28

30K 1.5K 17
                                    

Nungguin ngga? nungguin dong

selamat membaca cintaku 🤗


✨✨

Pagi sekali sesuai janjiku tadi malam, aku sudah bergegas bersama mas Sakha menuju kos Nela. Ikan tersebut tidak dibayar, melainkan ada hal lain yang Nela inginkan. Dasar Nela.

Sore hari setelah selesai jadwal di kampus, ketiga teman ku berencana akan mampir kerumah. Tapi, sampai sekarang belum kelihatan bayangan mereka.


Aku kebelakang untuk mencari keberadaan mas Sakha dan Angel, berdasarkan informasi dari bi Ijah Papa dan Anak tersebut tengah berenang sore hari ini.

Ketika aku datang Angel dan mas Sakha sudah selesai dengan aktivitas mereka. Aku menatap bibir Angel, yang bergetar karena kedinginan.  Aku menatap tajam mas Sakha. " Mas, ini Angel kedinginan loh. Kenapa lama banget sih kalian berenangnya!" omelku

Mas Sakha mengacak rambutku "Angel hanya kedinginan, tinggal dikeringkan saja badannya. Lagian tadi Angel Happy kok "
Mas Sakha beralih menatap Angel, dan Angel pun mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan mas Sakha, "Bener ma, Angel happy kok "

"Mama jangan khawatir" tambahnya lagi, lalu mengecup pipiku singkat.

"Saya sama Angel kerumah Bunda ya, biar gak ganggu kalian disini. Teman-teman kamu jadi kan, bertamu kesini?"  tanya mas Sakha. Sebelum mereka datang, tentu saja aku sudah meminta izin tuan rumah terlebih dahulu.

"Iya mas. Sekitar 30 menit mungkin mereka sampai." balasku.

"Ya sudah. Have fun ya, salam ke Nela, tadi dirumah sakit ada yang nanya."

"Ha?? nanya apa?" tanyaku penasaran.

"Cewek yang fotonya deket istri lo siapa? kenalin ke gue dong!" begitulah kira-kira kalimat yang keluar dari rekan kerja mas Sakha.

"Wah, kebetulan banget ya mas. Jadinya, kita gak perlu comblangin Nela sama yang lain." seru ku.

"Nanti kirimin aja username Instagram Nela, biar pendekatan mereka lebih cepat."

"Oke. Siap mas. Tapi, orangnya baik kan? "

"Iya. Sejauh ini dokter Erwin kalau kerja telaten, sesuai SOP rumah sakit. Tidak pernah mendapatkan komplain juga dari keluarga pasien dalam melakukan tindakan." terang mas Sakha.

"Lebih jelasnya biarkan Nela yang menilai. Inget nanti harus nyusul kerumah Bunda." peringat mas Sakha lalu mengecup keningku sekilas.

✨✨✨

Bi Ijah datang membawa beberapa Snack, dan minuman kali ini aku tidak menyediakan mereka brownis karena sesuai request mereka.

Kami kumpul di taman belakang yang sudah tersedia bangku dan meja minimalis disana, dengan pemandangan tanaman milik mas Sakha yang terawat. Sepertinya beberapa bulan kedepan akan di penuhi oleh berbagai macam jenis bunga.

"Duh enaknya jadi orang kayaaa " celetuk Ica bernada.

" Inget, yang kaya mas Sakha, bukan aku " terangku pada Ica,dan menyentil dahinya.

Ica meneguk minumannya terlebih dahulu, berbeda dengan Nela yang memilih snack terdahulu, " Sil, kalau sudah lulus D3 mau lanjut lagi?" tanya Nela.

Sejenak aku berfikir " Hmm, tergantung mas Sakha, Nel. Kalau dikasi izin, aku mau lanjut terus". 

"Oh, iya. Ada yang titip salam, Nel." untung saja aku ingat dengan pesan mas Sakha. 

Nela memicingkan mata curiga, "Jangan karena gue minta imbalan mau di salamin sama rekan kerja dokter Sakha, eh lo sembarangan kenalin gue Sil. Gue ikhlas kasih ikan cupang buat Angel, walaupun lo gedor pintu kos gue jam 4 pagi." gerutu Nela. 

Suamiku Dokter ( Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang