27

31.8K 1.6K 19
                                    

Happy reading :'))

Ketika Angel dan mama Sisil berpelukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Angel dan mama Sisil berpelukan.

✨✨

Malam ini, aku dan Angel sedang berada di ruang keluarga. Angel tengah belajar mewarnai. Sebelum menentukan hendak menggambar apa, Angel membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk memilih mewarnai matahari yang tergabung menjadi satu dengan pelangi.

Setidaknya dalam seni Angel lebih berbakat dibanding diriku.

Setidaknya dalam seni Angel lebih berbakat dibanding diriku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tertawa pelan, melihat gambar bunga dibawahnya. Gambar bunga dibawah sangat mirip seperti gambarku dulu waktu masih duduk di sekolah dasar, bahkan jika sekarang aku menggambar lagi tidak jauh berbeda dengan hasil karya Angel. Malah gambar Angel pasti lebih layak untuk dilihat dibanding hasil gambarku.

Kehadiran ku menemani Angel menggambar tidak terlalu banyak membantu, aku hanya membantu dibagian penentuan warna saja. Aku tidak ingin Angel mengikuti jejakku waktu dahulu, menggambar gunung malah aku mewarnai dengan merah dengan alasan aku lebih suka warna merah. Hingga aku di ejek oleh teman dudukku, katanya mana ada gunung warna merah. Merah itu neraka, yang membuatku waktu itu ingin menangis karena takut sudah menggambar gunung neraka.

Angel masih tetap fokus sedari tadi, aku fokus dengan ponsel yang ada didalam genggaman ku namun, sesekali mataku memperhatikan kegiatan bayiku.

Sekarang sudah pukul 8 malam, dan mas Sakha belum balik. Mas Sakha pulangnya tidak menentu, udah biasa digantungin jam pulang tiap harinya.

Aku sudah kembali aktif di instagram, dan karena hari ini aku rasa ada waktu kosong. Tanganku gatal untuk membuka beberapa DM, untuk komentar di instagram aku masih me- non aktifkannya.

Sudah sekitar sepuluh DM, yang sudah aku baca. Dan masih normal saja, DM yang masuk. Seperti kak minta follback, kak sudah makan, kak kerja dimana. Dan sebagianya DM yang sudah kubaca.

Namun ada satu DM, yang sekarang sedang aku baca sangat tidak enak hati untuk dibaca tapi udah terlanjur jadi kita tuntaskan untuk dibaca.

Lu pasti pakai pelet kan, makanya dokter Sakha suka sama lu. Gak punya kaca Lu di rumah, mending ngaca dulu deh mbak, berani bersanding dengan dokter Sakha. Kalau gue nih ya, malu ih. Status sosial beda jauhhhh, mending si Dini kalau gue jadi mas Sakha, di temenin setiap ada event penting. Tiati loh mba, pasti suami lu ntar kepincut sama Dini. Tiap hari ketemu Dini, ya pasti luluh sih.

Suamiku Dokter ( Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang