13

42.1K 2.5K 52
                                    

Aaaaaa happy new year buat kita semua. 💜💜🤗
Terima kasih untuk 346 pembaca 😭😭

✨✨

Eh, sekarang sudah 1.74M😭


✨✨

Tiga bulan telah berlalu, kami semua sudah balik kekampus asal dan tentu kembali dengan rutinitas yang baru juga. Dan tiga bulan juga, aku dengan mas Sakha dalam proses mengenal satu sama lain.

Baru beberapa bulan, dan setiap malam aku sudah dihantui rasa takut.

Sampai saat ini pun, belum ada yang tahu bagaimana hubungan ku dengan mas Sakha. Ibu pun belum tahu.

Untuk teman-teman kampus, ataupun yang lain mending diem aja, nanti sebar undangan aja langsung. Eh, aku langsung menggelengkan kepala. Pamali jika terlalu memikirkan sejauh itu, contoh saja yang kemarin. Sudah buat nama untuk anak, eh ujungnya malah ditinggal.

Tanganku menggeser layar ponsel dengan lihai, meneliti followers Instagram milik mas Sakha.

Followers mas Sakha di dominasi oleh perempuan, ya maklum saja. Siapa yang tidak terpikat dengan lelaki itu. Dan untungnya tidak yang di follback mas Sakha tidak ada satu pun. Following mas Sakha masih berbentuk bulat seperti telur, mungkin akan menetas jika sudah punya istri. Itu aku kan? Iya aja deh dulu.  Mungkin mas Sakha adalah exo-l terbukti dari following telur mengikuti Sehun. Jodohku sebelum berfikir ingin berjodoh dengan mas Sakha. Jika bisa mendapatkan Sehun, mas Sakha aku tinggal, ya. Maaf.


Jumlah followers mas Sakha tidak terlalu banyak, hanya 42.000 itu pun postingannya hanya seputar edukasi mengenai kesehatan. 

Aku?  followers berjumlah 300 itu pun kebanyakan akun jualan yang follow. Tapi jika dibandingkan akun Instagram jualan ku, tentu lebih banyak walaupun tidak sebanyak pengikut mas Sakha.

Aku semakin semangat scroll sampai bawah, sampai bawah. Penyampain mas Sakha di setiap video yang di upload mudah buat di pahami, ditambah bonus yang punya akun ganteng ya semakin mendukung keinginan penonton ingin belajar.

Kadang aku tuh heran ya sama mas Sakha, dia tuh udah sibuk banget. Punya banyak sekali kegiatan, tetapi mas Sakha masih bisa menyempatkan diri membagi ilmu di akun Instagram. Sangat berbeda dengan ku, yang hanya berjualan brownis kecil-kecilan saja sudah sering mengeluh. Mana feed akun jualan ku kalah jauh dengan feed edukasi mas Sakha. Apa aku rekrut mas Sakha aja ya, jadi bagaian mengatur feed akun jualanku. Hm, kira-kira membutuhkan budget berapa untuk merekrut sekelas dokter Sakha. Penghasilan brownis sebulan pun, tidak sanggup untuk membayar gaji mas Sakha.

Hari ini hari libur, jangan berharap aku liburan bisa jalan berdua bersama mas Sakha seperti halnya pendekatan antar Adam dan Hawa paa umumnya . Salah besar, mas Sakha sibuk di rumah sakit aku juga sibuk membantu ibu di toko kecil milik kami. Nasib pendekatan dengan dokter, jadi harus punya modal sabar yang sangat besar. 

Hanya beberapa jam saja aku membantu ibu di toko, karena aku sudah memiliki janji untuk bertemu dengan beberapa temanku waktu SMA dahulu.

Selain izin ke ibu, sekarang aku juga harus memberi tahu mas Sakha. Nambah lagi kan, dunia perizinan ini. Tapi untungnya mas Sakha tidak terlalu ribet, ya munkin karena umur juga. Sudah bukan masanya seusia mas Sakha akan mempermasalahkan jika aku keluar selain bersama dia. 

Suamiku Dokter ( Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang