kerja gitu?"tanya mas noval dengan tatapan tajamnya yang justru membuatku tertawa

"Oke oke fine! Aku mandi sekarang"ucapku lalu bangkit dari posisiku
"Hmmm... gamau ikut?"tanyaku yang membuat mas noval membulatkan matanya

"Yaudah kalau gamau ikut"ucapku lalu berjalan menuju kamar mandi, aku terkekeh ketika mendengar suara langkah kaki mengikutiku dan saat ku menoleh aku tertawa melihat mas noval yang sudah melepas atasannya.

Dasar!

*****

Tolong berikan aku tepuk tangan yang meriah, karena hari ini aku mengikuti acara kumpul angkatan. Aku telah selesai dengan sidangku dan tinggal menunggu wisuda, dan seperti biasa di program studiku setiap angkatan akan melakukan kumpul angkatan yakni rapat angkatan terakhir kalinya.

Ah! Aku tidak suka hal seperti ini. Aku terpaksa datang hanya karena mas noval memaksaku, dan sekarang yang harus kulakukan ialah menunggu mas noval menjemputku.

Aku mengamati sekitar gedung ini dan mendapati mas noval yang tengah berjalan bersama.... mahasiswi bimbingannya? Mahasiswi S2 itu? Huh!
Aku lantas memakai tasku dan berjalan menuju ke arah mas noval. Aku berhenti tepat di depan mereka untuk menghentikan mereka.

"Mas noval!"ucapku

"Kamu kok disini? Itu temen kamu lagi rapat angkatan"ucap mas noval menunjuk kumpulan teman-temanku

"Kan mau ketemu bapak"ucapku tersenyum

"Mau bimbingan juga?"tanya perempuan tersebut

"enggak"jawabku

"Lalu?"tanyanya lagi

"Mau makan"ucapku

"Makan?"tanyanya kebingungan

"Oke. Hmmm sesi bimbingan kita juga sudah selesai kan? Kalau begitu saya duluan"ucap mas noval menyudahi pembicaraanku dengan mahasiswi bimbingannya. Mas noval lantas menarik tanganku menuju parkiran mobil

"Buru-buru banget"protesku pada mas noval

"Jangan sembarangan ngomong dulu. Gak semua orang tau kita punya hubungan"ucapnya

"Ya kenapa?? Bagus kalau dia tau!"ucapku. Aku lantas memicingkan mataku pada mas noval
"Kenapa? Kamu gamau orang-orang tau karena banyak hati yang sedang kamu jaga. Begitu?"tanyaku

Mas noval menatapku tajam

"Sampai kapan kamu berpikir calon suami kamu ini playboy?"tanya mas noval

"Sampai mas benar-benar menikahi aku!"ucapku
"Kalau akhir bulan ini kita masih belum menikah. Lebih baik kita selesai aja!"sambungku yang membuat mas noval menghentikan langkahnya

Ia menatapku lekat

"Kamu mau ninggalin mas?"tanyanya sembari menyeringai
"Terus, janin di perut kamu gimana? Kamu sanggup ngurus dia sendirian?"tanyanya yang membuatku kesal!

Cukup sudah!
Ia selalu menggunakan anak ini sebagai alasan mengancamku!

"Kamu selalu pakai alasan anak untuk mengancam aku mas! Kamu pikir aku senang dengernya?"tanyaku sembari menatapnya tajam
"Apa selama ini benar? Kamu sengaja membuat aku hamil supaya aku gabisa lepas dari kamu? Gitu?"tanyaku

Aku lantas melepaskan genggaman tangannya dan pergi meninggalkannya. Ia mengejarku

"Sil! Kamu mau kemana?"tanya mas noval yang tak ku hiraukan.

Biarlah kali ini aku memberinya pelajaran agar tidak berkata semaunya! Aku benci mulutnya yang terus mengeluarkan kata-kata ancaman padaku!

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

1 minggu kemudian

"Aaaaaa!!!!!"teriakku sembari melempari bantal-bantal di kamarku

Aku menyesal meninggalkan mas noval! Aku kesulitan! Aku kesulitan menjalani hari-hariku!
3 hari belakangan ini aku mengalami mual dan muntah-muntah yang cukup parah. Seharusnya aku memikirkan dulu akan bagaimana kedepannya. Ck! Aku terlalu gegabah!

Dan menyebalkannya karena mas noval tidak menelponku apalagi mencariku sama sekali! Apa ia lupa sudah menanam benihnya di tempatku? Menyebalkan sekali!

Hari ini aku akan pergi ke rumah sakit untuk berkonsultasi pada dokter mengenai kondisiku! Aku pusing, mual, tidak nafsu makan. Rasanya seperti di ambang kematian... oke lebay hm.

Aku tengah berada di rumah orang tuaku, mereka jelas belum mengetahui hal ini. Aku hanya berkata pada mereka bahwa aku mengidap flu sehingga mereka meminta supir dirumah mengatarku menuju rumah sakit.

Aku berjalan lunglai sembari dibantu oleh asisten rumah tangga di rumah ini untuk membawaku memasuki mobil. Sesampainya di mobil aku hanya meminta pada supirku untuk membawaku menuju rumah sakit sementara aku mengistirahatkan diriku sebentar.

Sesampainya di rumah sakit, aku lantas menuju poli kandungan untuk memeriksakan kondisiku. Aku mencemaskan kondisi janinku dan ternyata sesuai pikiranku, janinku memang sedikit lemah karena aku yang kesulitan untuk makan. Dokter lantas memberikanku berbagai macam obat yang perlu kuminum nantinya.

Selesai dari ruangan tersebut aku lantas mengambil obatku dan duduk sebentar untuk merehatkan diriku. Aku benar-benar lemas! Sialan mas noval lepas tanggung jawab ketika aku sedang benar-benar membutuhkannya. Aku menundukan kepalaku berpangku pada kedua tanganku. Hingga tak lama aku merasakan ada seseorang yang duduk disebelahku lalu mengusap lembut kepalaku. Sontak aku melepaskannya dan mendongak lalu sedikit terkejut melihat keberadaan mas noval. Ia lantas mendekatkan badanku padanya dan membawaku kepelukannya, kali ini tidak ku tolak.

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu?"tanya mas noval

Aku menatapnya tajam lalu melepaskan tangisanku. Aku memukul pelan pundaknya

"Kenapa kamu baru muncul sekarang? Selama ini kamu kemana? Aku butuh kamu! Kenapa kamu lepas tanggung jawab saat aku butuh kamu banget mas?"tanyaku sembari menangis

Mas noval mencoba menenangkanku. Ya aku akui aku memang cengeng sekarang.

"Shussttt pulang ya sil"ucapnya mengajakku pulang ke tempatnya
"Mau ya? Pulang lagi? Tinggal di tempat mas"ucapnya lembut

"Apa? Kenapa baru sekarang? Kemana aja kamu selama ini?"tanyaku kesal sembari menatapnya tajam

"Kita bicarakan semuanya dirumah aja ya, gaenak diliatin orang-orang disini nanti mereka kira mas ngapa-ngapain kamu"ucapnya

"Emang iya! Emang kamu ngapa-ngapain aku sampe akhirnya ada janin di perut aku! Itu fakta kan"ucapku

"Iya itu fakta. Udah ya udah dulu nangisnya, ayo pulang ke rumah"ucapnya lalu membantuku bangun dari dudukku
"Mau mas gendong?"tanyanya yang membuatku menatapnya sinis

"Aku cuma lemes bukan lumpuh!"ucapku memukul pundakknya dengan tasku lalu berjalan lebih dulu meninggalkan tempat ini

Dosenku Sugar Daddy, 2 !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang