AKU HARUS BAHAGIA BERSAMANYA

258 41 0
                                    

Seorang wanita berlari dengan kencang ke arah yang entah ia ingin Tuju. Dengan tergesa wanita itu terus berlari sembari memohon agar dirinya tidak menjadi korban selanjutnya. Air mata terus mengalir dari matanya, wajahnya sangat pucat, ia merasa sangat ketakutan

Lari nya mulai melamban saat ia merasakan ada yang aneh pada tempat ini, tempat yang sama sekali tidak ia kenal, tempat yang sangat gelap dan yang akan membuat dirinya tambah ketakutan.

"Mau lari kemana? Jalan di depan buntu, kamu ga bisa lari kemana mana lagi sekarang"

"Gue ga takut sama Lo, gue bakal bunuh Lo!" Teriaknya kuat

"Coba aja kalau bisa, ga akan ada orang yang bisa tangkap aku. Aku... Akan bunuh kamu sekarang" ujarnya sambil berlari mendekatinya dengan pisau yang di pegang

"Aaaaaaaaah!"

"Hah!... Ternyata cuma mimpi... Hahh, semoga hari ini baik baik aja" ucapnya dengan nafas yang memburu

^~^

"Kak Vivi, tunggu!" Teriak ku

Dia menoleh dengan senyuman di wajah nya, tidak seperti biasanya yang selalu menekuk wajahnya. Apa kah orang yang ku suka ini sedang bahagia?

"Kenapa kak? Kok kayanya bahagia banget?" Tanya ku

Vivi memberiku senyuman itu lagi, sungguh sangat cantik saat melihat dia tersenyum seperti ini.
"Gapapa" singkatnya

Aku memutar bola mataku saat ia hanya menjawab sangat singkat, ternyata sikap dingin nya masih terlihat walaupun dia sedang bahagia sekalipun

"Tadi malem aku mimpi buruk tentang kak Dey. Aku mimpi kalau dia lagi dalam bahaya" aku menceritakan semua kejadian yang semalam berada di mimpi ku pada Vivi, dia mendengar cerita ku dengan mimik wajah biasa.

"Itu cuma mimpi Chika, kamu tenang aja"

"Kamu tau kan siapa orang yang mati secara mengenaskan kemarin? Mereka orang orang yang udah bully aku sebelum nya, awalnya mereka hilang, dan di temukan dengan keadaan mati. Aku cuma takut, kalau korban selanjutnya itu kak Dey" jelas ku dengan ketakutan

Vivi menatap ku dengan wajah yang cukup serius
"Bagus dong kalau mereka pada mati semua, jadi ga ada orang yang ganggu kamu lagi. Kamu bebas"

Aku terkejut saat mendengar perkataan Vivi barusan, apakah yang di bicarakan nya serius? Aku mengerutkan keningku tanda tak paham.

Vivi pergi dari hadapan ku tanpa basa basi.
"Kak Vivi aneh! Kak Vivi ga boleh kaya gitu sama orang, tega banget sih kak" tegasku yang membuat langkah Vivi terhenti saat mendengar protes dari ku

Dia menoleh dan melangkah mendekati ku, tatapan matanya seketika menjadi pekat. Aku di buat bingung dengan perilaku nya saat ini

"Sebelum nya aku pernah bilang kan kalau mereka itu jahat. Mereka pantes dapet itu semua. Bukan tega, tapi itu ganjaran buat mereka yang sering ganggu kamu" tegasnya

Aku semakin yakin kalau Vivi ada hubungannya dengan kematian mereka bertiga. Aku curiga kalau Vivi ikut campur dengan masalah ini. Bukannya menuduh, tapi dari awal saat ada kabar mereka bertiga menghilangpun sikap dia sangat biasa. Aku tau Vivi sangat membenci mereka, tetapi setidaknya ia harus mempunyai rasa kasihan pada mereka karena mereka telah mati dengan cara mengenaskan. Harus kah sikap dia secuek ini saat teman temannya mati? Perlakuan tidak senonoh itu membuat ku kesal pada sikapnya sekarang, baru saja aku memuji nya dia sangat cantik dengan senyuman, tapi dia membuat ku kesal saat melihat ekspresi biasa yang ia keluarkan saat aku menceritakan kalau keadaan Dey saat ini dalam bahaya.

"Atau jangan jangan, kamu dalang nya?" Tanya ku asal

Dia mengeluarkan wajah itu lagi, mungkin dia kesal saat aku memberi pertanyaan itu padanya. Ia mulai mendekatkan tubuhnya pada tubuh ku, jarak wajah ku saat ini sangat dekat dengannya. Apa yang ingin dia lakukan?
"Ga ada alasan untuk aku membunuh mereka, aku ga ada masalah sedikit pun sama mereka. Tapi itu jauh lebih baik, kamu aman, kamu berhak bahagia tanpa mereka. Kamu sendiri yang bilang, mereka itu jahat, mereka udah dapatkan karma nya"

T R A U M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang