Samudra || Chapt 8

7 0 0
                                    

Happy reading-!!

Pagi ini Samudra telat lagi. Ia terlalu asik bermain ps sampai ia tertidur pulas di atas king size tepat di depan tv

09.00 wib

Samudra menggeram. Ia dengan cepat menarik handuk dan lari menuju kamar mandi. Hanya butuh waktu 2 menit untuk mandi lalu dengan cepat Samu memakai baju juga yang lainnya dalam kurung waktu 30 detik dan turun kebawah sembari berlari dan memegang dasinya

"Aden gak makan dulu?" tanya Bi Uni pasalnya semalam ia juga tidak makan

"Nanti aja Bi, Samu udah telat," ujar Samu memakai sepatu

"Loh bukannya aden slalu telat toh?" ujar Bi Uni meledek sembari berjalan ke arah Samu

"Ih si Bibi aneh-aneh aja," ujarnya sembari berdiri dan tersenyum ramah

"Loh Bibi bener toh den, kan biasanya aden emang telat toh," ujarnya dengan medok jawanya

"Iya emang sih Bi, tapi liat deh ini udah jam 9 lewat. Biasanya Samu kan kalo telat jam 8an," ujar Samu menjelaskan sembari menunjukkan jam tangan miliknya yang menunjukkan jarum jam

Bi Uni melirik kearah jam tangan itu sembari meledek dan menghempaskan tangannya di udara "Heleh tetep aja itu namanya telat. Wong jam masuk aja jam 7.30 kan?" gemas Bi Uni

Samudra terkekeh. Mungkin hal ini tidaklah wajar. Jarang skali ada pembantu yang seakrab ini dengan anggota rumah. Hanya saja Bi Uni berbeda. Ia seperti Ibu bagi Samu, walaupun derajat Bi Uni adalah seorang pembantu namun ia berkuasa atas Samu dan kesehatannya. Bi Uni selalu berusaha untuk tetap berada di samping Samu, karena ia telah menganggap Samu sebagai seorang anak kandung. Hubungan keduanya sangatlah baik dan Samu sangat sayang pada Bi Uni bahkan melebihi rasa sayangnya terhadap Ibu kandungnya yang entah hilang kemana

Samudra menghidupkan motor dan menaikinya namun Bi Uni memanggil Samu dan memberi kotak bekal makan siang "Jangan lupa di makan toh den," ujarnya tersenyum ramah

"Loh, kok lebih berat dari biasanya Bi?" ujar Samudra menimbang bekal itu di tangannya dan membuka tasnya untuk memasukkan bekal tersebut

"Aden itu ga makan pagi. Jadi nanti di skolah kalo laper ya makan aja dulu den," ujar Bi Uni tersenyum ramah dan di sambut senyuman oleh Samudra

Sebenarnya kalau di pikir-pikir Samu bisa saja membeli makanan dari kantin bahkan seluruh makanan di kantin beserta tempatnya bisa ia beli, namun kalau di bandingkan dengan masakan di luaran, masakan Bi Uni adalah juaranya

*

SMA GARUDA JAKARTA

Samudra mulai memarkirkan hondanya setelah berhasil menyuap satpam dengan beberapa rokok yang ia beli di pinggir jalan tadinya

Seluruh siswi tampak antusias melihat Samudra datang. Bahkan rambut Samudra belum di rapikan, bukannya kusut malah terlihat lebih tampan di banding di sisir rapi. Ia berjalan dengan santai nya di koridor sekolah tanpa memandang para siswi yang menatapnya

"SEMUA MASUUK!" teriak Buk Rebeca menatap tajam para murid yang. Ia termasuk Guru killer di SMA Garuda, salah satu guru BK dan paling di takuti di SMA Garuda

Seluruh siswa/siswi itu berhamburan memasuki kelasnya masing-masing

Buk Rebeca menghampiri Samudra yang berada tepat di depannya. Bukannya kabur, Samudra berjalan tanpa dosa sedikitpun. Ia tak menggubris Buk Rebeca yang menuju ke arahnya dengan berlawanan arah

Samudra menatap Buk Rebeca dan berhenti tepat di depan Buk Rebeca. Buk Rebeca mendongak ke atas menatap muridnya di karenakan muridnya lebih tinggi di banding dirinya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Samudra RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang