Samudra|| Chapter 5

15 5 1
                                    

"Tenyata seperti ini rasanya mencintai tanpa di cintai"
~Rania~

Sebuah pesan masuk melalui handphone Samudra. Dengan cepat Samudra mengeluarkan bemda pipih itu dan membaca pesan di layar depan

🖼Picture
"Hay Mumu!"

Samudra mengernyit heran. Nomor yang tertera di sana tidak di kenali

Samudra membuka pesan. Terlihat foto bunga mawar merah yang tengah di pegang oleh seseorang

Samudra mengernyit

"Lo siapa?"
10.28

"Pengagum rahasia kamu"
10.30

"Sampai kapan lo sembunyi dari gue?"
10.30

"Sampai suatu hari nanti di saat kamu mencintai aku dengan tulus,"
10.31

"Lo Anna?"
10.31
Read

"Jawab!"
10.32
Read

"Apa lo bakal trus begini?"
10.33
Read

Samudra menggelengkan kepalanya. Ia kembali memasukkan benda pipih itu ke dalam kantungnya

"Samu," panggil Radit, Samudra menaikkan alisnya melihat temannya itu menghampirinya

"Lo ngapasih?" tanya Radit bingung. Pasalnya dari tadi mereka bermain Samudra tidak pernah fokus. Badannya di sini namun pikirannya entah kemana

"Eng-enggak papa," ujarnya gugup

"Lo asing dari tadi, ayo crita kali aja gue bisa bantu lo," ujar Radit sembari berjalan ke arah bangku dan duduk di sana

Samudra menghampirinya. Ia menghembuskan nafas kasar

"Lo tau Anna kan?" tanya Samudra

"Anna? Yang lo bilang kalo dia cinta pertama lo kan?" ujar Radit

Samudra berdehem "Anna udah kasih gue kode beberapa kali. Tapi sampai skarang gue bahkan gak tau dia dimana," ujar Samudra sembari mengambil bola basket dari tangan Radit

"Lo serius?" tanya Radit kaget sembari memegang bahu Samu

Samudra mengangguk "yang gue herannya kenapa dia kagak ngeliatin mukanya ke gue?" ujar Samu bingung

"Maybe dia butuh waktu," ujar Radit memberi pendapat

"Sampai kapan Dit? Gue dah kangen banget sama dia. Udah lama kita ga pernah jumpa. Semenjak saat itu, gue bahkan ga pernah denger kabar apapun dari dia," ujar Samu menjelaskan

"Lo sabar aja. Suatu saat lo pasti jumpa sama dìa. Buktinya dia udah kasih kode ke lo, dan lo pasti bakal jumpa dia," usul Radit

Samudra menarik nafas kasar sembari bangkit dari sana

"Lo mau kemana?" tanya Radit

"Mau ngukur jalan. Ya mau kekelaslah," ujar Samu geram

"Receh juga lo," ujar Radit tertawa renyah "Kalo lo dah siap ngukurnya, bagi tau gue ya! Kali aja gue bisa bangun kuburan lo di atasnya," ujar Radit sembari bangkit dan berlari ke arah yang berlawanan

Samudra RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang