Samudra || Chapt 6

22 4 0
                                    


"Lo itu cuman bisa jadi beban buat gue"
~Samudra

Happy Reading!🌿

"Apa lo bilang?!" ujar Septi mengangkat tangannya di udara

Rania menutup matanya saat ia merasa akan ada tamparan keras mengenai pipi nya. Namun saat Rania menunggu, tak ada gerakan apapun dan hanya ada keheningan. Rania membuka mata dan melihat Dira menahan lengan Septi dengan cepat

"Lo kebiasaan main mukul ya?" tanya Dira menyinggung

Septi menepis lengan Dira yang mencoba menahan lengan Septi "Dir tolong ya, temen lo di jaga omongannya," ujar Septi menunjuk Rania

Dira mengernyit "bukannya dia bener ya?" ujar Dira sinis "justru lo yang salah. Jelas dia gak nyuruh lo berpendapat tentang hubungan dia dan Samu kenapa lo nyinyir?" lanjut Dira

"Betul, lagian yang di omongin Rania itu ada benernya. Dia cuman ngejar satu laki-laki bukan seribu laki-laki yang berhidung belang," ujar Zakia tersenyum remeh

"Lo punya bukti apa sampe ngomong segitunya? Kalo ga ada bukti lebih baik lo diem gosah nuduh yang gak-gak," ujar Jesi memastikan

"Oh lo mau bukti?" tanya Dira "sini lo," sambung Dira sembari menarik lengan Jesi kuat di bantu Zakia yang menarik lengan Septi

"GUYS! ADA YANG MAU GUE KASIH TUNJUK!" teriak Dira dan seketika hening sembari menatap mereka yang sedang berdiri di depan semua orang

"Lo mau bukti kan?" tanya Dira sembari mengangkat lengannya se dada

"Emang lo ada bukti?" tanya Septi

"Ada dong," ujar Dira sembari mengecek handphone nya "nih," ujar Dira menunjukkan sebuah foto yang terlihat dua orang bermesraan di sebuah club. Dira kembali menggeser layar itu ke kiri dan terlihat seorang lelaki sedang berciuman dengan seorang wanita yaitu Jesi

Jesi merampas handphone Dira tapi sayang dengan cepat Dira menarik handphone nya "eittss, tidak semudah itu ferguso," ujar Dira meledek

"Ada lagi nih," ujar Dira sembari menyingkirkan rambut Jesi dan Septi yang menutupi leher bekas gigitan

"Gue yakin itu kissmark," ujar Dira dan semua tercengang

"Heh mulut lo-"

"Dira itu gak bodoh banget kali. Gue juga yakin kalian juga gak bodoh banget kan buat bedain mana yang di gigit nyamuk mana yang kissmark?" ujar Rania menghampiri

"Cantik sih, tapi sayang sana sini mau," ujar Ibnu  dengan smirk

"SLEBEWW!" teriak teman sekelasnya dan tertawa

"So, lo gak bisa gerak lagi kan?" ujar Dira tersenyum sinis

Jesi menghentakkan kaki nya sembari meninggalkan kelas di susul Septi dari belakang

"Wow! Impresif!" ujar Ujang tercengang

"Gila, lo keren abis bisa bongkar rahasia tuh cabe," ujar Robi menggelengkan kepalanya takjub

"Dira di lawan," ujarnya sombong

"Fiks ga jadi muji gue," ujar Fano meninggalkan tempat

Semua tertawa sembari mengacungkan jempol

**


"Eh anak gadis Mama udah bangun," ujar Lia menyambut Rania yang baru saja selesai mandi dan siap-siap sarapan

"Good morning Ma," ujar Rania mengecup kening Lia

"Morning too my dear," jawab Lia memeluk anaknya

Samudra RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang