23

1.4K 195 6
                                    



-

Entah mengapa Sunoo tak punya semangat lagi. Tidak seperti awal Jay mengajaknya kencan- hari ini ia malah masih menggunakan pakaian lusuh yang biasa ia kenakan saat dirumah.

Rasanya ia malas mengingat ajakan kencan Jay. Namun karena pesan yang dikirimkan pria itu mau tak mau Sunoo meraih jaketnya. Mengambil celana panjang untuk dirinya ganti.

Dia benar-benar tidak dandan lagi. Tampil apa adanya.

Ketika Sunoo melangkah mendekati Jay yang sudah menunggunya- Sunoo dihadapkan oleh sebuah kenyataan. Tanpa disadari melihat Jay yang menunggu menyender pada mobilnya sudah menjadi pemandangan yang familiar- akan aneh rasanya ketika ia turun dari apartemen-nya lalu tidak ada pria ini lagi di depan tempat tinggalnya. Lalu kesadaran lain ketika Sunoo ingat hari ini adalah hari terakhir dirinya dan Jay sebagai sepasang kekasih. Hari terakhir Jay datang menjemput. Besok semuanya akan berakhir.

"Kok bengong? Ayo naik" Suara Jay menyadarkannya, pria itu sudah membukakan pintu untuknya. Sunoo tersenyum melangkah masuk kedalam mobil tersebut. Jay menyusul ke arah kemudi, lalu sebelum dia menjalankan mobil- pria itu mendekat pada Sunoo memasangkan seatbelt untuknya.

"Kita mau kemana?"

"Jalan-jalan aja, kaya orang pacaran lain. Mau nonton?"

Sunoo mengangguk mendengarnya.

"Mau! Tapi makan dulu yah Sunoo laper" katanya merengek, Jay menggusak rambutnya. Lalu mengangguk.

Mobil itu melaju, meninggalkan pelataran tempat tinggalnya.

Jay memarkirkan mobilnya di lahan parkir salah satu mall. Turun dari mobilnya untuk sekedar membukakan pintu bagi Sunoo. Pria imut itu tampak bersemangat dan mulai merapikan penampilannya. Sebelum akhirnya menyambut uluran tangan Jay yang sudah menunggunya sedari tadi. Lalu menariknya melalui pintu mall.

~

"Makannya segitu saja?" Sunoo mengangguk masih sambil mengunyah. Pipinya memerah secara otomatis- membuat Jay ingin sekali mencubit pipi itu.

"Soalnya kan kita mau nonton, nanti Sunoo kenyang lagi gak bisa makan popcorn" sahutnya.

"Ya udah abisin" kata Jay. Pria itu hanya memperhatikan Sunoo sedari tadi, lupa akan makanan dihadapannya.

"Sekarang aku sadar seberapa gak pedulinya aku sama kamu dulu. Aku bahkan gak pernah tahu kalau Sunoo pacar aku adalah pria ter-imut yang pernah ada" lontaran kata itu membuat Sunoo menghentikan kunyahannya. Mata jernihnya membulat, sebelum akhirnya menelan makanannya dengan susah payah.

Tuhan- Sunoo tidak ingin mendengar kalimat picisan yang bisa membuatnya memerah dan malu. Ini bukan saat yang tepat, hari ini ia hanya ingin senang-senang saja. Mengukir ingatan indah tentang kencan pertama mereka yang sebenarnya.

"Jay hyung juga ganteng, Sunoo sayang banget sama Hyung" katanya tersenyum. "Apa pun yang terjadi, Hyung harus percaya kalau Sunoo sayang banget sama Hyung" ucapnya. Dia menjauhkan makanannya, nafsu makannya hilang begitu saja.

"Ya udah, jam berapa sekarang? Kayaknya filmnya udah mau mulai" lanjutnya, dia berdiri dari duduknya- menunggu di depan pintu ketika pria itu membayar.

Lalu kembali mengaitkan tangannya pada Jay ketika pria itu menghampirinya.

Mereka memasuki pintu masuk bioskop, mengambil duduk dan menaruh popcorn dan minuman yang di pesan mereka barusan.

"Hyung kenapa milih film horor sih, Sunoo takut" katanya, ia menyenderkan kepalanya pada sandaran bangku ketika lampu dimatikan.

Dan benar saja 15 menit ia menonton ia sudah tidak fokus. Total abai pada jalan cerita, popcorn atau minuman kesukaannya yang sudah ia pesan itu. Kepalanya sibuk mendusel pada Jay untuk sembunyi. Sedang Jay tidak keberatan-- pria itu sudah tersenyum senang. Bangga pada Jake, pria itu yang merekomendasikan untuk nonton film horror ngomong-ngomong. Katanya kesempatan untuk dapat sebuah pelukan. Ingatkan dia untuk memberi hadiah pada Jake nanti.

"Hyung! Kenapa suaranya keras sekali sih, ini seram sekali. Setannya masih ada? Sunoo tidak tahan lagi Hyung. Takut!" Rengekan dengan bisikan itu mampir pada rungunya, membuat Jay balas menggenggam tangan milik Sunoo. Menatap wajah polos pacarnya yang sangat imut.

"Sayang" bisikan pelan itu membuat Sunoo yang semula terpejam jadi membuka mata, lalu dihadapkan dengan wajah Jay yang amat dekat dengannya.

"H-hyung" bisiknya tak kalah pelan.

Jay tidak mengindahkan lirihan pelan Sunoo, sebaliknya wajahnya semakin mendekat. Mengecupkan bibirnya pada rahang, dagu dan naik pada bibir Sunoo. Netra mereka bertatapan dalam detik sebelum kemudian terpejam.

Sunoo memejamkan matanya erat ketika bibirnya dikecup lembut. Lagi dan lagi.

Ibu jari Jay menekan pelan bibir bawah Sunoo membuat bibir itu terbuka untuk mendorong lidahnya masuk.

Kedua pipi Sunoo ia tangkup, untuk memudahkan dirinya mengeksplor mulut Sunoo.

"eu..ng..hhh" Sunoo bergetar saat benda lunak itu menyentuh langit-langit mulutnya. Lidah miliknya ikut dipermainkan. Lalu sebagai akhir gigitan pelan dan halus pada bibir bawahnya membuat Sunoo semakin lemas saja. Tidak peduli pada sekitar kalau-kalau ada yang melihat atau mendengar perbuatan bejad mereka.

Saat pipinya diusap pelan,saat itulah netra Sunoo kembali terbuka. Jarak wajah mereka masih sangat dekat-- ibu jari Jay mengusap bibir bawahnya.

"Kamu belum pernah ciuman yah noo?" Detik saat pertanyaan itu terlontar balon kemesraan diantara mereka meletus, Sunoo bergerak menjauh dengan wajah total memerah.

Sialan!



SAY GOODBYE - JAYNOO√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang