Samundra|| Chapt 2

27 12 3
                                    

Happy reading

"Ini adalah resiko menyukai orang, jika tidak menyakiti maka disakiti. Jangan menyalahkan keadaan yang ada, salahkan saja perasaanmu yang salah tempat itu"

"Ma! Rania berangkat dulu yaa!" teriak Rania saat selesai memakai sepatu

"Bekal nya udah di bawa?" tanya Lia menghampiri

"Udah Ma, Rania berangkat dulu ya!" ujar Rania sambil memberi salam kepada ibu nya

"Eh, bekal kamu kok ada dua sih nak? Satunya untuk siapa?" tanya Lia saat melihat ada dua bekal di tangan anaknya itu

"Mama kepo, Rania pergi dulu bye-bye!" ujar Rania sambil berlari

"Dasar anak itu," gumam Lia seraya menggelengkan kepalanya

"Samu kemana ya? Jam segini belum dateng juga," gumam Rania tepat dihadapan kelas Samu

Rania mengalihkan pandangannya kearah lorong sekolah dan melihat rombongan Samudra sedang menuju kelas

"Hay masdep good morning," ujar Rania menyapa Samu

Samudra tidak menoleh ataupun berhenti layaknya orang tuli

"Sam tunggu," ujar Rania menarik lengan Samudra

Samudra menoleh sinis lalu menarik lengannya dengan kasar

"Ma-maaf, Sam ini sarapan untuk kamu jangan lupa di makan ya ini spesial," ujar Rania semangat

Samudra berjalan lurus tanpa mengambil makanan tersebut

"Sam terima dulu!" ujar Rania kesal

Samudra menerimanya lalu masuk ke ruang kelas

"Jang-"

"nih, lo belum sarapankan? Makan tuh," ujar Samudra menyodorkan makanan kearah para sahabatnya tanpa perduli ada Rania atau tidak

"Wiih enak nih," ujar Jose namun berbeda dengan Keinan. Ia malah melihat kearah Rania yang terlihat memelas

"Tapi Sam itu kan buat kamu, kenapa kamu kasih ke mereka?" tanya Rania menghampiri Samudra

"Lo mau nya apa sih? Kan udah gue trima, ya suka-suka gue dong mau dikasih kesiapa," ujar Samu sembari mengeluarkan handphone dari tas

"Ya tap-"

"Ran thanks ya enak banget," ujar Radit sembari memakan lahap bekal yang telah di berikan Rania

Rania hanya tersenyum kecut sembari menghembuskan nafas lelah 'percuma juga gue ngomong sama Samu toh juga dia ga akan mau nerima,' batin Rania

Rania melangkahkan kakinya keluar kelas dengan wajah memelas

Ini adalah resiko menyukai orang, jika tidak menyakiti maka disakiti. Jangan menyalahkan keadaan yang ada, salahkan saja perasaanmu yang salah tempat itu

Rania kembali menuju kelas dengan wajah muram dan mood yang berantakan

"Hay Ran! Tumben lu muram gitu," ujar Zakia menghampiri Rania

Samudra RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang