8.

2.5K 392 5
                                    



Jay tidak mengerti akan perasaannya sendiri-- kalau dipikir-pikir, dia tak sesenang itu saat memikirkan Jeara sebagai kekasihnya. Dia selalu beranggapan masih mencintai Jeara sama seperti dulu.

Namun nyatanya disetiap kencan dan obrolan mereka tanpa sadar ia akan membandingkan Jeara yang ini dengan Sunoo yang begini. Dan itu juga yang membuatnya merasa bersalah pada gadis dihadapannya ini.

"Kufikir kamu secara gamblang mengatakan padaku itu hanya taruhan Jay dan kamu harus sadar bahwa Sunoo, pria itu hanya taruhan dan kau bukan gay"

"Kufikir aku salah Jae, satu tahun bukan waktu yang sedikit untuk membuatku merasakan sesuatu pada Sunoo"

"Sadarlah Jay!"

"Aku sudah memikirkannya berulang kali Jae, tapi aku hanya sebatas mengagumimu, kurasa aku hanya menyayangimu karena kamu sahabatku, maafkan aku"

Jeara menghela nafasnya-- merasa kesal mendengar Jay plin plan begini.

"Jadi apa inti dari perkataanmu?"

"Jeara ayo kembali menjadi teman-- kurasa ini yang paling benar"

Jeara terkekeh sinis-- menatap Jay dengan tatapan tajamnya.

"Kau tau jay-- kau pria terbrengsek yang pernah kutemui. Apa begini juga caramu mengakhiri hubunganmu dengan Sunoo. Kamu harus tau kamu tidak akan mendapatkannya lagi meski kamu memutuskanku. Brengsek"

Jay hanya menghela nafas melihat punggung kecil itu meninggalkannya. Bagaimana pun dia merasa bersalah tapi merasa lega dalam hatinya.

.

.

.

.

"Sunghoon hyung, laper banget ini Sunoo" rengekan itu kembali mampir ke telinganya dan untuk kesekian kali Sunghoon berdecak.

"Sebentar setelah aku menyelesaikan ini"

"Cihh! Menyebalkan sekali!! Kamu sudah katakan itu setengah jam yang lalu kalau kamu lupa!!"

"Kalau begitu pergilah sendiri dan jangan menggangguku!!"

"Haishhh!! Yakk! Kamu tidak lihat luka disekujur tubuhku?! Dimana rasa belas kasihmu"

"Tidak ada yang menyuruhmu menabrakkan diri pada mobil! Yahh apa kamu anak kecil-- kenapa selalu ceroboh seperti itu? Dan kenapa pula harus Jay yang menolongmu-- aku tidak Sudi punya hutang padanya"

"Sunghoon hyung kamu sudah mengatakan itu berulang kali-- dan itu membuatku stres, hutang apa yang kamu maksud sebenarnya. Kamu jadi sangat sensitif setelah aku bercerita tentang Jay hyung yang menyelamatkanku. Bukankah harusnya kamu senang aku baik-baik saja"

"Si brengsek Jay yang menyelamatkanmu-- aku benci karena aku harus berterimakasih padanya"

Sunoo tersenyum.

"Sunghoon hyung-- kamu tidak perlu melakukannya, aku sudah berterimakasih pada Jay hyung. Semua sudah selesai-- setelah ini aku tidak akan berhadapan lagi dengannya begitu pun sunghoon hyung. Kita jalani hidup sama seperti sebelum aku mengenalnya. Hanya kita berdua"

Sunghoon tersenyum, senyum kecil yang bahkan tak dilihat Sunoo.

Benar setelah ini hanya akan ada dirinya dan Sunoo saja, tanpa ada Jay atau orang lain. Karena dia akan menjaga Sunoonya untuk dirinya sendiri.

"Kamu sudah berjanji untuk melupakannya"

"Tentu aku akan"

"Baiklah, ayo cari makan, sepertinya babiku sudah kelaparan sedari tadi"

"Yak kau mau mati!!"

Sunghoon tergelak lalu merangkul bahu itu.

SAY GOODBYE - JAYNOO√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang