Samudra || Chapt 7

14 0 0
                                    

"HAH?! JODOH?!" teriak keduanya terkejut

"♡Kamu layaknya kupu-kupu yang ingin skali aku tangkap namun dengan sigap kamu pergi bahkan sebelum aku berhasil menangkapnya♡"

~Rania

"Iya, emang kenapa?" tanya Natalia heran

"Tapi Ma-"

"Udahlah kalian itu udah cocok, apalagi kan kalian ini satu skolah jadi kamu juga ada yang jaga iya kan Ruth?" potong Natalia dan di sambut anggukan oleh Ruth

"Trus Tante juga gak perlu cape cape buat deketin kalian," ujar Ruth tersenyum kepada Rania

"Sekarang Papa mau tanya, Gara bisa kan jagain Rania?" tanya Yosef tersenyum

"Bisa dong Pa, lagian kan Gara juga ketua osis di skolah. Jadi-"

"Jadi Gara pasti sibuk ke osis dong Om yakan Gara?" potong Rania tersenyum sembari menginjak kaki Gara

"Awwsh sakit tau Ra," ujar Gara kesakitan

"Rania ... kamu gak boleh gitu tau," ujar Natalia memukul paha Rania

"Gapapa kok Tante," ujar Gara tersenyum

Rania memanyunkan bibirnya menatap Gara sementara Gara sangat ingin mencubit pipi Rania namun ia harus diam saja melihat Rania memanyunkan bibirnya

"Rania tidak suka dengan perjodohan ini?" tanya Yosef memastikan

"Suka dong, iya kan Rania? Nanti lambat laun juga dia pasti mau kok," ujar Natalia memotong sembari tersenyum dan memegang bahu Rania

"Tapi Ma-"

"Ssst... kamu diem aja," geram Natalia dengan suara pelan

"I-iya Om," ujar Rania tersenyum kecut

**

3 hari kemudian

Kabar tentang Rania yang mau di jodohkan dengan Anggara sudah tersebar bahkan ke telinga guru. Ada yang senang mendengarnya ada juga yang benci termasuk para fans Anggara

Rania merasa risih jika terus begini. Ia akan terus di hadapkan dengan Gara kemanapun ia pergi. Rania hari ini akan memutuskan langkahnya untuk melanjutkan perjodohan ini. Rania tak mau Gara terlalu meninggikan harapannya

Rania berjalan kearah ruang kelas Gara. Ia melihat Gara sedang tertawa bersama teman-temannya. Rania melambaikan tangannya saat ia tahu Gara akan menatap kearah pintu

"Loh, Rania?" gumam Gara. Semua berhenti tertawa dan melihat kearah tujuan mata Gara

"Widih, mantep nih," ujar Deon sembari memukul pelan punggung Gara

"Pepet tros Gar, jangan kasih kendor!" ujar Ucok tertawa ringan dan di sambut para temannya

"Ah bisa aja lu Cok," Gara berjalan kearah Rania

"Kenapa Ran?" tanya Gara heran sebab Rania tak biasanya datang ke ruang kelas Gara dan dalam kondisi sendirian

"Mmm, gue mau ngomong sesuatu," ujar Rania menarik tangan Gara kearah taman

"Masih ngomong lo-gue nih? Blum aku-kamu?" ujar Gara menyinggung

"Gar, gue srius!" ujar Rania geram sembari menatap sinis Gara

Gara terkekeh pelan melihat gadisnya marah. Bukannya menakutkan malah seperti kucing imut yang sedang ngambek

"Kenapa, hm?" tanya Gara dengan kepala yang sedikit dimajukan. Rania sedikit memundurkan badannya agar sedikit menjauh dari kepala Gara

Samudra RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang